prolog

1.1K 84 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.





Jarum jam berdetak teratur sesuai mekanisme, menunjukkan pukul satu dini hari. Kebanyakan orang telah lelap dalam mimpi, beristirahat setelah seharian berjibaku dengan kegiatan masing-masing. Namun sekarang adalah musim panas, meski matahari tak lagi nampak, rasa gerah sebab suhu yang tidak kunjung menurun membuat air conditioner ruangan harus bekerja lebih keras. Sebab itu juga Heeseung memilih berkutat kembali dalam tumpukan tugas, meski belum ada tugas kuliah yang memasuki waktu deadline, dibanding harus berguling kesana - kemari melawan hawa panas yang mengalahkan pending ruangannya.

Lama lelaki itu duduk di kursi belajarnya, mengerjakan tugas yang bisa ia kerjakan ketika suara langkah kaki yang familiar terdengar dari luar kamar.

Masih terlalu dini saat pintu kamar Heeseung dibuka tanpa belas kasih hingga membuat si pemilik kamar yang tengah asik mengerjakan tugas di meja belajarnya itu berjingkat terkejut, pukul dua pagi ia sudah kedatangan tamu tak diundang, siapa lagi kalau bukan remaja tanggung yang baru pulang dari kencan  dengan wajah kusut. "Oiii, kenapa aku sial terus!" Tubuhnya sengaja dihempas hasar pada kasur milik pihak lain berbarengan dengan helaan nafas yang terkesan kasar dan penuh kekesalan.

Heeseung tau tentang apa lelaki itu mengeluh, jadi ia memilih kembali memfokuskan diri pada layar laptop dihadapannya, apa lagi jika bukan soal cinta? Laki-laki yang kini berguling kesana kemari seperti sebuah sushi di tempat tidur itu memang selalu sial dalam hal percintaan.

"Kim Sunoo, buka dulu sepatumu" dengan titah dari si empu kamar, Sunoo menurut melepas sepasang sepatu sekaligus jaket kulit hitam yang ia kenakan dan melemparnya ke sembarang tempat. Masih dengan wajah tertekuk ia memeluk satu buah bantal lantas duduk menghadap punggung yang lebih tua.

"Hyung, apa aku kurang tampan?" Sunoo menghela nafas sambil cemberut. Ia jengah semenjak mengenal cinta, hubungannya selalu berakhir sial, entah diselingkuhi, bosan, atau justru karena karakter yang kurang cocok. Usianya memang baru menginjak delapan belas tahun yang berarti ia ada di akhir tahun sekolah menengah atas, namun terhitung lebih dari sepuluh kali Sunoo mengencani gadis di sekolahnya tapi tak pernah ada yang awet. Berbeda dengan Heeseung, hidupnya hanya tentang mengerjakan tugas kuliah, tentu Heeseung memiliki kekasih yang ia pacari semenjak tahun pertama menjadi mahasiswa tapi ia tampak tak pernah ada masalah dengan hubungannya sampai saat ini.

"Memang tidak" jawabnya asal dan itu berhasil membuat Sunoo menghadiahi Heeseung dengan satu lemparan bantal.

"Menyebalkan," Sunoo kembali berbaring terlentang menatap atap kamar Heeseung, "Kau tau hyung, aku sangat suka pada Jane tapi ternyata dia hanya memanfaatkan aku agar bisa dekat dengan Jungwoon."

Bed Friend [ Heeseung x Sunoo] [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang