Walpaper Handphone

2 0 0
                                    

Hola hola
Come back lagi sama Author yang super garing..
Di chapter kali ini Author akan sedikit menghamburkan serbuk bunga dan gula

Jangan lupa vote nya

~ Ikan hiu makan seres

I lop yu readers ~

•Happy Reading•

"tak ada alasan mengapa aku bisa jatuh ke dalam pesona mu"

_Reyno Avilas Cairo_

...

"WOI, JAMKOS WEE, IBU ANA NGGAK MASUK KUCING NYA MATI" Sahut John Selaku ketua kelas Tjkt 1, yang baru muncul dari balik pintu

"YEEY" Semua siswa bersorak kegirangan, murid mana yang tidak suka dengan jamkos kan?

"iJo, ke kantin yok" ajak Ici yang telah berdiri dari duduk nya, menatap Izora yang masih asik menonton drama korea

"gue lagi malas ci" jawab Izora menggeliat di atas bangku

"Lagi pula kita jamkos ci, mana bisa bolos" Celetuk Viera, yang mendengar percakapan keduanya

"Gue ma Gas aje" Sahut Ici, kemudian mengajak Reyno untuk bolos bersama

"Eno ikut gue yok" sahut Ici dan di aguki oleh lelaki tampan itu

Sementara, di salah satu bangku terdapat seorang siswi yang menatap senduh ke dua remaja yang sedang berjalan bersama keluar kelas

~~~

"ci, pulang sekolah bentar lu sama siapa?" tanya Reyno, dengan memetik senar gitar, milik sepupunya yang tinggal tidak jauh dari sekolah

"Sama setan" Sahut Ici, mengelap pipinya yang terdapat noda ice cream rasa coklat

"Mau bareng gue nggak?" tanya Reyno lagi, sedikit terkekeh melihat wajah Ici yang di penuhi Ice cream

"Cantik" lirih nya nyaris tak bersuara

"Hah?, lo ngomong apa tadi?" tanya Ici tersentak

"Lo mau pulang bareng gue? Tumpangan loh gratis ci" Sahut Reyno, masih memperhatikan Ici yang sibuk mengelap wajah imut nya

"Gue mah kalau gratis, mau" Sahut Ici, lanjut memakan wafer hasil teraktiran Reyno

"Sibuk banget lo berdua, kaya orang pacaran" Celetuk Deon, salah satu teman Reyno yang ikut membolos di sebuah warung kecil dekat sekolah

"Sirik aje lo yon" Celetuk salah satu dari mereka yang sedang menyesap rokok

"Ci, sekarang jam berapa?" tanya Reyno menghiraukan, yang kini handphone milik nya sudah menjadi korban tiktok Marva, dan matanya tak sengaja menangkap Ici yang sedang melamun dengan handphone di tangan kanan nya

"Hm?...oh" tangan kecil gadis berhijab abu itu memperlihatkan handphone milik nya tepat di hadapan wajah Reyno

"Itu siapa Ci?" tanya Reyno, sedikit penasaran dengan foto walpaper handphone gadis itu

"Lucu kan, Adek gue" sahut Ici, kembali memperlihatkan walpaper nya, yang memperlihatkan seorang anak laki laki yang masih berusia sekitar 3 tahun tersenyum ceria di sebuah taman

"Mirip gue nggak?" tanya Ici, mendekatkan handphone ke wajah nya yang menirukan senyuman bocah kecil itu

"Lu lebih ke arah gemesin"

"Nggak sama sekali, Muka lo lebih mirip hantu valak" Celetuk Marva, yang juga ikut memperhatikan Ici

"Emang dasar lu, temen Dajjal" Sahut Ici sedikit menekan kan kata terakhir nya

~~~

Sepulang sekolah seperti yang telah di sepakati kini gadis berhijab bernama Ici itu sedang duduk anteng di atas kuda besi milik Reyno

Beberapa menit berlalu setelah mereka pergi membela jalan meninggalkan gerbang sekolah yang masih di penuhi kerumunan siswa siswi

"kok kayak berat? Ban nya bocor nih" batin Reyno, bisa bisanya dalam keadaan bersejarah seperti ini ban moge hitam nya itu malah bocor

"Eno! Ban lu bocor deh kek nya" Sahut Ici, lalu lanjut mengunyah permen karet nya

"Sorry ya Ci, malah bocor nih ban motor" Sahut nya cengengesan, merasa bersalah, telah mengajak gadis itu pulang bersama

"Seru kok, sekali kali olahraga kita" ucap Ici sebelum turun dari atas motor, membantu lelaki itu mendorong motor nya ke bengkel terdekat

"Ngga usah ci, biar gue aja" Pinta Reyno kembali merasa tak enak, tapi gadis itu tetap kekeh ingin membantu

"Gue sering ke gereja itu ci, kalau hari minggu" ucap Reyno, menunjuk sebuah gereja dengan dagunya

"Lah, deket dong dari kosan gue, tapi kalau hari minggu gue sering ke masjid sana" timpal Ici, ikut menunjuk sebuah masjid yang hanya berjarak 4 bangunan dari gereja yang ditunjuk Reyno

"Kapan kapan lo mau nggak makan Bakso di depan masjid itu, gue sering kesana bareng Marva, lu harus cobain bakso di sana tuh enak banget" ajak Reyno, yang mendapatkan agukan kepala dari Ici

"Halal nggak?" tanya gadis itu, mengingat bahwa di kota ini sangat sulit mendapat makanan halal

"Halal kok" balas Reyno dengan senyuman yang merekah di wajah tampan nya

Setelah sampai di sebuah bengkel, Reyno mengantar Ici hingga sampai di kosan

"Makasih yah jamur Enoki" ucap Ici, melambaikan tangan nya kepada Eno yang masih berada di depan pagar, padahal Ici sudah naik ke lantai dua

~~~

Setelah pulang dari mengantar Ici, sekarang lelaki berwajah bagai pangeran itu sedang duduk di sebuah teras rumah

Senyum yang merekah di wajah nya tak kunjung hilang, mengingat gadis yang selalu memenuhi pikiran nya akhir akhir ini

Apakah ini yang dinamakan cinta?

Sungguh, Reyno tak pernah merasakan jantung nya berdetak lebih cepat saat berdekatan dengan Ici

Gadis pertama yang dapat menculik hati kecil lelaki itu
































TBC














Terimakasih buat pembaca setia Aurthor, janlup vote and comen bestieee

See you

Penulis
Afmin132x

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Ici | Jejak Tak Terlupakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang