Part 2

347 48 1
                                    

Hari ini mungkin hari yang tidak bagus untuk Chika dan Reva, motor yang dikendarai mereka mengalami bocor ban dalam perjalanan mereka ke sekolah. Keduanya melirik ke bawah dan melihat ban motor mereka yang bocor. Mereka saling bertatapan, merasakan tekanan waktu yang meningkat saat jarum jam terus bergerak maju.

"Hadeh, kita bakalan telat nih rev" keluh Chika sambil memperhatikan sekitaran jalan berharap akan ada salah satu teman mereka yang lewat dan bisa membantu mereka.

Mereka merasa sedikit putus asa, tahu bahwa mereka akan terlambat ke sekolah jika tidak menemukan solusi dengan cepat. Setelah beberapa saat, Adel dan Chika akhirnya memutuskan untuk mendorong motor mereka menuju sekolah. Meskipun itu akan memakan waktu lebih lama, itu adalah satu-satunya pilihan yang mereka miliki sekarang.

Saat mereka mendorong motor dengan susah payah, dua motor sport melintas di sebelah mereka. Dua pengendara motor itu mengenakan jaket kulit hitam dengan logo burung bertuliskan Black Hawk dibelakang mereka. Mereka memberhentikan motor dan membuka helm full face yang dikenakan oleh mereka berdua. Terlihat tidak asing bagi Reva dan Chika, yang ternyata itu adalah dua teman mereka, Zean dan Christian.

Christian melangkah mendekati Chika dan Reva. "Kenapa motornya kak?" tanya Christian kepada Chika

"Ban motor kami bocor Tian, mana masih lumayan jauh lagi" jawab Chika

"Bawa ke markas aja kak, nanti biar kami yang urus" tawar Zean yang masih berada di motornya

"Gak ngerepotin kalian nih?" tanya Chika, ia tidak ingin merepotkan teman adiknya tersebut

"Gak ngerepotin kak, kan kami yang nawarin, ya gak Tian?" jawab Zean, Christian yang ditanya mengangguk dengan semangat, kapan lagi dia dapat kesempatan dipandang baik oleh pujaan hatinya ini

Chika mengangguk, "Ya udah deh, tapi Reva gimana?" tanya Chika melihat Reva yang sedari terdiam memandang mereka

"Kalau Reva mau, Reva dengan Zean aja kak, gimana rev mau gak?" tanya Christian kepada Reva

Reva masih terdiam, ia lalu memandang ke arah Zean dengan perasaan ragu. Namun Reva juga menyadari, tidak ada pilihan lain lagi kalau ia ingin sampai tepat waktu ke sekolah mereka.

"B-boleh kak" jawab Reva dengan gugup

Chika menyadari keraguan Reva dan tersenyum, "Kita nanti barengan kok berangkatnya ke sekolah, ya nggak Zee" tanyanya kepada Zean

"E-eh iya kak, yok rev" ajak Zean

Reva kemudian melangkah mendekati Zean. Ia lalu mencoba untuk naik ke motor Zean, namun dikarenakan Reva yang tidak terbiasa dengan motor yang digunakan Zean dan posisi tempat duduk yang terlalu tinggi untuknya, Reva pun dibuat kesusahan untuk naik ke motor Zean.

"Bisa rev?" tanya Zean setelah menyadari Reva yang kesusahan menaiki motornya

Reva terus mencoba, "B-bisa kak" jawabnya sambil terus mencoba

Zean yang melihat Reva kesusahan menaiki motornya, mengulurkan tangannya kepada Reva, "Sini gue bantu naik" tawarnya sambil tersenyum

Pipi Reva memerah menahan malu, ia menerima uluran tangan Zean. Dan dengan bantuan Zean, ia akhirnya dapat naik ke motor Zean. Mereka lalu bersama-sama menuju basecamp Black Hawk yang tidak jauh dari tempat mereka untuk memperbaiki ban motor Chika.

***

Sesampainya di basecamp Black Hawk, Christian mendorong motor Chika menuju bengkel yang berada di bagian depan basecamp mereka. Chika dan Reva mengikuti Christian hingga masuk ke dalam bengkel. Reva menatap sekelilingnya hingga akhirnya tatapannya terhenti ke arah logo Black Hawk yang berada di dinding.

To Be With You | ZeedelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang