1

799 54 10
                                    

2:36 A.M.
Tubuh Kathrina berbangkit berdiri dari kasur mewah yang dimiliki Azizi yang sedang tertidur pulas—-jemari gadis itu meranjak kepada gelas air putih yang ia taruh di atas meja kecil kamar itu.

Membuang nafas besar; Kathrina menoleh ke belakang dan menatap pacarnya yang menyilang kedua tanganya—-mata Azizi sembab.

"Apa?"
Ia bertanya; tidak menatapnya lagi.

"Liat mata aku."
Jawab gadis itu dengan suara yang serak.

Kathrina tidak menjawabnya-tetap berada di posisinya.

Menghampirinya; Azizi menarik lengan Kathrina keras-memeluknya dari belakang.

"Kamu gamau maafin aku?"
Gumaman itu membuat Kathrina sebal—-ia melepaskan genggaman erat Azizi dan menatapnya.

Kathrina menghela nafas; mencoba untuk kembali kepada kasur miliknya-—tetapi, Azizi selalu memblokir jalanya.

"Kathrina. Don't be like this."
Tegasan gadis itu membuat Kathrina terbungkam.

Suasana kamar menjadi hening, Azizi dan Kathrina hanya menatap satu sama lain; tidak berkata apapun.

"Kenapa kamu benci Gianno? Kamu cemburu sama dia? Dia cuman temen kerja, Azizi."
Merusakan keheningan kamar, Kathrina membentak Azizi, membuatnya terkejut.

Ia terbungkam.

"Elu selalu kayak gitu, sebel deh. Lagian kenapa kalo aku ngerasa cemburu? Aku pacar kamu, Kathrina Alexandra Irenaputri."
Azizi hanya menahan tangisanya; mengigit bibir bawahnya keras.

"Bukanya kamu juga kayak gitu sama kak Marshal? Main keluarga-keluargaan sama adik-adik di set? Gracie sama Michelle."

...

"Gausah bawa-bawa Marshal, Kath."

...

"Kenapa? Takut? Karena aku benar?"

...

"Kamu gak ngerti."

...

"Dari mana aku enggak ngerti, sheng. Aku tau batasnya."

...

"Batasnya? Kamu udah jelas-jelas main pelukan sama Gianno. Di public aja kamu malu kalo aku pegang tangan kamu. Just admit it, we are losing each other. And I hate you for that."
Memeluk tubuh Kathrina kencang—Zee bernangis keras pada punggung belakang kekasihnya; tenaga miliknya sangat terkuras pada hari itu.

"Salah kamu sendiri cium Marshal pas berduaan di hotel. Hell knows what you've two done."

...

"You think I cheat on you?"

...

"Yes I do. So?"

...

"You fucking bitch."
Azizi menggengam tubuh kekasihnya sangat erat—membuatnya merasa sesak nafas.

Kathrina hanya terbungkam; tidak melakukan apapun. Azizi menghapus air matanya, namun melepaskan gadis itu dari dekapan hangatnya-tersenyum gila padanya.

"Aku enggak ngerti kamu mau apa dari aku, aku juga enggak tau aku mau apa dari hubungan rahasia kita ini. Tapi, aku tau kamu enggak sayang aku. Kamu cuma suka aku karena aku punya duit, aku punya kuasa. Aku punya fans."
Zee berbisik—menarik lengan Kathrina keras.

"Jadi, kamu cuman menggunakan aku sebagai lompatan, kan? KAN?!"
Suara gadis itu terdengar sangat amat keras—membuat Kathrina terkejut dan panik.

Menoleh ke arahnya, Ia memeluk Azizi keras; mengusap rambut kekasihnya pelan dan lembut.

The Perfect Pair | ZEEKATH (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang