06 hari pertama

43 4 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم.

-
-
-

𝘼𝙨𝙨𝙖𝙡𝙖𝙢𝙪'𝙖𝙡𝙖𝙞𝙠𝙪𝙢 𝙬𝙖𝙧𝙖𝙝𝙢𝙖𝙩𝙪𝙡𝙡𝙖𝙝𝙞 𝙬𝙖𝙗𝙖𝙧𝙖𝙠𝙖𝙩𝙪𝙝,
Teman-teman.
Sebelumnya saya minta ma'af jika ada yg salah dengan ketikan saya /typo.
Jangan lupa:
-vote
-komen
-follow
Selamat membaca semoga suka.

"Aku berjanji akan
Menjaga dan mencintai
Mu wahai jaujati
Karana Allah"
-fizan Raden Al-Hafiz-

Setelah masuk ke kamar nya, sakiya langsung menaruh barang nya di sebelah lemari, niatnya ingin menaruh baju nya ke dalam lemari tapi di gagalkan dengan suara orang yg mengetuk pintu kamar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah masuk ke kamar nya, sakiya langsung menaruh barang nya di sebelah lemari, niatnya ingin menaruh baju nya ke dalam lemari tapi di gagalkan dengan suara orang yg mengetuk pintu kamar nya.

" Assalamu'alaikum " Salam seorang wanita dari balik pintu. "Wa'alaikumussalam" Jawab sakiya lalau berjalan menuju pintu dan membuka nya.

"Iya ada apa?" Tanya sakiya. Saat ini sakiya tidak tau bahwa waktu sudah menunjukan waktu sholat ashar "Sekarang sudah waktunya sholat ashar, ayo mbk ke masjid bareng" Tutur nya sopan.

" Ouh ini susah waktu ashar ya, yaudah kalo gitu saya ambil mukena dulu" Sakiya langsung masuk kamarnya lagi dan mengambil mukena nya. "Ayo kita ke masjid"

"Mbk gak pakai cadar?" Tanya wanita itu kepada sakiya. "Emangnya santri di sini harus pakai cadar?" Tanya sakiya balik kepada wanita itu.

" Iya mbk semua santri di sini di anjurkan buat pakai cadar apa lagi keluar asrama, kalo di dalam lingkungan asrama gak papa mbk. Berhubung masjid nya di luar asrama jadi kita harus pakai cadar" Kata wanita itu menjelaskan panjang lebar kepada sakiya.

"Ouhhh begitu. Tapi saya gak punya cadar"

"Pakai cadar saya aja mbk untuk sementara waktu. Saya ambilkan sebentar ya, permisi" wanita itu langsung beranjak pergi ke kamar nya.

Setelah beberapa detik wanita itu keluar dari kamar nya sambil membawa cadar berwarna hitam dan ada teman sekamarnya di belakangnya.

"Ini mbk cadar nya silahkan di pakai, tapi maaf ini cadarnya gak baru " Katanya sambil menyodorkan cadar itu.

"Iya gak apa-papa.Terimaksih" Sakiya langsung mengambil cadar itu dan memakainya. " Eh kamu jangan panggil saya mbk dong panggil nama aja biar lebih akrab, dan sepertinya kita seumuran"

"Yaudah kalo begitu kenalin nama saya asyifa dan ini dia teman sekamar saya siya dan rahma" Asyifa memperkenalkan dirinya dan teman-temannya kepada sakiya, sambil menjulurkan tangannya.

"Hayyy salam kenal ya " Kata dua teman asyifa kepada sakiya dengan kompak, dan tersenyum di balik cadar mereka namun masih terlihat dari sudut matanya.

Sakiya langsung menerima jujuran tangan asyifa dan memperkenalkan dirinya " Saya sakiya"

"Yaudah yok kita ke masjid nanti telat lagi, kalo telat kita bisa di hukum" Ajak siya, setelah itu mereka berjalan berdampingan menuju masjid.

🍂🍂🍂

Setelah selesai sholat bisanya seluruh santri mengikuti kajian sore, sekitar setengah jam. Sore ini kajian di pimpin oleh abah.

"Astagafirullah aku gak bawa buku sama pulpen" Lirih sakiya, setelah mengetahui bahwa akan ada kajian sore. "Kenapa kiy? " Tanya siya yang mendengar lirihan sakiya, posisi siya saat ini berada si samping sakiya.

"Ini aku lupa bawa buku sama pulpen, gimana dong? " Jawab sakiya dengan bisik-bisik. "Gak papa kiy, nanti setelah selesai akau kasih catatan aku ke kamu kamu bisa tambal di asrama"

Kini seluruh santri mendengarkan penjelasan abah dengan ta'dim dan mencatatnya.

Ada sosok laki-laki yang sedang melihat gerak-gerik sakiya dari kejauhan, sudut bibir laki-laki itu terangkat ke atas. Sakiya yang menyadari bahwa ada yang mengawasi nya, langsung melihat sekitar namun nihil.

🍂🍂🍂

Kajian sudah selesai, seluruh santri berhamburan pergi ke asrama. Setelah itu mereka mengantri di kamar mandi. Semua berjalan seperti jadwal yang ada.

Di sini aku gak jelasin panjang lebar, takutnya ke lamaan. Semua pesantren itu sama, mungkin hanya beberapa kegiatan dan beberapa aturan yang berbeda.

Pukul 06:57 malam.
Usai melaksanakan shalat isya, seluruh santri menyetor hapalan mereka. Karana sakiya santri baru jadi di sini sakiya hanya diam saja sedangkan yang lainnya sedang menyetor hafalan mereka.

Ada yang sedang gugup, ada yang sedang berdoa agara di beri kelancaran, ada juga yang menghafalkan ulang hafalan meraka.

Usai melakukan seluruh kegiatan, kini seluruh santri pulang ke asrama masing-masing.

🍂🍂🍂

setelah sakiya sampai di kamar nya ia langsung menambal kitab nya, agar tidak lupa jadi ia menambal nya sekarang. Usai menyalin catatan itu ia langsung merebahkan tubuh nya di tempat tidur. "Capek sekali" Gumumnya.

Sebelum sakiya memejamkan matanya iya terlebih dahulu melepas hijabnya dan beranjak pergi ke kamar mandi untuk berwudhu. Setelah selesai iya membaca surah-surah Yang biasa ia baca dan tak lupa membaca doa tidur.

Setelah melakukan kegiatan itu sakiya langsung merebahkan tubuh nya, perlahan matanya tertutup dan pergi ke alam mimpi.

Seorang laki-laki muda sedang berjalan menuju kamara sakiya. Saat ini seluruh santri sudah tertidur jadi tidak ada yang menyadarinya.

Perlahan laki-laki itu membuka pintu kamar sakiya dengan kunci yang ia bawa, selah terbuka laki-laki itu langsung mengucapkan salam dengan lirih. Lalau mengunci pintu itu kembali setelah masuk ke kamar sakiya.

Laki-laki itu menatap sakiya lalau memegang pipinya lembut " Cantik" Satu kata itu lah yang keluar dari mulut laki-laki itu. Lalau mengelus rambut panjang sakiya dengan lembut.

"Maaf kan saya na, sudah melihat mahkota mu yang sudah kamu jaga untuk saya tanpa seijin mu" Lirih laki-laki itu sambil menatap sakiya yang sedang tertidur pulas, entah apa yang ada di mimpi sakiya sampai-sampai tidak menyadari ada pergerakan di sekitarnya.

Laki-laki itu adalah suami sakiya, yaitu gus Fizan. Gus Fizan juga yang sedari tadi siang mengamatinya.

Seperti rencana yang ia katakan kepada umma nya, setiap malam gus Fizan akan tidur di kamar sakiya. Walau ia tau bolak-balik dari ndalem ke asrama putri itu cukup jauh, tapi ia tak mau menyerah demi dekat dengan istrinya setiap malam. Lebih tepatnya tidur berdua sih.

"Allaahumma innii as-aluka khoirohaa, wa khoiro maa jabaltahaa 'alaihi, wa a'uudzu bika min syarrihaa, wa syarri maa jabaltahaa 'alaihi." Doa gus fizan sembari memegang ubun-ubun sayang istri.

"Maaf ya na doa nya telat" Gus fizan langsung mengecup cukup lama dahi sang istri.

Bersambung.....

Lanjut?

Alhamdulillah selesai
Sampai sini aja ya ceritanya terimakasih .

Jangan lupa vote komen nya

CINRA TERAKHIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang