𑁍ࠬܓTETANGGA ⌗

513 36 6
                                    

Mengandung 2564 kata! Gua hampir nangis karna sempet hilang, untung bisa dipulihkan.

—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

Jennie merasa lega ketika akhirnya menemukan apartemen baru yang sempurna. Setelah putus dari mantan pacarnya-Hanbin, yang toxic dan selalu kasar. Sekarang jennie hanya membutuhkan tempat yang bisa membantunya melupakan kenangan buruk itu dan tentunya jauh dari Hanbin. Pilihannya jatuh pada sebuah apartemen di tengah kota yang memberinya harapan akan sebuah awal yang baru. Meskipun harga sewanya mahal, Jennie yakin ini adalah keputusan terbaik untuk kesejahteraan hidupnya.

Apartemen ini merupakan oase pribadi di tengah kesibukan kota, dengan dekorasi modern dan fasilitas lengkap. Pemandangan dari jendela yang menghadap ke jalan raya yang ramai memberikan Jennie semangat baru. Di sini, Jennie yakin bahwa dia sedang membangun hidupnya sendiri, jauh dari bayang-bayang masa lalu yang mengganggunya.

Namun, ketenangan Jennie tidak bertahan lama. Seminggu setelah jennie menetap di apartemen barunya ketenangannya terganggu oleh kehebohan yang tiba-tiba melanda. Terdengar suara ribut dari lantai bawah menarik perhatiannya. Jennie keluar dari apartemennya dan berjalan menuju Lift untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di lantai di bawahnya. Saat sampai dilantai yang dituju, Jennie melihat sekelompok penghuni apartemen berkumpul di depan satu unit apartemen yang pintunya sudah terbuka lebar

Dengan mata membelalak Jennie menatap unit apartemen itu. Tercium bau yang sangat busuk, membuat indra penciumannya terganggu. "Ada apa ini?" tanya Jennie dengan nada khawatir.

Para penghuni apartemen itu mengeluarkan ekspresinya kaku. "Aku mencium bau busuk dari kamar sebelah. Aku sudah menekan bel berkali-kali, tapi tidak ada jawaban. Lalu aku memanggil security untuk membukanya" ucapnya terbata-bata.

Jennie merasa bulu kuduknya mulai merinding. "Lalu apa yang terjadi?"

"Pintu terbuka dan, dan di sana... di sana..." suaranya tercekat.

"Di sana apa?" Jennie menahan napasnya.

"Mayat. Ada mayat di dalamnya" ucapnya perlahan, matanya masih menatap kosong ke dalam pintu yang kini sudah ditutup oleh sang security.

"Polisi akan segera datang ke sini. Saya harap para penghuni tidak panik" ucap security dengan suara yang berusaha menenangkan para penghuni yang tampak gelisah. Udara di sekitar apartemen terasa tegang dan mencekam.

Tak lebih dari lima menit kemudian, suara sirene mobil polisi menggema di udara. 5 petugas polisi memasuki apartemen dengan cepat, mengamankan tempat kejadian perkara dengan profesionalisme yang tinggi. Mereka bergerak sigap untuk menetapkan garis polisi dan memulai proses pengumpulan bukti di sekitar tempat kejadian perkara.

Sementara itu, salah satu petugas polisi berbicara kepada security untuk mengumpulkan seluruh penghuni apartemen di ruang komunal. Seiring waktu berjalan, para penghuni berkumpul dengan wajah-wajah yang gelisah, mencerminkan kebingungan dan ketegangan atas kejadian tragis yang baru saja diceritakan. Suasana tegang semakin terasa ketika sang pemilik apartemen tiba, wajahnya pucat dan matanya terlihat sangat panik.

Taennie OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang