Hola hola
Nggak bosan apa ketemu Author Prik ini, heheheh becanda. kalian jangan pernah bosen yakTetap semangat jalani hari, dan percaya semua akan baik baik saja esok hari
Okey, Enjoyyy
And..
•Happy Reading•
..."Ratusan air mata akan kita lupakan hanya dengan satu senyuman"
_Naylin Tanishka Pandhita_
~~~
Saat Ici melangkah kakinya masuk ke dalam gerbang kosan, di sana lah ia bisa melihat kehangatan dari para penghuninya
Kosan bertingkat dua itu memiliki 7 ruang kamar, 4 kamar di lantai bawah dan 3 kamar di lantai kedua yang dilengkapi dengan balkon luas yang nyaman digunakan untuk bersantai
Kamar Ici sendiri berada di lantai dua, kamar nomor 5 sedangkan Embun di kamar nomor 6 yang berada tepat di samping kamar Ici
Selain mereka berdua ada 4 orang lainnya yang juga tinggal di sana, salah satunya adalah Kak Nara yang sudah lama tinggal di kosan Putri Ayu, ia sudah berkuliah di salah satu universitas famous, jurusan Biologi karna ia yang bercita cita menjadi seorang guru
"Ici, kalau udah mandi dan ganti baju langsung ke dapur yah, anak anak lain mau bikin cake katanya" Sahut Kak Nara, dengan tangan yang sibuk mengibas kan pakaian yang ingin ia jemur
"Siapa yang ulang tahun kak?" tanya Ici, dengan kaki yang berhenti melangkah
Nara menghembus kan napasnya berat, sambil menunjukkan senyum terpaksa "Bikin Cake, Nggak harus ada yang ultah, Ici..." Sahut Nara sedikit geram, selama Ici pindah ke kosan ini kesabarannya semakin sering di uji
~~~
Setelah membersihkan diri dan Sholat magrib, Ici melangkah kan kakinya menuruni tangga hendak ke rumah bu kos, yang memang dapur nya sering di gunakan anak anak kos untuk bereksperimen
"Assa- Astagfirullah" belum sempat Ici menyelesaikan salam nya, ia di kejut kan dengan wajah Grey salah satu penghuni kos yang hampir bertabrakan dengan nya di pintu dapur
Seketika masker yang di gunakan grey retak akibat tidak bisa menahan tawanya melihat wajah terkejut Ici yang mata bulat nya hampir keluar
'wah harus siaga nih gue dari amukan mak lampir' batin Ici yang langsung berlari ke dalam dapur, dan tanpa sengaja menginjak jari kaki Grey
"ICIIII..." teriak Grey, menggema di sudut ruangan, masker yang di gunakan nya harus retak dalam hitungan detik hanya karna bertemu dengan gadis berhijab yang selalu menguji kesabaran itu
"Kenapa Ci?" tanya Ayra, melihat Ici tertawa cekikikan, tapi beberapa detik kemudian gadis berhijab navi itu membulat kan matanya
"Lah, Cake nya udah jadi kak?" tanya Ici
"Iya, tuh lagi di Oven, kamu sih telat" jawab Rhein cewek berkulit putih yang menggunakan kacamata, berdiri tepat di samping Nara yang mencuci piring
"Alhamdulillah, berarti gue tinggal makan" Sahut Ici bersujud syukur, karna dirinya tak perlu menguras banyak tenaga nya hari ini hanya dengan perkara membuat Cake. Nara, Rhein, dan Ayra mereka serempak menggeleng kan kepala melihat tingkah Ici yang memang berbeda
KAMU SEDANG MEMBACA
About Ici | Jejak Tak Terlupakan
Fiksi Remaja"Ternyata, Pundak lo masih kuat" Siapa yang tak mengenal Ici? Gadis baik hati, cantik, dan tidak sombong. Ralat gadis tengil petakilan, yang suka ngegas tapi untung nya dia memiliki otak yang cerdas Cewek yang bercita cita menjadi seorang Psikolog...