⚠️ HARAP MENEKAN BINTANGNYA BIAR AUTHOR SEMANGAT NULIS!
⚠️ PLAGIATOR HARAP MINGGAT!
⚠️ DILARANG PLAGIAT! KALAU PLAGIAT BAKAL DIDOAKAN BISULAN SAMA AUTHORNYA. KARENA AUTHORNYA ANAK PONDOK!
HAPPY READING🎶🎶
***
"
Udah sampek, Vrat," ucap Arja.
Devrat lalu turun dari sepeda motor Arja. "Makasih, ya. Maaf ngerepotin," ujar Devrat.
"Nggak ngerepotin. Besok bareng gue, ya. Nanti gue stand by di sini jam enam. Oke?"
"Oke."
"Yaudah gue pamit dulu, ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Arja kemudian memacu lagi sepeda motornya dengan kecepatan sedang meninggalkan rumah Devrat. Sementara, Devrat masih berdiri di tempatnya hingga bayangan Arja sudah tak terlihat lagi. Lantas, Devrat pun membuka gerbang rumahnya dan memasuki rumahnya dengan perasaan was-was.
Karena, ... ini sudah lewat dari jam pulangnya. Biasanya, dia akan pulang jam empat sore. Sekarang, dia malah pulang jam lima. Telat satu jam.
Seketika, bayangan kemarahan orang tuanya terbayang-bayang di pikirannya.
Dia takut dimarahi.
Dia takut dipukul.
Dia juga takut dihukum.
Haah, ... pikiran-pikiran buruknya membuat Devrat enggan memasuki rumahnya. Tapi, jika dia tak memasuki rumahnya, dia akan terkena masalah yang tentu saja lebih besar.
Akhirnya, dengan tangan gemetar. Dia mengangkat tangannya dan mengarahkan tangan kanan miliknya untuk memegang kenop pintu masuk. Perlahan, dia membuka pintu itu. Berharap bahwa orang tuanya tak ada di rumah.
"Pa, Ma, Devrat pulang," ucapnya dengan mata tertutup.
Tapi, ...
Hening.
Tak ada kemarahan, kekerasan atau hukuman menyeramkan seperti yang ia bayangkan sebelumnya. Dengan perasaan linglung dia mulai membuka netranya. Dan, menemui bahwa ruang tengah rumahnya terlihat kosong melompong.
Tak ada orang sama sekali.
"Pa, Ma. Kalian di mana?" ucapnya dengan sedikit meninggikan suaranya.
Namun, ... lagi dan lagi tak ada sahutan. Membuatnya, merasa bahwa ini aneh. Dia lantas berjalan ke kamar Raihan yang ada di lantai bawah dengan perasaan takut.
Ya, dia takut akan terkena semprot oleh Kakaknya itu.
Tok tok tok
"Kak Raihan. Kakak apa ada di dalam?" tanyanya dengan sedikit keras.
"IYA! ADA APA?!" balas Raihan dengan suara garangnya.
Sedetik kemudian, Raihan langsung membuka pintu kamarnya dan menemukan Devrat yang sedang berdiri ketakutan di depan kamarnya. Haah, ... Raihan malah merasa jengkel.
Kenapa?
Karena, dia sangat malas jika harus dihadapkan dengan adiknya itu. Rasanya, dia malah ingin memukuli adiknya habis-habisan kalau dia melihat wajah polosnya itu.
"Apa?" tanya Raihan sarkas.
"Eeemh ... a-aku mau nanya. Papa sama Mama ke mana, ya, Kak? Kok nggak ada?" tanya balik Devrat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Berhak Bahagia
Teen Fiction⚠️ DILARANG PLAGIAT BAGI YANG PLAGIAT SEMOGA KENA KARMA YANG MENYAKITKAN. AAMIIN ⚠️ AUTHORNYA ANAK PONDOK. JADI JANGAN SEKALI-KALI PLAGIAT. INGAT! DO'A ANAK PONDOK MAQBUL! Blurb : "Lo itu anak pungut!" "Kamu kenapa bolos lagi, Devrat?" "Kamu harus d...