Bagian 2

189 20 2
                                    

Takiishi bertemu dengan Hajime Umemiya, ketua kelompok mafia lainnya. Umemiya, dengan rambut putih yang mengalir, postur tubuh yang kokoh, wajah tampan yang memancarkan kematangan, dan aura mendominasi yang tak terbantahkan, adalah seorang pemimpin yang karismatik dan berwibawa. Kepresensian serta kekarismaannya membuat Umemiya menonjol dalam dunia kejahatan yang gelap.

Pertemuan antara Takiishi dan Umemiya berlangsung di suatu lokasi yang dirahasiakan. Saat kedua pemimpin bertemu, energi yang menyala dan ketegangan terselip di antara mereka. Kedua kelompok mafia hadir untuk membahas urusan bisnis gelap yang menjadi inti perbincangan mereka.

"Halo, Takiishi. Lama tidak berjumpa, bukan?" Sapaan formal Umemiya memecah keheningan yang menyelimuti ruangan, meredakan sedikit ketegangan di antara mereka.

Takiishi menatap langsung ke arah Umemiya, sorot matanya menusuk tajam. "Ya, memang sudah lama. Apa yang membawamu kemari?" jawabnya dengan suara tegas dan penuh kehati-hatian.

"Oh, hanya ingin berbicara tentang bisnis kita yang saling menguntungkan. Kau tahu aku selalu menikmati pertemuan kita." Umemiya menjawab dengan senyuman samar yang terbaca di wajahnya.

"Tentu saja. Namun, hati-hati dengan langkahmu, Umemiya. Aku tidak menganggap enteng permainanmu."

"Oh, Takiishi... Kamu selalu begitu serius. Apakah tak ada ruang untuk sedikit kesenangan dalam bisnis kita?" celaan halus Umemiya dibalas dengan senyuman tipis Takiishi, menciptakan atmosfir baru di antara keduanya, antara tegang dan sedikit lunaknya pertemuan tersebut.

Umemiya, dengan kehadiran yang memenuhi ruangan dengan kuasa alaminya, memulai diskusi dengan Takiishi dengan nada yang tajam namun menggoda. Dalam setiap kata yang diucapkan, terkesan gelombang ambiguitas dan ketertarikan yang mengalir di antara mereka.

Endo, di samping Takiishi, merasakan gejolak emosi dalam dirinya saat Umemiya menggoda Takiishi dengan kata-kata merayunya. Rasa cemburu menggelora di dalamnya, meskipun ia berusaha menyembunyikannya di balik wajah serius yang teramatkan.

Endo memperhatikan setiap ekspresi dan gerakan Takiishi dan Umemiya dengan teliti, mencoba memahami lapisan-lapisan hubungan rumit di antara mereka. Ia memperhatikan bagaimana Takiishi menunjukkan ekspresi yang berbeda dan kedekatan yang terlihat saat bersama Umemiya. Ekspresi yang tidak pernah Takiishi tunjukkan saat bersama Endo.

Umemiya melanjutkan rayuannya kepada Takiishi dengan tawarannya yang mengejutkan. "Kapan kau luang, Takiishi? Aku ingin mengajakmu bertemu nanti, bukan untuk membahas bisnis, melainkan untuk hal yang lebih personal."

"Apa yang ingin kau diskusikan secara pribadi, Umemiya? Bisnis kita tidak perlu dicampuri urusan pribadi." Takiishi, sekalipun berusaha menahan diri, tak dapat menyembunyikan ketertarikannya.

"Urusan pribadi bukanlah soal yang bisa diabaikan begitu saja. Siapapun pasti memiliki rahasia yang ingin diungkapkan di luar bisnis kita. Aku menunggu kedatanganmu dengan sabar, jadi berilah aku waktu yang kau anggap pantas." ujar Umemiya, mengungkapkan niatnya secara halus.

Takiishi yang merasakan denyut emosi yang sama, menjawab dengan penuh pertimbangan. "Pribadi atau tidak, Umemiya, kita harus tetap berjaga-jaga. Bisnis membawa kita ke dalam lingkaran yang tak terduga. Namun, jika kau menegaskan pentingnya pertemuan ini, aku akan mempertimbangkannya."

ENTHRALLED | Endo x TakiishiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang