Epilog

4.1K 235 6
                                    

5 Tahun kemudian...

"Ara kamu jangan lupa jam 4 sore temuin orang yg mau di jodohin sama kamu di cafe deket kampus" ujar nyokap.

Ara akan di jodohkan oleh seorang dokter kata orang tua nya. Dia sudah berusaha menolak. Tapi sia sia saja. Dia masih menunggu Fahrul. Tapi Fahrul tak kunjung datang. Dan aneh nya Fahrul fine fine saja saat Ara bilang kalau dia akan dijodohkan dengan pria lain oleh orang tua nya.

Apa Fahrul sudah tidak mencintai nya?

"Mah Ara males banget"

"Gak ada kata malas!"

Ara menghela nafas berat. Dia masih ingin memanfaatkan waktu muda nya. Tidak ingin menikah muda.

Ting tong tong tong

Suara bel rumah. Pertanda ada tamu.

Ara berjalan menuju pintu depan dengan langkah gontai. Dia membuka knop pintu dan...

Ada Marcel disana.

"Hai!" Sapa Marcel

Ara mengerutkan dahi nya sambil celingak celinguk "hallo.. ada apa?"

"Gua mau ngmong sama lu"

"Dari tadikan udah ngomong"

"Gua serius Ra. Ikut gua bentar plis"

"Ok" Ara menganggukan kepala nya.

"Mah Ara keluar bentar ya..." teriak Ara.

"Jangan sore sore"

Ara menaiki motor Marcel. Dan Marcel langsung menancap gas ke tempat yg di tuju.

"Ra..."

"Hmm..."

"Gua gak tau perasaan ini tumbuh sejak kapan. Tapi yg pasti dari masih SMA gua sayang sama lu" ujar Marcel

"Iyalah. Orang lu sahabat gua"

"Lebih dari sahabat"

Ara langsung speechles

"Gua baru tau sekarang kalau lu sayang sama gua lebih dari sahabat waktu sma. Tapi gua gak peka. Sampe akhirnya gua jadian sama sahabat lu. Dan yg gua tau lu balikan sama Fahrul"

"Tapi ternyata dari smp sampai sekarang kalian gak pernah putus. Sumpah gua nyesel baru tau sekarang"

"Ra... gua gak telat kan? Lu maaih sayang kan sama gua?" Tanya Marcel

Ara menggelengkan kepala nya sambil meneteskan air mata "lu telat! Telat banget! Dari dulu kemana aja hm? Sekarang? Gua udah dijodohin sama nyokap bokap gua. Dan lu tau? Sekarang gua udah move on ke Fahrul"

"Tapi Ra... gua bisa bantuin lu batalin rencana perjodohan itu. Kalau lu kasih kesempatan buat gua"

"Gak perlu cel! Gak perlu!" Teriak Ara "mulai sekarang! Buang jauh jauh rasa lu buat gua. Lupain gua. Move on. Jauhin gua. Jangan pernah nemuin gua lagi. Ini buat pelajaran. Biar lu lebih peka sama keadaan sekitar lu"

"Gua duluan" pamit Ara berlalu dari hadapan Marcel.

***

Sekarang Ara sudah duduk di kursi yg ada di dalam sebuah Cfe tempat di mana dia akan bertemu dengan pria yg di jodohkan orang tua nya.

Sudah dua puluh menit menunggu tapi pria itu tak kunjung datang. Mungkin pria itu datang telat agar acRa perjodohan nya di batalkan. Bagus kalau gitu.

"Sweety. I am sorry done late"

Seorang pria duduk di kursi yg ada di depan Ara.

Ara menatap intens orang yg ada di depan nya. Ssperti tidak asing. Tapi siapa?

"Hi. How are you Ra?" Tanya pria itu sambil memamerkan senyum nya.

Kenapa pria ini seperti sudah akrab sekali dengan Ara.

"Fahrul?"

Ara yakin sekali orang yg di duduk di depan nya kini adalah Fahrul. Ya benar dia Fahrul. Fahrul adalah seorang dokter. Pantas saja Fahrul fine fine saja saat mengetahui bahwa Ara akan dijodohkan.

Kalau Ara tahu akan di jodohkan dengan Fahrul. Dia akan meminta orang tua nya mempercepat pernikahan nya.hihi

-----END-----

HI cerita nya sudah tamat.
jangan lupa vote dan komentar.

Baca cerita MY COOL BOY Buatanku ya.

Thanks♥

Friend Zone [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang