17'

742 54 3
                                    

Wonwoo begitu menikmati kehidupannya setelah pergi dari Mingyu. Ia membuka usaha kecil-kecilan di desa tempat tinggalnya sekarang, ia membuka usaha jualan kue menerima pesanan maupun jualan harian.

Pada saat awal pindahan, wonwoo merasa sulit untuk memulai dari awal karena ia hidup sndirian, namun dengan uang tabungan yang dimilikinya, ia berusaha membuat kue dengan harga murah untuk dijual keseharian.

Para tetangga barunya sangat menyukai kue buatannya dan ia makin bersemangat untuk membuat kue dan berjualan setiap harinya.

Genap satu bulan kepindahannya, ia merasa ada sesuatu yang aneh pada tubuhnya, mulai tidak ingin makan, selalu muntah bahkan selalu menginginkan makanan pada waktu malam hari.

Seketika ia teringat Mingyu berkali-kali mengeluarkan sperma dalam tubuhnya, wonwoo mengetahui jika dirinya adalah seorang lelaki 'spesial' yang bisa hamil dan memiliki anak, wonwoo meneguk ludahnya kasar dan membeli testpack.

Hasil yang dikeluarkan sangat berbanding terbalik dengan keinginannya, ia tidak ingin memiliki anak namun saat ini dia tumbuh dalam perutnya

Wonwoo sampai drop, beberapa tetangga bahkan sangat heboh dan senang karena wonwoo bisa hamil dan mereka akan melihat anak kecil disekitar mereka, desa itu tidak terlalu ramai anak kecil sehingga jika ada yang hamil maka akan ada bantuan sosial dari tetangga agar sang ibu tidak merasa keberatan ataupun kesulitan.

Saat ini Wonwoo baru istirahat setelah selesai menutup kedai kuenya dan ia sudah bersiap untuk tidur, rutinitasnya sebelum tidur adalah selalu mengajak baby nya berbicara dengan nada yang bahagia "baby kecil hihi mama hari ini sangat bahagia karena kue kita hanya tersisa 1, haruskah kita makan um, agar kita tidak kelaparan nanti, tapi nanti kau pasti akan menolak kue itu karena manis rasanya hm"

Saat akan memejamkan matanya, pintu rumahnya diketuk oleh seseorang, wonwoo pun bergegas membukakan pintu dan alangkah terkejutnya saat matanya melihat sosok Mingyu berdiri di hadapan nya, ia langsung memeluk perutnya takut

Belum sempat wonwoo menutup pintunya, Mingyu sudah memasuki rumah dan menguncinya membuat wonwoo merasa takut.

Di pandangan Mingyu, wonwoo terlihat begitu menawan dengan setelan kasualnya dan wajah ketakutan nya.

"Kim wonwoo"

Wonwoo menggelengkan kepalanya berniat untuk masuk ke kamar berniat menghiraukan Mingyu, sebelum masuk kekamar tangan wonwoo dicekal Mingyu.

"Menghilang begitu lama, melayangkan gugatan perceraian?! cih, bahkan kau tidak mempersilahkan suamimu ini untuk duduk atau beristirahat sejenak"

"Aku ingin tidur tolong lepaskan tanganku"

"Tidak ingin memberikan penjelasan? Baiklah kita pulang sekarang dan aku akan menghancurkan kedai kecil ini"

Wonwoo menggelengkan kepalanya panik "tidak! Apa urusan mu ahjussi!! Kau adalah orang yang merusak hidup ku dan sekarang kau ingin menghancurkan nya juga?"

"Oh ayolah sayang, ini adalah waktunya kau pulang dan melayani suamimu ini"

"Aku tidak sudi" Setelah wonwoo mengatakan itu, keningnya mengernyit saat anaknya mulai memberikan reaksi seperti gerakan kecil setelah mendengar suara Mingyu "ahjussi tolong lepaskan aku hm, aku ingin hidup dengan tenang"

"Hancurkan kedai kue ini besok pagi, dan aku akan membawa wonwoo pergi"
Ucap Mingyu pada 2 orang yang dibawanya untuk menemui wonwoo.

Wonwoo menggelengkan kepalanya panik saat Mingyu mulai menarik tangannya, menyeretnya seperti hewan "jangan berteriak jika tidak ingin desa ini rata dengan tanah!"

DESTINY (minwon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang