Kang Jaka sedang bekerja di sawah di bawah terik matahari yang menyengat. Tubuhnya yang kokoh bergerak lincah di antara tanaman padi yang hijau, dengan cangkul di tangan dan peluh yang mengalir deras. Ia menyiangi rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman padi, memastikan tidak ada yang menghambat pertumbuhan tanaman tersebut. Di kejauhan, terdengar suara gemericik air dari saluran irigasi yang mengalirkan kehidupan ke sawah-sawah.
Saat sedang di sawah, Kang Jaka tiba-tiba terpeleset karena menginjak tanah yang licin. Tubuhnya jatuh ke dalam lumpur, membuat tubuh dan wajahnya penuh dengan lumpur cokelat pekat. Meskipun kaget dan sedikit merasa malu, Kang Jaka hanya bisa tertawa kecil atas kejadian tersebut. Ia bangkit dengan susah payah, membersihkan lumpur yang menempel di tubuhnya semampunya, lalu melanjutkan pekerjaannya.
Oleh karena itu, Kang Jaka memutuskan untuk membersihkan dirinya di sungai terdekat. Ia berjalan menuju sungai dengan langkah hati-hati, agar tidak kembali terpeleset. Sesampainya di sana, ia mencelupkan tubuhnya ke dalam air yang jernih dan segar. Perlahan, ia membersihkan lumpur yang menempel di kulit dan pakaiannya. Aliran air yang dingin membawa rasa segar yang menenangkan, menghilangkan lelah yang dirasakannya.
Setelah bersih, dia kembali ke sawah, dan duduk di sana menikmati pemandangan sawah. Kang Jaka memandang hamparan hijau yang membentang luas di depannya, dengan angin sepoi-sepoi yang bertiup lembut menyapu wajahnya. Suara alam yang tenang dan damai, disertai dengan gemericik air irigasi dan kicauan burung, memberikan perasaan tenteram di hatinya. Dia merasakan kepuasan mendalam melihat tanaman padi yang tumbuh subur berkat kerja kerasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ai pict. Issue 01
No FicciónKumpulan gambar ai buatan saya sendiri, kalian bisa request dengan memberikan komentar.