05. GALERI FOTO

258 24 7
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

Turun dari motor, Serra langsung saja melepas helmnya dan menggantungnya di lengannya. Tatapannya masih terlihat datar, bahkan di sepanjang perjalanan tadi, Serra hanya beberapa kali menjawab ucapan Arion. Tidak seperti hari-hari biasanya yang terus saja mengoceh dan tertawa lepas.

"Masih marah sama aku?" tanya Arion lembut.

Gadis itu menggeleng pelan. "Enggak marah."

"Terus apa dong?"

"Lagi ngambek."

Arion tersenyum lebar, merasa gemas dengan tingkah kekasihnya. Sedangkan Serra sendiri hanya bisa memalingkan wajahnya ke segala arah, merasa kesal dengan Arion karena lelaki itu justru menampilkan senyumannya.

"Loh? kalian kapan pulangnya? kok gak masuk dulu?"

Mereka berdua menoleh, menatap Iren yang berada di halaman rumahnya. Wanita itu tadinya ingin menyiram tanaman, namun tak sengaja menatap ke pintu gerbang rumahnya yang terdapat Serra dan juga Arion.

"Barusan kok Ma," jawab Serra.

"Ayo masuk dulu," ucap Iren, sambil menggerakkan tangannya untuk menyuruh mereka masuk.

Arion diam, kepalanya ia miringkan sedikit untuk menatap wajah Iren yang terhalang tubuh Serra.

"Enggak dulu deh Ma," kata Arion, yang mampu membuat Ibu dan anak itu mengerutkan dahinya.

"Kenapa? tumben kamu gak mau?" tanya Iren.

"Anak Mama lagi ngambek," jawab Arion, sambil melirik ke arah Serra sebentar.

Iren sendiri hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya. "Mau pms mungkin dia, mangkanya ngambek gitu."

"Ihh enggak Ma, aku ngambek sama Arion karena dia nyebelin," balas Serra, untuk membela dirinya sendiri.

"Ya sudah ayo kalian masuk dulu, kita ngobrol di dalam saja," pungkas Iren.

"Kamu pulang aja sana," ketus Serra.

"Ma, aku di usir sama anak Mama," adu Arion dengan sedikit berteriak.

"Serraaa, jangan jadi orang jahat kamu ya!" tegur Iren, yang kini sudah berkacak pinggang.

"Ck! dasar ngaduan," cibir Serra, sebelum akhirnya pergi meninggalkan Arion yang tengah terkekeh pelan. Lalu setelahnya laki-laki itu juga ikut masuk ke dalam rumah Serra.

Mereka menghampiri Iren yang masih berada di halaman depan, menyapanya secara basa-basi, sambil mencium tangan Iren sebagai bentuk bersalaman.

"Bunda kamu gimana kabarnya?" tanya Iren.

"Baik kok Ma. Mama sendiri gimana kabarnya?" tanya balik Arion.

"Seperti yang kamu lihat, Mama lebih dari kata baik," jawab Iren sambil tersenyum lebar.

Bukan hanya Serra saja yang memanggil Rike, 'Bunda', tapi sebaliknya, Arion di sini juga di terima baik oleh keluarga Serra, sehingga Arion juga bisa memanggil Iren, 'Mama', karena wanita itu yang memintanya. Mereka percaya kepada Arion, bahwa Arion bisa menjaga Serra dengan baik.

Karena kesibukan lomba basket hari itu, Arion juga jarang mampir ke rumah Serra. Laki-laki itu hanya mengantarkan Serra sampai di depan pintu gerbang, tanpa turun seperti hari-hari biasanya. Dan di saat dirinya sudah lega, Arion justru tidak bertemu dengan mereka, karena mereka yang selalu ada urusan. Jadi bisa di bilang, ini pertemuan Arion dengan Iren setelah beberapa minggu yang lalu tidak bertemu.

SERION S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang