"ven.. gimana ini?aku takut pulang"
Arven mendengar hal itu dan kemudian
Mendekati Olivia"Kenapa?"
Tanya arvel sembari menatap Olivia"Rangking.. Turun"
Ketika mengucapkan nya terdengar suara
Olivia yang sedikit gemetar"Udah gapapa cuman rangking"
ucap arven kembali"Rangking? Cuma? Ga cuman ven
Kamu tau gimana ortuku kan? Mereka pisah sedangkan orang yang kusebut sebagai ibu itu nuntut aku buat selalu
Jadi nomer satu gimana sekarang? Aku pasti dihukum ven pasti lalu saat aku dikeluarga ayah ku pasti aku.. Dihukum juga aku ga ada tempat berlindung ven ga ada"
Olivia meremas raport milik nya tangan nya gemetar seakan ini hari terakhir nya
Untuk hidup"udah gapapa Liv kalau kamu nanti
Di apa apain bilang ven ya? Ven pulang dulu"
Olivia hendak menghentikan arven
Tapi Olivia hanya diam dan melihat arven
Berjalan pergi"Entah kenapa.. Aku ngerasain.. Kamu nyembunyiin sesuatu ven"
Olivia berjalan pulang dengan kekhawatiran diwajahnya ia tak tahu apa yang akan terjadi nantiSaat Olivia sampai di rumah ia diambang kekhawatiran takut untuk masuk kedalam rumah bukan rumah tapi penjara
Ia benar benar takut akan hal ituOlivia membuka pintu melihat ibunya yang sudah berdiri disana
Ia memberikan nilai rapot nya dengan tangan yang gemetarMelihat Nilai rapot tersebut
Ibu Olivia bukan bahagia melainkan marah
Tangan ibu Olivia segera melayang
Tepat di pipi OliviaPlakk!
"GILA KAMU OLIVIA?!"
bentak marina ibu Olivia"rangking 2 kamu pikir ini bagus? Mau taruh dimana muka kita? HA? ANAK BODOH
Kalau kamu kesana ke rumah papa mu yang gila itu bawa nilai rapot yang segini hina nya
Ditaruh dimana muka mama?"
marina membuang nilai rapot itu
Menginjak injak nilai itu seperti tidak ada hal yang berharga dalam rapot tersebutSedangkan Olivia? Hanya terdiam di sudut ruangan melihat semua ini
"Nilai segini? Mau kamu perlihatkan ke papa kamu? IYA? BANGGA KAMU?"
marina mengambil nilai rapot tersebut melemparkan nya tepat di hadapan
Olivia, lalu merobek surat yang bertuliskan lulus tersebut"Apa kamu sengaja? Ngebiarin kita di injak injak keluarga baru papa mu itu? MANA HARGA DIRIMU OLIVIA! "
bentak marina sekali lagi di hadapan wajah Olivia yang hanya tertunduk"Kenapa aku punya anak seperti mu
Kenapa aku tidak melahirkan anak seperti istri baru ayah mu itu eva dia anak yang sungguh sempurna tak seperti mu cacat, bodoh"
marina membelakangi tubuh Olivia
Sedangkan Olivia mengepal tangan erat erat menahan emosi yang ia tahan sedari tadi"Eva? Pft? Kalau dia jadi anak mu apa dia tahan dengan perlakuan mu? Jika dia jadi anak mu apa dia sanggup dipukuli setiap hari? Di cemoh setiap hari?"
bantah Olivia yang menatap muka marina dengan isakan"DIAM KAMU!"
"Kalau saya bisa memilih aku tak ingin punya anak seperti mu kau pembawa sial dalam hidup ku kau membawa mala petaka
Kedalam hidup ku""Kenapa.. Kenapa aku punya anak seperti mu"
Marina menatap Olivia lalu naik ke tangga
Meninggal kan Olivia yang berantakan bahkan kekacauan yang di buat nyanyaSebelum ibunya pergi ia kembali berbalik
Dan menatap Olivia sekali lagi
"Kenapa harus kamu?"
Marina kembali menatap Olivia bertepatan dengan anak nya tersebut, ia berbalik dan menaiki tangga"Kenapa selalu eva.."
Olivia tersungkur tubuh nya sudah tidak kuat menahan apapun getaran hebat yang ia rasakan sungguh sakit dihatinya
Ia melihat nilai rapot nya dan mengambil nya
Air mata menetes tepat di nilai rapot tersebut.
.
.
update lagi ramee ga yaa? Ini masi belum semuaa lo oh iya aku belum ngenalin pemeran nya ya? Apa ga usah?
KAMU SEDANG MEMBACA
luka yang dalam Arven.
Non-FictionSetidaknya janji yang kau katakan tak perlu menghilang seperti itu "arven" "Rumah ku telah hancur termasuk rumah yang ku dapat darimu arven" Terimakasih atas lukannya yang dalam