11, Ancaman.

571 97 14
                                    

"Gua ingetin ya sama lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gua ingetin ya sama lo. Lupain kejadian di malam itu." Ucap edgar sambil menunjuk tepat di depan wajah Aqilla.

Aqilla menepis tangan itu dari depan wajah nya dan langsung menampar pipi edgar dengan lumayan Keras. Sampai membunyikan suara "Lo gak bisa seenak nya kayak gini ya!! Malam itu lho sendiri yang menarik paksa tangan gue buat ikut ke kamar sama lo. Dan dengan seenaknya lo langsung mengambil mahkota yang mati matian gue jaga Dari dulu!!" Sentaknya dengan sedikit emosi sampai dadanya naik turun sakin emosinya sama cowo brengsek di depan nya ini.

"Dan sekarang lo minta Gue buat lupain kejadian itu semua??! Udah gilla lho!!"l

"Bahkan sampai sekarang kejadian malam itu masi terngiang ngiang di otak gue, asal lo tau. " Runtuh semua pertahanan Aqilla.

Aqilla berjongkok. Sambil menangis beratapi malangnya nasib nya saat ini.

Edgar mengacak rambutnya Frustasi. Ia sebenarnya juga masi gak menyangka bahwa kejadian ini akan terjadi. Malam itu ia benar benar Nggak sadar apa yang ia lakukan. Ia juga membenci dirinya sendiri karena malam itu ia tidak bisa menahan hasrat nya dan membuat kekacauan ini, yang akan menjadi bumerang bagi dirinya suatu saan nanti.

Edga menarik nafasnya dalam-dalam lalu ikut berjongkok menyeimbangkan tinggi badannya dengan Aqilla, lalu ia memegang pundak Aqilla dan menatap lekat mata itu, "Shutt udah diem, iya gue sadar gue salah maafin gue ya?"

Aqilla menengok ke arah Edgar dengan muka yang yang menurut Edgar sangat sangat lucu. Hidup merah mata bengkak dan bibi merah karna habis menangis, "tapi maaf lo ga berguna! Lo udah rebut mahkota gue?! Lo ga tau seberapa berharganya itu bagi gue hiks hiks."

Aqilla memukul-mukuli dada Edgar untuk menyalurkan rasa sakit yang ada di hatinya pada Edgar

"Huftt yaudah terus sekarang mau lo gimana hmm?"

Aqilla bangun dari jongkok nya dan langsung berdiri menatap lekat mata Edgar. "Gue mau lo nikahin gue.".

***

"Bagaimana? Kemaren berhasil bukan?" Tanya Xander pada adi yang sedang memakan goreng tempe di warung po wati.

Adi menengok kearah Xander Sambil mengangguk. "iya berhasil, tadinya minuman itu mau di minum sama salah satu anggota inti nya."

"Hmm terus?"

"Tapi pas si teman nya mau minum, minuman nya langsung di tarik dan di minum habis sama si Edgar boss." beritahu Adi

"Good, itu yang gue mau."

"Terus, lo udah pasang kamera kan di kamar itu?" lanjutnya sambil menaikan satu alisnya.

Adi mengangguk lalu menunjuk ke arah Bastian yang sedang memakan Mie ayam nya dengan santai. "Iya boss udah vidionya ada noh di si Bastian."

Bastian yang mendengar namanya di sebut menoleh sambil menaikan satu alisnya seolah bertanya "kenapa?. "

GarQil {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang