volume 10

218 16 7
                                    

Kang Jaka sedang bekerja di sawah di bawah terik matahari yang menyengat. Tubuhnya yang kokoh bergerak lincah di antara tanaman padi yang hijau, dengan cangkul di tangan dan peluh yang mengalir deras. Ia menyiangi rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman padi, memastikan tidak ada yang menghambat pertumbuhan tanaman tersebut. Di kejauhan, terdengar suara gemericik air dari saluran irigasi yang mengalirkan kehidupan ke sawah-sawah.

 Di kejauhan, terdengar suara gemericik air dari saluran irigasi yang mengalirkan kehidupan ke sawah-sawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sedang di sawah, Kang Jaka tiba-tiba terpeleset karena menginjak tanah yang licin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sedang di sawah, Kang Jaka tiba-tiba terpeleset karena menginjak tanah yang licin. Tubuhnya jatuh ke dalam lumpur, membuat tubuh dan wajahnya penuh dengan lumpur cokelat pekat. Meskipun kaget dan sedikit merasa malu, Kang Jaka hanya bisa tertawa kecil atas kejadian tersebut. Ia bangkit dengan susah payah, membersihkan lumpur yang menempel di tubuhnya semampunya, lalu melanjutkan pekerjaannya.

 Ia bangkit dengan susah payah, membersihkan lumpur yang menempel di tubuhnya semampunya, lalu melanjutkan pekerjaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oleh karena itu, Kang Jaka memutuskan untuk membersihkan dirinya di sungai terdekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oleh karena itu, Kang Jaka memutuskan untuk membersihkan dirinya di sungai terdekat. Ia berjalan menuju sungai dengan langkah hati-hati, agar tidak kembali terpeleset. Sesampainya di sana, ia mencelupkan tubuhnya ke dalam air yang jernih dan segar. Perlahan, ia membersihkan lumpur yang menempel di kulit dan pakaiannya. Aliran air yang dingin membawa rasa segar yang menenangkan, menghilangkan lelah yang dirasakannya. 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah bersih, dia kembali ke sawah, dan duduk di sana menikmati pemandangan sawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah bersih, dia kembali ke sawah, dan duduk di sana menikmati pemandangan sawah. Kang Jaka memandang hamparan hijau yang membentang luas di depannya, dengan angin sepoi-sepoi yang bertiup lembut menyapu wajahnya. Suara alam yang tenang dan damai, disertai dengan gemericik air irigasi dan kicauan burung, memberikan perasaan tenteram di hatinya. Dia merasakan kepuasan mendalam melihat tanaman padi yang tumbuh subur berkat kerja kerasnya.

 Dia merasakan kepuasan mendalam melihat tanaman padi yang tumbuh subur berkat kerja kerasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ai pict. Issue 01Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang