BAB 2

285 75 29
                                    

Baekhyun melihat pantulan dirinya di cermin dengan tatapan miris. Apa yang sudah dilakukannya pada dirinya selama ini? Dia merusak dirinya sendiri.

Karna ayahnya adalah duke jackson, tidak ada yang berani menghinanya kecuali pangeran. Bahkan dirinya yang sekarang merasa sangat jijik dengan penampilan ini.

Hari ini, hal pertama yang harus dia lakukan adalah memangkas rambut panjangnya.

Baekhyun akan bergegas berganti pakaian dan keluar namun ketika sampai di depan lemari dirinya terdiam kaku. Selama menyukai chanyeol semua hal yang chanyeol sukai dia akan meniru dan memakainya.

Ketika rasa suka itu menghilang,  kesadarannya kembali. Semua pakaian itu bukanlah apa yang dia sukai. Dia tidak pernah menyukai pakaian wanita, dia tidak pernah menyukai wajahnya dirias dengan kosmetik dan dia tidak pernah menyukai ketika dia menahan lapar untuk makan agar terlihat lebih ramping dan anggun bagi chanyeol.

Sebenarnya baekhyun bukanlah laki-laki feminim, dia anak laki-laki yang sehat tampan dan manis. Baekhyun hanya menyukai satu laki-laki dan itu pangeran chanyeol. Dia tidak menyukai anak laki-laki lain. Jika tidak ada chanyeol di dunia ini maka baekhyun adalah anak laki-laki yang normal. Dia masih menyukai anak perempuan.

Bahkan mimpi basahnya adalah bersama seorang wanita dewasa, jadi baekhyun bisa katakan dia hanya menjadi gay untuk chanyeol. Sekarang dia tidak mau berurusan dengan chanyeol. Dia tidak memiliki minat lagi.

Baekhyun memilih pakaian paling layak yang bisa dikenakannya, ia hanya mencuci muka.

Tanpa riasan ia bergegas pergi ke tempat memotong rambut. Pemilik salon sedikit terkejut melihat kedatangannya. Siapa yang tidak mengenalnya? Dia adalah putra duke yang terkenal akan obsesinya pada pangeran.

"Tuan muda, apakah ada yang bisa saya bantu?" Baekhyun mengangguk.

"Tolong pangkas rambutku" lelaki itu sedikit terkejut, gaya rambut ini sangat ikonik bagi tuan muda baekhyun. Mengapa tiba-tiba dia ingin memotong? Semua orang tahu keributan apa yang akan di timbulkannya jika ada yang berani menyentuh rambut panjangnya.

"Anda ingin saya memangkas seperti apa tuan muda?"

"Apapun, potongan anak laki-laki yang paling cocok untukku menurutmu." Lelaki itu mengangguk, bergegas memangkas rambut panjang tersebut dengan lihai.

Ketika lelaki itu selesai memangkas rambutnya, baekhyun melihat pantulannya dirinya di depan cermin, dia tersenyum puas. Lelaki yang sebelumnya memiliki kecemasan bahwa baekhyun mungkin saja tidak menyukai potongannya segera bernafas lega melihat senyuman puas di bibir tipis itu.

Kini baekhyun tampak segar, sekarang dia terlihat sangat tampan dan manis dengan potongan rambut anak laki-laki, sedikit poni blow menutupi sebagian alisnya, bibirnya berwarna merah muda cerah, hidung kecilnya mancung, matanya sipit dan memiliki aegyo sal yang membuatnya terlihat sangat menawan.

Setelah memberikan beberapa koin pada sang pemangkas, baekhyun bergegas ketempat penjual pakaian. Ia membeli banyak pakaian anak laki-laki yang pas di tubuhnya, ketika memakai pakaian tersebut tubuhnya tampak ramping dan sangat cakap.

Saat berjalan, beberapa gadis yang melewatinya bahkan terpesona, bukan hanya gadis saja, anak laki-laki bahkan harus menoleh dua kali untuk melihatnya dan lalu dua kali seakan belum cukup untuk ketiga kalinya mereka menoleh lagi dan lagi.

Baekhyun tidak perduli, yang harus dia lakukan sekarang adalah menikmati kehidupannya dengan baik. Hari ini dia memutuskan pergi ke kediaman keluarganya.

Dulu sangat jarang baginya untuk berkunjung ke kediaman keluarganya. Dia berserta kandidat calon tunangan pangeran memiliki tempat khusus di area dalam istana. Sekarang dia ingin melepas rindu, dia sangat bersyukur bahwa ayah dan ibunya masih hidup sekarang.

Sesampainya di gerbang kediamannya, para penjaga gerbang tampak tidak mengenalinya. Mereka bahkan menghadang jalannya untuk masuk.

"Maaf. Anda siapa dan ada keperluan apa? Orang asing tidak diperbolehkan masuk." Baekhyun ingin marah namun juga merasa lucu, dia tidak mengenal semua penjaga itu namun seorang yang duduk di dalam pos jaga dia mengenalinya.

"Paman kim." Ketika mendengar suara baekhyun lelaki paruh baya itu segera mengenalinya.

"Tuan muda baekhyun! Bukakan pintunya! Tuan muda baekhyun akan masuk." Para prajurit terdiam cengo. Cepat-cepat mereka membuka pintu untuknya.

Dengan terburu-buru dan bersemangat paman kim ikut mengekor dibelakangnya.

"Tuan muda baekhyun, sudah lama sejak anda berkunjung, saya hampir tidak mengenali anda." Baekhyun tersenyum.

"Apakah ini karna sudah lama saya tidak berkunjung atau karna perubahan penampilan ini?" Paman kim tertawa canggung menggaruk kepalannya bingung.

"Saya rasa keduanya, tuan muda." Baekhyun tertawa lucu.

Ketika ayah dan ibunya melihatnya keduanya membutuhkan waktu beberapa saat untuk mengenalinya.

"Ayah, ibu." Lelaki kecil itu memeluk ayah dan ibunya seperti seorang anak kecil yang telah lama ditinggalkan

"Baekhyun? Kau-" ibunya terkejut dengan perubahannya, sang ayah tersenyum puas dengan penampilannya.

"Anak ayah sangat tampan, seperti ayah saat masih muda." Ucap sang ayah sambil tertawa. Baekhyun terkekeh nyatanya semua orang mengatakan dia lebih mirip ibunya.

"Mengapa tiba-tiba kau mengubah penampilanmu?" Tanya sang ibu heran.

"Aku hanya bosan dengan penampilan lamaku" sang ibu tersenyum. Mengelus puncak kepala putranya yang telah lebih tinggi darinya.

"Anak ibu sangat tampan. Jika seperti ini ibu khawatir kau akan membuat banyak gadis patah hati." Ketiganya tertawa, paman kim yang mengikuti dibelakang menimpali.

"Aku pikir aku bertemu seorang pangeran dari kerajaan lain sebelumnya, jika saja tuan muda tidak bersuara dan memanggilku." Ketiganya kembali tertawa. Suasana ini benar-benar hangat. Baekhyun hampir menangis karna bahagia. Semua yang dimilikinya masih ada. Dan semua orang yang di sayanginya juga masih di sini.

Mereka menyambut kedatangannya dengan makan bersama, sudah sejak lama baekhyun tidak berkunjung ke kediaman. Sekarang dia tampak seperti anak laki-laki manja yang lengket pada ayah dan ibunya.

"Bagaimana dengan pangeran chanyeol? Apakah dia memperlakukanmu dengan baik?" Sang ayah mulai membuka pembicaraannya. Biasanya ketika ayahnya bertanya tentang itu baekhyun selalu berusaha keras meyakinkan ayahnya bahwa chanyeol memperlakukannya dengan sangat baik. Sekarang dia terdiam cukup lama.

Apakah jika dia berkata chanyeol tidak memperlakukan dirinya dengan baik posisinya sebagai kandidat calon tunangan pangeran dapat dibatalkan oleh ayahnya?

"Ayah, sebenarnya aku tidak menyukai chanyeol lagi." Seisi ruangan tampak hening. Sang ibu menatapnya terkejut.

"Kamu benar-benar tidak menyukainya lagi?" Tanya ibunya memastikan.

Baekhyun mengangguk pasti. "Bisakah ayah membatalkan posisiku sebagai kandidat?" Cukup lama sang ayah terdiam sebelum membuka kembali suaranya.

"Tidak bisa, untuk mendapatkan posisi itu ayah telah berusaha keras untuk membujuk yang mulia raja. Jika ayah mencabutnya begitu saja setelah disetujui dan telah diberikan dukungan poin oleh raja, ayah akan terlihat sama seperti tidak menghargai yang mulia." Baekhyun mengangguk paham.

"Baiklah tidak apa-apa ayah. Saat ini poin pangeran chanyeol digunakan untuk mendukung penuh nona yuan. Sedikit lagi nona yuan akan memenuhi syarat poin untuk menjadi calon tunangan pangeran." Sang ayah mengangguk lega.

"Sebelumnya ayah khawatir bahwa kamu akan kecewa jika akhirnya nona yuan yang memenuhi syarat poin dukungan untuk menjadi calon tunangan pangeran namun sekarang ayah lega, kamu tidak begitu menginginkannya lagi." Baekhyun mengangguk.

"Sekarang aku hanya ingin hidup bahagia bersama ayah dan ibu." Ucapnya dengan nada menggoda, itu adalah hal yang paling menggemaskan dan lucu bagi ayah dan ibunya.

Keduanya menarik pipi kanan dan kirinya main-main.

"Sekarang kamu pandai menggoda juga." Keduanya tertawa atas teriakan protes dari putra mereka.

To be continue....

Note :

Semoga kalian suka ya guys, mohon dukungannyaaa. Jangan lupa vote dan komen.😘💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kelahiran Kembali Calon PermaisuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang