SC | 01

5 2 8
                                    

Syahrelia Alysaa Haira.

Hari ini Alysaa mendapat jadwal piket untuk membersihkan Ndalem. Sudah satu jam dia berada didalam rumah kyai ini untuk menyelesaikan bersih-bersihnya.

"Huft...Gini aja udah capek." Keluhnya sambil mengusap peluh yang ada di dahinya.

"Nak Alysaa udah selesai to bersih-bersihnya?" Tanya ummi Sikha yang merupakan istri dari ustadz Ghoni.

"Sudah ummi. Saya pamit ya." Ujar Alysaa sambil menyalimi tangan ummi Sikha.

"Ooh iya nak. Makasih ya udah mau bantuin bersih-bersih ndalem." Balas ummi Sikha dengan senyum lembutnya.

Alysaa membalas senyum itu. "Sama-sama ummi. Saya pamit Assa--"

"Assalamualaikum." Ucap seseorang di depan pintu utama ndalem. membuat kedua orang itu menoleh.

"Waalaikumsallam."

"Eh, ustadz kiran. Mau ambil kitab yang buat ngajar nanti ya? Silahkan duduk dulu" Ucap ummi Sikha ramah.

Sedangkan Alysaa yang niat awalnya untuk pamit itu mencegah ummi Sikha yang mau ke dalam ruang tengah untuk mengambilkan buku kitab. "Emm. Ummi saya pamit ya, Assalamualaikum."

Setelah mendapat anggukan dari ummi Sikha, Alysaa segera meninggalkan rumah ndalem itu dengan tergesah-gesah. Dia sudah tidak tahan ingin membersihkan badan nya yang penuh dengan keringat itu. Lagipula setengah jam lagi waktunya ngaji dinniyah di mulai, jadi dia harus cepat-cepat membersihkan diri agar tidak telat nantinya.

*****

"Alysaa. Tau gak sih kamu, kalau yang gantiin ustadz Qadir ngajar kita itu guru tugas yang perkenalan di aula kemarin." Beritahu Mita dengan antusias yang menggebu. 

Mita adalah teman satu kamar Alysaa sejak awal dirinya mondok di sini. Dia juga teman dekat Alysaa saat yang lainnya enggan berteman dekat dengan dia, karena rumor nya Alysaa itu suka memberontak karena awalnya Alysaa tidak mau untuk di masuk kan ke pesantren. Jadi mereka tidak mau nantinya ikut terkena imbasnya jika sewaktu-waktu Alysaa memberontak atau bahkan kabur keluar pesantren.

"Ganteng loh saa ustadz Kiran itu. Kulitnya bersih, rahangnya kokoh, pinter agama, masih muda lagi." Ucap Mita dengan wajah berseri-seri dengan membayangkan perawakan guru tugas itu.

Alysaa yang mendengar perkataan Mita itu mendengus geli. "Mita. Kita itu dilarang membayangkan seseorang yang bukan mahram kita. Jadi itu termasuk zina."

"Hehe iya iya. Astagfirullah."

"Udah lah ayo kita berangkat dinniyah. Keburu telat nanti." Ajak Alysaa mendahului keluar dari kamar asrama mereka.

*****

"Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh." Ucap Kiran setelah duduk di kursi depan yang di sediakan untuk guru itu.

Alysaa yang sedang mencoret-coret halaman belakang buku tulisnya itu mendongak menatap ke arah asal suara salam tersebut.

"Waalaikumsallam warahmatullahi Wabarakatuh." Jawab santri satu kelas.

"Emm. Perkenalkan nama saya Narendra Kiran Rahmadi, nama panggilan saya Kiran. Saya adalah guru tugas dari pesantren A. Saya juga yang nantinya menggantikan ustadz Qadir untuk mengajar kalian di dinniyah ini." Ucap Kiran memperkenalkan dirinya.

"Pertemuan pertama kita hari ini, saya hanya ingin perkenalan dan tanya-tanya saja. Jadi jika kalian ada pertanyaan silahkan bertanya asal wajar ya." Lanjutnya, membuat para santri kelas itu kegirangan. 

SECRET CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang