Part 3

627 73 4
                                        

Seminggu berlalu setelah Reva bersama dengan Zean menuju ke sekolah, hari ini Reva berada di kantin bersama Freya dan Kathrina menikmati makan siang mereka dengan Reva yang masih berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya

"Kalian udah nentuin mau ikut ekstrakurikuler gak?" tanya Kathrina membuka percakapan

Freya meneguk minumannya sebelum menjawab, "Gue belum sih tin, kalau lo rev?" tanya Freya ke Reva

"Belum Fre" jawab Reva

"Kalaupun mau masuk ekstrakurikuler, niat gue sih ikutan PMR" celetuk Freya

Dahi Kathrina mengkerut, "Alasannya?" tanyanya

"Kak Floran ikut basket, jadi kalau gue masuk PMR dan nantinya ada turnamen basket, gue bisa ikut dia dan lihat dia dari dekat" jawab Freya sambil tersenyum.

Kathrina memutar matanya dengan malas, "Bucin mulu lo, lagipula cowok lo badan pendek gitu ikut basket?" ledek Kathrina

"Dih sirik lo jomblo, iri bilang, bokem" semprot Freya

Reva tersenyum tipis melihat kelakuan temannya. Ketiganya melanjutkan makan siang mereka sambil berbagi cerita dan tawa, membuat waktu istirahat mereka menjadi lebih menyenangkan.

Sedangkan di seberang meja, terlihat Aldo bersama teman-temannya, ia sengaja memisahkan mereka dengan adiknya untuk memberi waktu adiknya bersama teman-temannya.

Tapi diantara teman Aldo terlihat seseorang yang terlihat tidak fokus dengan makanannya. Ya, dia adalah Zean, ia terus menatap Reva dengan mata tajamnya. Seolah dunia di sekitarnya lenyap, Zean hanya fokus pada senyum manis Reva yang begitu menarik baginya.

"Oi cepat abisin, mau ke ruang osis lagi nih" ucap Floran menyadarkan lamunan Zean

Zean mengangguk, "Iya iya, gue tahu" Dia melanjutkan makanannya dengan cepat, tetapi ia tidak bisa menahan diri untuk mencuri-curi pandang ke arah Reva.

Christian menarik nafas kasar berusaha sabar dengan sahabatnya, "Zee, buruan. Keduluan abis nih waktu istirahat" ucapnya

Zean yang kesal mengiyakan dengan nada sedikit kasar, "Iya, iya, ini gue selesai" kemudian ia bangkit dari kursinya.

Setelah ia bangkit dari kursinya, Zean melihat ke arah Reva lagi. Tidak sengaja, mata Zean dan Reva bertemu. Waktu seakan melambat sejenak, dan keduanya merasakan sesuatu yang aneh di antara mereka.

Zean memutus kontak mata mereka dan bergerak menjauh meninggalkan mejanya, dia merasa hatinya berdebar-debar setelah tidak sengaja mata mereka bertemu. Sedangkan Reva, gadis itu terdiam, ia merasa sesuatu yang sulit dijelaskan oleh hatinya.

Reva yang masih terdiam dikagetkan dengan Aldo yang melambaikan tangan kepadanya dengan senyuman lebar. Reva tersenyum dan melambaikan tangannya kepada kakaknya.

Tidak jauh dari mereka, Clara, seorang gadis yang telah lama menaruh perasaan kepada Zean terlihat cemburu. Sedari tadi ia bersama temannya melihat Zean menatap Reva, Clara mengepalkan tangannya menahan geram melihat Reva.

"Wah, ada yang saingan nih" ujar Elena mencoba memanas-manaskan hati Clara

Gadis lain yang bernama Bella tersenyum, "Mungkin Zean suka sama tu bocah" timpalnya

Clara semakin merasa cemburu dan tidak senang dengan komentar dari teman-temannya, dia mencoba menyembunyikan perasaannya dengan tertawa kecil, "Dia gak bakalan dapet Zean, yang dapetin Zean cuma gue"

"Lo gak liat minggu lalu Zean bareng sama dia?" tanya Bella

Elena yang selalu senang membuat drama dengan tersenyum licik menghasut Clara, "Clara, kalau dilihat dari cara Zean natap dia, kayaknya Zean demen sama tu bocah, gimana kalau malah dia yang bakalan dapetin Zean?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

To Be With You | ZeedelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang