"KAK CAYA!!"
Jeder! Aku terkejut, membuatku melompat di kasur, suara itu menusuk telingaku menjalar ke jantung membuatnya berdetak sangat kencang. Aku terduduk sejenak menunggu nyawaku pulih sepenuhnya, tanganku meraih ponsel di atas meja samping tempat tidurku.
Astaga naga! Aku melotot melihat angka yang tertera di ponsel, 08.12?! Kenapa tak ada seorang pun yang berbaik hati membangunkanku?!! Aku lantas meluncur meninggalkan kasur dan berlari menuju kamar mandi. Byur! Byur! Belum ada 5 menit aku sudah langsung keluar berbalut handuk yang masih menempel di tubuhku.
"Seragam mana seragamm?!!"
aku mondar mandir mencari seragam yang ternyata masih berada di lemari unguku. Sat set sat set! Selesai!Aku pun turun dari kamar, aku menuruni tangga dengan cepat, mataku tertuju pada Kean, adikku yang masih memakai kaos hitam dengan celana pendek abunya, aku mengernyit dahi bingung.
"Loh, Kean? kok?.." Kean mengalihkan pandangannya ke arahku, ia terkejut bercampur bingung, saat itu juga, Tegar Nearran teman kecilku melintas ikut menatapku bingung, aku menghentikan langkahku hening sejenak, beberapa menit kemudian
"BWAHAHAHAHAHAA!!!"
"KAMU NGAPAIN FIN??"
"INI HARI MINGGU LOH KAK!"
"Eh?" Aku merogoh kantong seragamku, melihat jam dan hari di lockscreen ponsel.
Aku beralih pada mereka berdua, tersenyum malu, kurasakan panas di telinga, sepertinya wajahku memerah"Lain kali lihat jam sama harinya juga, untung belum smpai sekolah" Tegar menggeleng-geleng, matanya berkaca-kaca karena tertawa, sementara Kean masih terpingkal-pingkal
"iya-iya.." aku menuruni sisa tangga, menjewer kuping Kean
"A-aduh! yayaya maaappp!!" Kean mengaduh kesakitan, aku melepas tanganku dari kupingnya, aku duduk di ikuti yang lain"Nak.. Eh rajin banget kamu Caya.."
"Bunda!" Aku merengek
"Salah hari bun" Tegar mewakiliku menjawab kebingungan bunda, bunda lantas mengangguk, sedikit terkekeh
"Makasih ya gar, udah mau bantu bunda, tuh anak cantik emang suka kebo kalau hari minggu" ujar bunda seraya menyendokkan lauk untuk Kean
Kean tersenyum, "Makasih bundaa" ia langsung melahapnya."iya, sama-sama bunda" Tegar tersenyum, aku melahap makanan di piringku tanpa memedulikan percakapan mereka, tiba-tiba aku teringat sesuatu
"Bunda, toko bunganya buka?"
Bunda mengangguk, "iya"
"kirain masih tutup, bunganya gimana?" aku menatap bunda
"bunda udah ada bahan, mau ngajak aya buat tapi masih tidur, kebetulan tadi Tegar dateng-" Aku menoleh menatap Tegar dengan tatapan datar
Tegar menatapku bingung, "kenapa?"
"Kamu ngapain?" masih menatapnya datar
"Eehm, tadi mau ngajak kamu keluar, seger udaranya-"
"Tapi kakak masih bauk.. jadi aku suruh Bang Tegar pulang aja.." Potong Kean tiba-tiba
"Lama-lama mulutmu kucabein, awas aja" Ancamku, bunda dan Tegar tertawa
"Lah, tapi kok masih disini?" Tanyaku pada Tegar, Tegar mengangkat tangan memberiku isyarat untuk menunggu ia mengunyah, aku diam
"Di suruh bunda ikut bantuin, sekalian masak tadi" Jelas Kean, Tegar menatap Kean datar, aku tebak dalam hati dia pasti bilang "Minta di sumpel ni anak", aku terkekeh
"Hm, ya ya ya.. emang mau kemana?"
"Ada festival minggu sehat" tanpa aba-aba aku lantas berdiri dan menggeplak meja
"Ayok!" Ajakku, yang lain terkejut, netra mereka serentak tertuju padaku
"Sekarang masih rame gak ya.." Gumam Tegar yang masih terdengar samar di telingaku, aku kembali duduk, kecewa
"Hm.. udah bubar ya?.." Tegar menatapku
"Hmm.. mau nyoba lihat dulu ke sana?"
Wajahku kembali berseri "Ayok!" ajakku lagi
"Nah.. Caya kesananya gitu aja, udah cantik kok" Goda bunda karena aku masih memakai seragam
"Bunda.." aku merengek
"Bercanda.." Kata bunda lalu tertawa.
(Author:Lanjut?!...
Jangan lupa follow yak!!)
KAMU SEDANG MEMBACA
° FLOWER GIRL °
Romance"Relain semuanya cay.. gak semua orang yang lo kenal selama ini baik buat lo" - Arga Maret Pada akhirnya semua ini akan menjadi kenangan yang harus di terima apapun rasanya, aku tak menyesal pernah mengenalmu dan akan menjadi sesuatu yang membuatku...