Melodie : 14

6.7K 720 67
                                    

Selamat membaca danSemoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

"Pemilik?! Siapa kau menyebut dirimu pemilik ku sesuka hati?!"

Aloisia tak bisa melakukan apapun. Saraf-saraf nya tidak meresopon. Dia hanya bisa diam ketika tubuhnya di seret dengan pandangan di penuhi warna hitam. Handuk yang menutupi tubuhnya di lepas dengan mudah. Memperlihatkan tubuh polosnya. Aloisia merinding begitu jari-jari pria itu meraba area sensitifnya.

"Hentikan!" Teriak Aloisia. Orang itu pasti orang yang sama. Yang telah merenggut kesuciannya dan yang selama ini telah membuatnya hilang ingatan. "Hentikan!" Teriaknya lagi.

Namun bukannya berhenti. Pria itu malah memasukan dua jarinya ke dalam.

"Nnnggghhh ..."

"Kata mu berhenti. Tapi kenapa kau mengerang?" Pria itu menekan jarinya agar masuk lebih dalam.

"Ooohhhh ... Aaaahhhh ..."

Aloisia mengulum bibirnya rapat-rapat. Menahan mulutnya agar tidak mengeluarkan desahan. Sesuatu bergerak di dalam dirinya. Ia tak bisa menahan sesuatu yang ingin keluar. "Hen ... Tikan Aaaaaahhhhhh ..."

Pria itu tertawa. "Cepat sekali!" Di lepaskannya dua jarinya itu. Kemudian membawa tubuhnya untuk bersandar di kaki kasur. Pria itu mengikat kain hanya untuk menutupi kedua mata Aloisia.

Aloisia tidak mengerti kenapa tubuhnya tidak bisa di gerakan. Ia seperti orang lumpuh. Ibu jari pria itu menyentuh bibirnya. Merasa kesal, Alosia langsung menggigitnya. Dia menggigit dengan sangat kuat. Namun pria itu tidak merasa kesakitan. Dia justru tertawa. Mengelus sebelah pipinya.

"Nice bite baby."

Pria itu melepaskan ibu jarinya. Tenaganya sangat kuat. Hampir saja giginya tercabut.

"Kau! Pasti kau yang selama ini menyetubuhi ku tanpa izin! Merenggut kesucian ku! Kau juga yang sudah mengutak-atik kamera pengawas ku itu!"

Pria itu terkekeh. "Tentu saja."

"Mau apa kau?! Kenapa kau masuk ke dalam hidup ku?!" Aloisia berteriak.

Pria itu menempelkan kedua kening mereka. "Aku? Masuk ke dalam hidup mu? Kau sendiri yang lebih dulu menghampiri ku."

"Aku?! Aku saja tidak mengenal mu!" Teriaknya. Perkataannya itu sangat tidak masuk akal.

"Benarkah?"

"Ya! Ack!"

Ia terkena jebakannya. Pria itu sengaja bertanya agar dia melontarkan jawaban yang membuat mulutnya terbuka lebar. Begitu ada kesempatan. Pria langsung memasukkan kejantanannya ke dalam mulutnya. Mulutnya terasa penuh. Sangat besar hingga menembus tenggorokannya.

Melo-dieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang