5 revisi

8.2K 539 1
                                    

Jingga membawa revan kembali ke dalam markas di sepanjang jalan revan di perhatikan oleh orang di dalam markas dengan pandangan ngeri bagaimana tidak penampilannya sudah seperti tukang jagal

Raka yang melihat penampilan revan pun kaget
"Mending lo mandi deh van sama pakai baju gue yang ada di sini" Suruh deon karna sungguh mengerikan sekali penampilan revan saat ini

Revan menurutin deon untuk mandi saat dia mandi banyak sekali darah yang jatuh dari tubuhnya dia tak perduli yang penting hasrat yang dia pendam sudah terpenuhi.

Deon masuk ke kamarnya dan meletakkan dalaman baru yang dia beli untuk revan "van dalaman lo baru gue bali gua taroh di kasur" Teriak deon iya di jawab iya oleh revan

Setelah selesai revan memutuskan keluar dan berkumpul dengan teman temannya mengobrol dan bercanda
Apalagi mendengar gosip tentang kepsek dan guru bahasa inggris yang di ceritakan jingga
Dan hal hal konyol yang di lakukan oleh kevin yang bertengkar dengan raka pada akhirnya kevin kalah mereka tertawa revan rasanya lepas sekali tertawa baru ini merasa bahagia

Malam tiba revan memutuskan untuk pulang "gue balik dulu" Ujarnya dan berdiri dari duduknya
"Eh bentar van" Raka menghentikan revan dan revan mengangkat alisnya sebelah
"Kamar lo mau warna apa" Tanya raka karna dia berniat merenov kamar yang akan di tempati revan
Revan bingung kamar apa dan raka memahami kebingungan revan menjelaskam bahwa kamar itu akan di gunakan dia saat di markas atau saat dia ingin menginap di sini atau beristirahat
"Hitam" Lalu melenggang pergi

Revan menaiki motor yang di pinjamnya lalu melajukan motornya untuk kembali ke mansion tetapi di tengah jalan dia di cegat oleg beberapa orang

"Turun lo anjing" Kata salah satu dari mereka
Apa pula masalah orang ini dengan dia.
Lalu reva  menghentikan motornya
"Apa" Tanya revan acuh

"Mati lo di tangan kita malam ini"

Mereka mulai menyerang revan lalu di tanggapi revan.
Revan memukul orang yang menyerangnya di dagu rusuk kaki
Dia menendang lutut salah satu dengan ketar hingga bengkok orang tersebut berteriak

Namun dari belakang ada yang ingin menusuknya lalu di plitrir tangan orang itu lalu dia mengambil pisau itu dan menusuk orang itu
Dengan pisau di tangannya revan semakin sulit di lawan satu persatu lawannya berjatuhan tubuh revan kembali di penuhi darah.

Setelah selesai dia meninggalkan orang orang itu tenang saja tak ada yang mati paling mungkin jadi cacat salah sendiri main serang.
Dengan darah yang ada di tubuhnya dia melajukan motornya sesampai di mansion revan membuat satpam kaget dengan darah di tubuh revan

Revan kembali masuk kedalam lift saat pintu terbuka menampilkan keluarganya dan ada dua orang yang tak dia ketahui siapa
"Ahhhhh..!! "

"Revan kamu kenapa sayang? "

"Ini darah apa"

"Ada yang luka sayang"

Tanya lenna berturut turut sambil melihat lihat kondisi revan dengan histeris takut anaknya ini kenapa napa

Seluruh orang syok dan kaget di buat revan karena penampipannya apa lagi revin yang masih belum kembali kedalam kwaadarannya saat melihat kondisi revan

"Gak apa bun bukan punya revan" Menenangkan lenna

"Lalu punya siapa" Tanya regina khawatir adik bungsunya ini tak pernah punya musuh kok jangankan musuh teman aja gak punya dia

"Gak tau tadi ada yang serang" Jawab revan

Lenna sudah tenang karna anaknya baik baik saja lalu dia menyiap kan air untuk anaknya ini pasti lelah setelah bertarung.
Revan yang melihat keberadaan reno pun dia menuju ke arah reno lalu menggeplak kepala abangnya itu dengan kencang.

Reno syok belum bisa merespon setelah sadar reno marah ke adiknya ini apa maksudnya datang datang main geplak aja
"Apaan lo gak sopan" Dengan sengit dan kesalnya kepalanya sakit di geplak revan kuat juga tenaganya apa karna selama ini dia menyimpan tenaganya ya

"Musuh lo kan" Ujar revan yang membuat reno bingung

"Itu motor lo" Ujar revan lagi

Reno merenung memikirkan musuhnya memang banyak sih lalu dia tersenyum
"Lo hebat dek bisa ngalahin mereka walau gue gak tau yang mana" Mendengar jawaban reno membuat revan ingin menggeplak kepal reno lagi.

Daren menyuruh revan naik dan bebersih sebelum terjadinya pertikaian antara reno dan revan soalnya rumahnya bisa hancur kalau dua orang itu bertarung.
Revan menurut saja dia mandi lagi dia kesal harus mandi lagi padahal baru mandi.

Selesai revan pergi ke ruang makan dia masih heran dengan dua manusia yang tak dia kenal itu.
"Nih nak minum pasti capek ya habis ribut tadi" Lenna menyodorkan minuman ke pada revan  Di angguki oleh revan
"Besok kendaraanmu sampai gak usah pakai punya reno lagi" Ujar daren cukup kasian dia lihat anaknya yang kena peristiwa salah sasaran

Saat revan sedang asik mengunyah makanannya ada yang memeluknya "revan gak apa apa kan"
Revan kaget "Anjing.! " Reflek revan lalu berdiri dan memeluk dirinya sendiri dengan nafas terengah saking kagetnya.

"Lebay kamu dek" Ujar regina tertawa melihat tingkah revan yang lawak sekarang.
Revan memandang regina sengit gak liat apa gue kaget beneran anjing

"Gak usah tiba tiba lah kaget gue" Ujar revan ke revin lalu lanjut makan lapar dia tuh revin pun tersenyum melihatbtingkah revan yang lucu tapi juga terkejut dengan sikap revan yang memasang tembok untuknya

Reno melihat revan merasa aneh adik kembarnya ini sangat dekat dari kecil tetapi mengapa revan memasan tembok untuk revin biar dia tanya nanti kepada adiknya itu.

Selesai makan malam seluruh keluarga duduk di ruang tamu aqalnya revan menolak dan ingin masuk kekamar twtapi di tarik oleh lenna. Saat bwekumpul revan fokus ke hpnya dan melihat grup phonix ternyata dia sudah di masukkan ke dalam grup

Sungguh random sekali isi grupnya ini dan ada grup mereka ber 5 yang membahas pertandingan besok saking fokusnya revan tidak mendengar pembicaraan di ruang keluarga selesai fokusnya revan bertanya ke ayahnya sabil berbisik
"Yah mereka siapa"
Daren yang mendengar pertanyaan anaknya menatapnya heran
"Kamu tuh selama ini kemana aja padahal sering lihat juga dari tadi gak dengar" Sambil geleng kepala
Revan hanya menagnguk
"Mereka orang tua alex ini lagi bahas pertunangan revin sama alex revan yang mendengar itu menatap dua orang asing itu dengan bingung tetapi tertutupi wajah datarnya.  Orang tuanya juga gay ya

Trasmigrasi RevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang