12. wedding day

810 25 1
                                    

12.wedding day

Cepetin aja ya mwehhehe

Chenle sekarang sedang berada di cermin

Apakah kalian bertanya ,apa Chenle gugup? Tentu saja iyyah

Dia sangat gugup. Bagaimana jika dia tidak bisa mengurusi keluarganya? Bagaimana jika ia payah dalam mengurus anaknya kelak??

Chenle menggeleng²kan kepalanya cepat, ia berusaha membuang pikiran negatifnya.

Tak lama pintu terbuka menunjukan haechan, mark, ten dan johny

"Lele sayang"panggil haechan

"buna.."lirih chenle

"buna kalo Lele gak becus jadi istri gimana?"tanya chenle

"Shutt, pasti kamu bisa kok jadi istri yang baik asalkan kamu harus menuruti perintah suami mu"bukan haechan yang menjawab melainkan Mark

"Yuk siap siap bentar lagi acaranya di mulai"haechan

Shotaro memeluk chenle "yeyy lele bakal jadi kakanya taroo><"ucap shotaro dengan senang hati

"Eummm chenle cepat punya baby ya biar taro yang jagain nanti"

Seketika wajah chenle berubah jadi merah padam seperti Tomat membuat semua yang ada di ruang make up tertawa ter bahak²

Dan taro pun berbisik kepada chenle

"Le, kanyaknya kamu bakal langsung pnya baby deh, kan kamu sering gituan sama jisung. Gak gak setiap malam maksud nya"bisik taro

"Taroo! Mau lele geplak kepalanya"chenle dengan nada tinggi

"Sini keluar chenle acaranya 3 menit lagi dimulai"pangil haechan

"Urusan kita belum selesai Shotaro"ucap chenle yang sangat pedass

Shotaro hanya diam dan tidak perduli

Dan acara pun dimulai

Jisung sudah berdiri di atas altar dengan pendeta di samping nya.

Saat musik berganti semua semua mata tertuju kepada chenle yang sangat manis yang sedang berjalan dengan Mark dan Haechan di samping nya.

"Saya titip kan anak saya sama kamu jisung. Jaga anak saya sebagaimana saya dan istri saya menjaganya. Jangan pernah sakiti dia dan saya berharap kamu tidak pernah sekalipun membuatnya sedih, kecewa."

Jisung mengangguk tegas dan tersenyum.

Ia meraih tangan chenle lalu menatap matanya.

"Kamu cantik le"

Chenle menunduk menyembunyikan rona merah pipinya.

"Baiklah mari kita mulai"ucap pendeta.

"Saudara park jisung. Bersedia kah engkau menemani saudara Zhong chenlee pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kita sesuai hukum tuhan dan kudus?"lanjut sang pendeta

"Saya bersedia"ucap jisung dengan percaya diri

"Saudara Zhong chenlee. Bersedia kah engkay menemani saudara Park jisung pada waktu susah maupun senang, pada waaktu kelimpahan maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kita sesuai hukum tuhan dan kudus?"

"Saya bersedia"jawab chenle

"Di depan tuhan para hadirin kalian menjadu pasabgan suami istri. Silahkan bertukar cincin"

Tak berselang lama dua orang gadis masuk dengan cincin di tangan mereka masing masing.

Jisung mengambil cincin tersebut lalu memasangkan di jari manis Chenle. Begitu pula sebalik nya

"Kalian berdua boleh berciuman"ucap sang pendet

Jisung menarik pinggang chenle dan memeluknya.

Ia tersenyum menatap chenle yang tersipu, jisung semakin mendekat kan wajahnya pada chenle, sedetik kemudian kedua benda kenyal itu menyatu

Jisung mulai melumatnya sedikit demi sedikit

"Enggh"lenguh chenle

"WOI UDAH WOIII NANTI LAGI"triak hyunjin, jisung terpaksa melepaskan ciuman tersebut

Jisung melayangkan jari tengah kearah teman teman nya

"Jie, buna titip chenle ya kalo nakal hukum aja"ucap haechan

"Siaap bun"jisung

"Le turutin suami kamu. Jangan ngeyel, harus patuh sama suami kamu sendiri"mark

"Emm"chenle sambil mangangguk

"Jie chenle mau ke teman teman lele dulu yaa"

"Yaudah sana jangan ma lama"

Chenle mengangguk dan berlari kearah teman temannya

"Si anjirr, pasti chenle mau marahin gua cok, gua kudu kaburr"shotaro

Chenle gak lupa sama perkataan taro yang ada di ruangan tadi

"Heh mau kemana lo"chenle

"Emmm anu eeee mau ke toilet"

"Boong, sini dlu aku mau tanya sama kmu"

"Apa"

"Ga jadi deh"

"Yaudah aku juga ga jdi ke toilet"

"Lee minta sirup nya ya"jungwoon

"Silahkan diminum semuanya, ini gratis kok"chenle


"Na, nnti jisung tinggal dimana?"

"Ahh udah nana beliin tadi sama pajen, dan rumahnya udah jadi sesuai apa yg jisung ingin kan"

"Wahh sudah jadi toohh, jie kira belum"


*banyak typo? maaf guys

posesif × centil [JICHEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang