04

461 62 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.
.





Heeseung kembali menatap layar ponsel untuk kesekian kali, menantikan bunyi notif dengan nama Kim Sunoo tersemat pada layar. Sudah empat hari ini ia tak bertemu lelaki itu, pesan tak dibalas, ditelpon pun tak merespon. Saat hendak Heeseung temui pun pemuda itu terkesan menghindar, ada saja alasan, entah ada janji dengan Jungwoon, belajar bersama Jake, atau mengantuk tidak ingin diganggu. Heeseung penasaran apakah belakangan ia berbuat salah pada Sunoo hingga lelaki itu tidak mau bertemu atau ada alasan lain. Hidupnya terasa sepi tanpa eksistensi Sunoo, tidak ada gangguan juga teriakan mengomel, ia jadi tak semangat mengerjakan tugas. Ditambah lagi Naeul akhir-akhir ini pun sama saja, sibuk mengerjakan tugas kelompok alhasil Heeseung tidak bisa bertemu selain di jam kosong di sela-sela kelas mereka.




Malam telah larut, bintang telah berpendar begitu cantik terlihat dari kaca jendela persegi pada kamar Heeseung. Dengan iseng atensinya coba mengintip jendela kamar rumah tetangganya dari tirai transparan yang terpasang, lampunya kamar pemuda yang ia cari masih menyala, penghuninya pun masih terlihat mondar mandir jika dilihat dari bayangan gorden berwarna cream itu.



Tiba-tiba terbesit ide dalam benak Heeseung cara untuk memancing Sunoo keluar, ia harus mencoba meski ada kemungkinan gagal, pokoknya ia harus menemuinya malam ini agar besok memiliki semangat lagi untuk mengerjakan tugas.




"Jika tidak mau keluar juga aku akan memanjat dinding." gumam Heeseung sambil berjalan menuruni tangga lantas menuju halaman samping rumah yang jendela kamarnya tepat di depan halaman di lantai dua. Heeseung mencari beberapa buah batu kerikil kecil lalu melemparnya ke arah jendela lelaki itu.


Sekali

Dua kali


Tiga kali, dan kali keempat akhirnya mendapat perhatian dari Sunoo yang terlihat penasaran lantas membuka gorden jendela, tanpa membuang kesempatan ketika atensi mereka bertemu Heeseung segera menelponnya, diangkat! Akhirnya.



"Kenapa belum tidur?" Heeseung memulai percakapan dengan senyum mengembang sedikit.



"Aku baru akan tidur, hyung menggangguku, ku tutup telponnya ya."



"Hei hei hei! Tunggu, ujianmu sudah selesai kan?"



Sunoo terdiam sejenak sambil menatap Heeseung yang juga menatapnya dari halaman "hmm."


"Bagus, ayo jalan-jalan."


"Hyung ini sudah malam."


"Belum untuk seorang Kim Sunoo, ini masih dirimu kan?" Heeseung bisa melihat Sunoo tengah menimbang-nimbang tawaranya. Ia merasa telah memilih waktu yang tepat, Sunoo pasti sedang suntuk, karena kalau tidak lelaki itu pasti sudah menutup telpon dan kembali masuk kedalam. "Bagaimana jika ku pinjamkan superbike?" Ia melanjutkan, dan lagi-lagi ia tepat sasaran! Sunoo tersenyum senang mendengar Heeseung menawarinya mengendarai motor sport milik lelaki itu lantas mengangguk semangat. Tentu saja Sunoo tidak akan menolak, selama ini Sunoo selalu ikut balapan di sirkuit pun menggunakan motor milik Heeseung bahkan ia lah yang mengenalkan Sunoo pada arena balap.



Bed Friend [ Heeseung x Sunoo] [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang