Taman bunga

40 26 12
                                    

"Ven kita kemana?"
Ucap Olivia memanggil arven

"Udah ikut aja aku tau kamu suka"
Arven menarik tangan Olivia agar Olivia mengikuti nya

"Bunda nanti marah ven ini sore
Kenapa ga dari pagi aja"
Ucap Olivia cemberut ia benar-benar
Takut Orang tuanya akan marah padannya

"Aku ga mau mereka tambah kecewa ven
Besok juga ada pembagian rangking"
Ucap Olivia sambil tertunduk

"Udah ikut aja sayang"
arven tertawa melihat reaksi Olivia
Muka merah salah tingkah

"apa sih ven tiba-tiba gitu"
Olivia memalingkan muka menutupi sedikit kesalahan tingkah nya itu

Arven tiba-tiba berhenti karna
Sudah mencapai tempat tujuan nya
"disini gimana? Suka gak?"
Ucap arven sembari tersenyum

"Taman bunga?suka darimana tau
Aku suka pergi ke taman bunga?"
Olivia berucap kemudian menutup mata
Sungguh aroma bunga hembusan
Angin Olivia sungguh menyukai nya

"Tau gimana ven ga tau kesukaan
Liv coba" Ucap arven tersenyum bangga

"Ven soal pembagian rangking itu gimana?
Kamu tahu sedikit gak?"
Olivia menatap arven penuh harapan
Ia takut akan hari esok yang akan datang

"Engga ga tau, udah jangan dipikirin ya
Mending happy happy aja dulu
Tenangin pikiran disini"
Arven mengelus rambut Olivia yang tergolong panjang lalu memasang kan pita
Putih di rambut nya

"Cantik. Udah gini aja"
Arven tersenyum begitu pula Olivia

"Ven makasih ya"

"Ven jawab jujur ya? Aku cuma
Punya satu pertanyaan doang"
arven menatap Olivia dengan satu alis terangkat

"Apa? Mau tanya apa?"
ucap arven penasaran akan Pertayaan
Olivia

"ven? Kamu ga jadiin aku bahan kasian doang kan? Ya kan ven? Aku cuma nanya gitu soalnya..ga ada yg mau sama aku
Karna status ortuku yang kayak gitu bahkan disekolah aku jarang punya temen kan? Jadi aku agak ragu aja"
Olivia memegang tangan arven erat
Rasa takut menguasainya

"Engga arven ga akan sejahat itu udah
Anggap aja arven rumah buat kamu Liv"
Ucap arven menenangkan Olivia yang ketakutan

"Takut aja ven setiap aku deket sama orang cuma dijadiin bahan kasihan atau ga bahan taruhan aku takut kamu gitu, aku udah terikat sama kamu ven aku takut hancur saat kamu pergi"
Kata Olivia yang gemeter ia benar-benar sudah banyak ditipu oleh orang orang disekitar nya tapi kali ini ia benar-benar nyaman dengan arven

"Engga akan Liv aku ga akan gitu udah ya
Nikmatin momen ini"

"Oke.. Janji?"
ucap Olivia sembari menunjukkan jari kelingking pada arven

"Janji."

Olivia tersenyum ia kembali menutup matanya seakan akan beban hidup nya menghilang karna arven saja ia benar-benar ditutupi oleh cinta ia benar-benar buta
Tapi akan kah mereka terus bahagia? Apakah arven menyembunyikan sesuatu?
Tidak ada yang tau

Olivia sekarang hanya ingin
Hidup seperti ini damai dan tenang
.
.
.
.
Note:
Oke segitu dulu ya kali ini soalnya aku ambil dari beberapa kisah ku dikit dikit lah ya
Maaf kalau ngecewain kalian
Ditunggu  lanjutannya bay!

luka yang dalam Arven. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang