"Hahahah ayo sini tangkap aku kalau bisa!!" Ucap anak kecil berambut pirang di sertai mata berwarna biru tua dan bulu mata lentik, itu tengah berlari-lari dengan senang.
"Awas ya ntal gue tangkep!" Sahut anak lain yang mengejar nya. Rambut hitam legam serta warna mata biru tua. Dia adalah Zian, yang saat ini tengah mengejar-ngejar kakak kembarnya, Zeandra Aliezan Mahendra.
"Zean Zian hati-hati!" Ucap Ibu mereka, benar dia adalah Floryn.
"Iya mom!!" Ucap Zean sambil berlari menghindar dari adik nya.
"Ehh? Di.. Di mana ini? Ehh?! Napa gue gak bisa ngedaliin diri gue sendiri?! Ehh.. Atau jangan-jangan.. Ini ingatan dari Zian ori?" Ucap seorang pemuda, yang tak lain ia Aziel. Suaranya tak dapat di dengar siapapun.
"Apa ini? Siapa anak yang gue kejer ini?" Tanya nya penasaran. Tapi tak mungkin ada seseorang yang menjawab pertanyaan nya kan? Benar tak mungkin.
Tin!
Tin!
"Ehh?" Zian menghentikan langkah nya ia menoleh ke asal suara.
Betapa terkejut nya ia melihat sebuah truk besar yang akan menabrak seorang gadis kecil di sana.
Refleks ia berlari ke arah gadis kecil itu. Hendak menyelamatkan nya.
"Adek kecil awas!" Zean yang melihat adik nya berlari ke jalan raya tersebut kaget dan ikut berlari ke sana menyelamatkan sang adik.
"Zian bodoh! Kenapa menyelamatkan anak itu?!" Ia mendorong badan sang adik agar cepat-cepat mencapai pinggir jalan. Menggantikan sang adik agar tak meregang nyawa.
Brakk!!!
"ZEAAANNN!!" Floryn terkejut melihat anak nya terpental jauh setelah terhantam oleh truk tersebut.
Zian yang melihat kejadian tersebut hanya terdiam kaku. Kakak nya.. Kakak kembar nya menyelamatkan nya. Menggantikan nya untuk mergang nyawa
"Ka-kakak!" Ia berlari ke arah kakak kembar nya. Ia yang paling pertama menghampiri tubuh sekarat sang kakak.
"Kakak!.. Beltahan kak! Hik.. Kakak. . Jangan pelgi.. Hik..kakak maaf..maaf..maaf! Zian salah..maaf.. hik.. hik..maaf....kakak.." Zian menangis sesenggukan melihat keadaan kakak nya tersebut. Zean menaruh tangan nya di pipi sang adik. Mengelus pipi itu pelan.
"Zi-zian.. Maaf, tapi ka— Uhuk! ..Kak ha-harus pergi... Maaf.. Uhuk! Gak bi..sa lama-lama sam..a Zian. Ka.. Kak min...ta maaf ya.." Zean tersenyum pada adik nya. Tangan nya melemas tangan itu turun dari pipi sang adik.
"Kakak!!! Kakak bangun kak! Kakak!! Gak lucu! Kakak Zian takut..kak bangun!" Zian ketakutan setengah mati melihat kakak nya yang terlihat akan segera meninggalkan nya.
"Tolong! Siapa pun tolong! Tolong kakak saya!! Saya mohon!!!" Zian berteriak meminta bantuan pada orang-orang.
"Zian.. Kakak pamit ya. Kakak ngantuk nih mau ti..dur. Zi...an jaga diri baik-baik..dan bertahan hidup...Ya? Buat kakak. Kakak mau tidur dulu... Cuman sebentar kok.." Setelah berucap seperti itu Zean pun menghembuskan nafas terakhir nya.
Zean.. Telah meninggal."Kakak? Kak? Haha.. Gak mungkin kan? Gak.. Gak boleh, kakak.." Zian mengecek denyut nadi dan nafas kakak nya. Tak ada denyut nadi. Tak ada hembusan nafas. Kakaknya.. Benar-benar meninggalkan nya.
"Ha.. Hah.. Kak? Kakak jangan pelgi! Gak boleh!! Kalo emang mau pelgi kenapa gak ngajak gue juga?! Kanapa?!! Kakak!!" Tangis nya semakin pecah.
Terdengar langkah kaki mendekatinya. Ia menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The little troublemaker
FantasyRemaja pembuat onar berumur 17 tahun tiba-tiba jadi bocah umur 10?! WHAT?!!?! Perkenalkan dia Aziel, anak yang suka berbuat onar di sekolah nya. Pada saat ingin makan di kantin sambil mengobrol dengan teman nya tiba-tiba tersedak oleh seekor lalat...