MATA KULIAH BARU

10 2 1
                                    

"Selamat pagi anak-anak, salam sejahtera untuk kita semua. Pagi ini ibu akan menjelaskan mengenai mata kuliah yang mengandung banyak SKS di dalamnya." Ujar seorang dosen sebagai prakata di awal untuk menjelaskan lebih dalam akan mata kuliah yang baru di dapat. 

Dua jam berlalu dan presentasi telah diselesaikan, semua murid mulai beranjak dari kursi dan keluar dari aula sembari berbincang. 

Lea, Rahel, dan Putra pergi menuju kantin mengingat kelas selanjutnya akan dimulai satu jam lagi. 

"Haduuu magang magang, takut gue." Ucap Lea. 

"Sama, mana 6 bulan lagi waktunya. Lama bangettt." Sahut Rahel setuju. 

"Yaudasi, jalanin aja. Ayo ah, pesen apa lo pada?" Balas Putra santai. 

"Lo beli apa? Soto? Samain lah." Jawab Lea diikuti anggukan Rahel.

"Minumnya es teh ya?" Tanya Putra lagi yang dibalas anggukan oleh kedua teman nya yang sekarang sudah fokus pada hp masing-masing. 

Setelah mereka makan, kemudian menyelesaikan mata kuliah terakhir di hari ini. Tiga orang ini lalu memutuskan untuk nongkrong di cafe sembari menyelesaikan tugas yang telah diberikan. 

"Gue ice leachy tea sama platter aja." Ujar Lea yang sudah duduk dan mengeluarkan laptop. 

"Gue matcha latte sama spaghetti aglio olio." Tambah Rahel yang duduk di sebelah Lea kemudian lanjut fokus pada hp nya. 

Sementara itu Putra yang memesan kemudian duduk di depan Lea dan Rahel. 

Tak terasa sudah 1 jam mereka di sana dan makanan yang dipesan pun sudah ludes disantap. 

"Haduhhhh capekk polllll.." Keluh Rahel sambil meregangkan badan. 

"Capek apaan perasaan dari tadi lo main hp mulu." Balas Putra malas.

"Enak aja, gue tadi cari info juga ya dari hp. Oo dasar. Eh lo kenapa Le." Ujar Rahel yang terkejut karena melihat Lea menunjukkan ekspresi yang beda dari biasanya.

Tanpa basa basi, Lea menyerahkan hp nya kepada Rahel. Terlihat room chat antara dirinya dengan teman SMA nya dulu. 

ADELLA
"Hai Leaaaa pakabar?"

LEA
"Baik, lo gimana del?"

ADELLA
"Baik juga. Eh gue mau tanya dong?"

LEA
"Tanya apaan?"

ADELLA
"Lo masih peduli ama Zico nggak?"

LEA
"Zico? Ga peduli banget kek yauda biasa aja, kenapa?"

ADELLA
"Oo, lo udah liat sg nya dia?"

Sesaat Lea terdiam dan sudah berfikiran sesuatu yang selama ini ia inginkan tapi sekaligus ia takutkan. Dengan cepat, Lea mengarakan jari nya untuk keluar dari roomchat kemudian pergi menuju instragram dan mencari akun milik Zico untuk melihat sg yang ditampilkan oleh mantannya itu. 

Status tersebut menampilkan dua foto yang diletakkan atas dan bawah, di dalamnya terlihat Zico sedang bersama perempuan yang jelas Lea tidak tau ia siapa. Namun, dari pose foto dan posisi mereka terlihat seperti mereka adalah sepasang kekasih. Foto pertama Zico sedang merangkul perempuan di sebelahnya dan foto kedua Zico tertawa gembira dengan posisi menatap perempuan di sebelahnya yang sedang melihat ke arah langit.

Lea kemudian memasuk ke dalam roomchat bersama Adella, teman SMA nya. Ternyata ada pesan yang belum ia baca 2 menit yang lalu. 

ADELLA
"Dia ada foto sama cewe, pacarnya kali ya.."

LEA
"Hm gue dah liat. Ternyata sakit juga ya, gue pikir bakal biasa aja kalo liat dia up foto ama cewenya." Balas Lea sebelum hpnya diberikan kepada Rahel. 

Rahel memberikan hp Lea pada Putra lalu memeluk sahabatnya itu. 

"Hmm sabar ya leee.... Lo juga udah lost contact lama kan?" Tanya nya memastikan.

"Iya udah 2 tahun lost contact. Gue kira juga ga bakal sesakit ini, gak sakit banget. Tapi there's a little piece of my heart yang sakit." Ucapnya lalu tertawa getir.

"Yauda Le, lo cari cowo lagi aja. Banyak kali yang mau ama lo." Sahut Putra sambil mengembalikan hp milik Lea. 

"Hm gayakin si gue." Jawabnya sambil menghembuskan nafas panjang yang terlihat sesak.

"Lo mau minum apa deh, gue traktir yang ini. Napas lo sesek banget." Ucap Rahel khawatir.

"Gausa hel, ngerepotin." Jawab Lea kemudian menutup laptop dan memasukkan pada tas miliknya. 

"Repot apaan si engga. Udah, gue beliin coklat ya biar mood lo naik. Lo suka coklat kan." Ujar Rahel yang disetujui oleh Putra. 

Rahel lalu berdiri yang menyisakan Putra dan Lea di meja tersebut. 

"Dah kelar tugas lo?" Tanya Putra.

"Gamood." Balas Lea tanpa menatap Putra.

Tak lama Rahel kembali dengan membawa coklat pesanannya. 

"Kok ga mba nya aja yang bawain."

"Kelamaan, keburu bestie gue sesek napas." Balas Rahel yang diikuti senyuman oleh Lea.

"Thanks." Jawabnya sambil meminum es coklat yang dibawakan Rahel.

ABOUT HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang