PROLOG

244 17 3
                                    

Happy reading...



"ANJING! Gua gak sudi disentuh sama cowo murahan kaya lo!" Seorang gadis yang tidak lain adalah Primadona Raquell, tengah berteriak murka namun teredam oleh ricuhnya club malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ANJING! Gua gak sudi disentuh sama cowo murahan kaya lo!" Seorang gadis yang tidak lain adalah Primadona Raquell, tengah berteriak murka namun teredam oleh ricuhnya club malam.

Lelaki yang menyentuhnya sembarangan terlihat berjalan sempoyongan, kembali mendekati Primadona yang melangkah mundur. Gadis itu menatapnya dengan tatapan jijik.

"Sok jual mahal banget lo, padahal lo sendiri juga mau kan diginiin?" Tanya lelaki itu sarkas sembari membelai pinggang gadis itu.

Dengan segera Primadona memberikan satu bogeman mentah dipipi kirinya hingga membuat sudut bibir lelaki itu terluka.

Lelaki yang dipukul gadis tersebut pun geram dan membalas Primadona dengan tangan kosong. Dengan gesit tangan lelaki itu ditahan oleh Primadona, dan dipelintirnya dengan begitu mudah.

Krekkk

"Arghh, cewe sialan!" Lelaki tersebut berteriak kesakitan sembari memegangi tangannya. Primadona yang belum puas pun kembali menendangnya hingga terkapar tak berdaya.

Devan, yang merupakan pemilik club tersebut dan juga teman gadis itupun langsung menghampiri dan menenangkan nya.

"Senorita! Tenangin diri lo, lo udah buat keributan di club gue."

"Dia yang ngajak gue ribut duluan, kalau dia gak jadi cowo gatel juga gabakal berakhir kaya gini." Balas gadis itu tak mau kalah.

Devan hanya menghela nafasnya dan memijit pelipisnya yang berdenyut sakit. Sungguh, jika Primadona bukanlah donatur terbesar club ini, sudah dipastikan detik ini namanya akan diblacklist!

Security suruhan Devan pun segera membopong lelaki itu menuju rumah sakit. Jika tidak, hancurlah nama baik Devan.

tanpa mereka semua sadari, dari kejauhan terdapat sepasang mata elang yang sedari tadi mengawasi Primadona dengan tatapan tertarik, terhibur dengan keberanian gadis itu.

"She is really attractive, isn't it?" Tanyanya kepada bodyguard disebelahnya. Bodyguardnya hanya mengangguk, takut salah bicara.

"Cari informasi cewe itu, Gue mau dia." Bodyguardnya kembali mengangguk lalu menundukkan tubuhnya hormat.

Sedangkan lelaki itu, Logan Cartel, sudah tersenyum tidak jelas, membayangkan dirinya dengan perempuan yang baru saja ia temui.

Sedangkan lelaki itu, Logan Cartel, sudah tersenyum tidak jelas, membayangkan dirinya dengan perempuan yang baru saja ia temui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENORITA : Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang