🌻🌻🌻
Kilauan cahaya mentari mulai menyinari sebagian bumi mengusir kegelapan malam. Pesawat Turkish Airlines Baru saja mendarat di bandara Soekarno Hatta, terlihat para penumpang bergegas turun dari pesawat tersebut.
Chayra ainin qulaibah seorang gadis cantik berdarah Turki baru saja menuruni pesawat itu, kepalanya celingak celinguk menyapu pemandangan sekitar, bibir tipisnya tersenyum lalu dengan riang memasuki bandara untuk mengambil barangnya
"Halo Anne¹ assalamualaikum"
"Waalaikum salam dear...kamu sudah sampai?" tanya wanita diseberang telepon
"Baru saja aku sampai" jawab gadis itu sambil menyeret kopernya
"Hati-hati ay kamu disana, makannya dijaga jangan telat, jangan tidur terlalu larut, jaga diri oke?"
"Tenang Anne ayra bakal jaga diri disini, Anne tenang aja ayra bakal inget semua pesan-pesan Anne"
"Yaudah kalo gitu kamu hati-hati ya dear...."
"Iyaaa Anne udah dulu yah taksi ayra udah dateng"
"Iya bye bye dear... Assalamualaikum"
"Waalaikum salam Bye bye...Anne...love you" ayra mematikan teleponnya ketika sebuah taksi berhenti tepat didepan ayra
"Pak ke alamat ini ya" ucap ayra menunjukkan sebuah alamat pada sopir taksi itu
"Oke mba siap" jawab sopir itu
Taksi yang ditumpangi ayra melaju membelah jalanan ibukota, mata ayra tidak henti-hentinya memandangi pesona jalanan ibukota Indonesia pada pagi hari ini.
🌻🌻🌻
Ayra membuka unit apartemen yang akan ia tempati selama kuliah di Indonesia, ia menelusuri ruangan sekitar tidak terlalu buruk batinnya berbicara akan apartemen pilihan sepupunya
Ayra langsung merapikan barang-barangnya dan sedikit mengubah tata letak kamarnya.
Selesai merapihkan barangnya ayra merebahkan tubuhnya dikasur, pandangannya tertuju pada langit-langit kamar, sedikit berfikir bagaimana kehidupanya beberapa tahun kedepan di Indonesia.
Karena terlalu lelah tanpa sadar ayra tertidur dan berlayar menuju alam mimpi.
Ayra terbangun ketika azan magrib berkumandang, ia berjalan sempoyongan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebentar lalu menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Setelah menunaikan shalat Maghrib, ayra merasakan perutnya berbunyi ia lupa bahwa sedari tadi siang ia belum makan apapun.
Ia bergegas menuju minimarket dekat apartemen nya untuk membeli beberapa makanan untuk persediaan beberapa hari kedepan.
Matanya menelusuri setiap jajanan yang berjejer rapi di rak-rak minimarket, setelah dirasa cukup dengan belanjaannya ia menuju kasir untuk membayarnya.
"Hanya ini saja?" Tanya pelayan kasir dengan ramah
"Iya mbak"
"Baik, tunggu sebentar ya kak" ketika kasir itu sedang menghitung belanjaan ayra, seorang pria tanpa dosa langsung menyerobot antrian "mbak saya dulu, rokok Djie samsoe satu " ujarnya tanpa dosa
"Maaf mas, silakan mengantre terlebih dahulu" ujar si pelayan
Pria itu berdecak "mbak! Belanjaan dia tuh banyak, kalo saya nunggu dia kelamaan!...apa susahnya sih tinggal ambil rokok doang selesai" jawab pria itu menaikkan oktaf suaranya
Si pelayan merasa takut dengan pria didepannya "sudah mbak, gak papa dia aja dulu" ujar ayra mengalah
Akhirnya si pelayan melayani pria itu terlebih dahulu, dan tanpa sepatah kata ia berlalu meninggalkan kasir.
"Maaf ya mbak, gara-gara pria tadi jadi ketunda belanjaan mbak" ujar si kasir merasa tak enak.
Ayra tersenyum "gak papa mbak"
Ayra menenteng barang belanjaannya menuju apartemen, sesekali mulutnya bernyanyi kecil menikmati perjalanan malam harinya.
Bulan bersinar amat terang di atas sana ditemani bintang-bintang sebagai penghiasnya, ayra menatap langit sejenak malam yang indah batinnya berbicara.
Selanjutnya, ia kembali berjalan menelusuri sisi jalan menuju apartemennya.
¹Anne = panggilan untuk ibu dalam bahasa Turki
Next, to be continued.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Euforia
Teen FictionEntah bagaimana akhir dari kisah ini Entah bagaimana pula kisah kita akan berlanjut Dari waktu ke waktu berlalu entah mengapa takdir selalu mempersatukan kita Perasaan yang tidak pernah kuharapkan kini tumbuh subur dalam sanubariku Dan Renjana it...