09

484 56 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.
.
.

Pagi hari di akhir pekan suasana meja makan keluarga Lee lebih ramai dibanding biasanya, sebab satu lagi tambahan anggota keluarga, siapa lagi jika bukan anak dari tetangga sebelah yang beberapa waktu lalu di titipkan.

Sebenarnya bukan hal baru, Sunoo memang sering jadi anggota tambahan di meja makan keluarga kecil itu namun bedanya jika sebelum ini ia akan bergabung saat makan siang atau malam saja.

Hangat dari suasana dan sambutan baik dari keluarga Lee sedikit membuatnya tak kesepian meski terkadang perhatian Sunny justru membuat Sunoo teringat pada sang ibu. Seperti saat ini misalnya, bahkan Heeseung yang notabene anaknya tak dapat perlakuan lebih spesial dari Sunoo, wanita paruh baya itu rela memisahkan tulang ikan untuk diberikan padanya.


"Ibu aku juga mau,” Heeseung menatap ikan-ikan kukus yang dengan telaten dipisahkan tulang-tulang hingga kepalanya lantas diberikan pada yang lebih muda.

"Kau sudah besar, lakukan sendiri." Ditaruhnya ikan-ikan yang telah bersih dari tulang itu pada mangkuk Sunoo sambil menyunggingkan senyum tulus, “makanlah yang banyak Sunoo-yaa.”

Heeseung dan Sunoo saling bertukar pandang, dari wajah sosok yang lebih kecil tersungging senyum mengejek sambil menjulurkan lidah sekilas. Sunoo merasa menang atas orang tua Heeseung, perhatian mereka lebih besar untuknya dibanding putra mereka sendiri.

Beberapa kali keduanya adu tatap sebab Sunoo senang mengejek yang lebih tua, namun karena ia hanya tamu, Sunoo tidak bisa dengan lancang melontarkan ucapan-ucapan ejekan bukan?

Pemandangan itu pun tak luput dari sang ayah, Hansung yang hanya menanggapi dengan senyum lantas menggeleng, baginya Heeseung dan Sunoo tetap sama seperti sepuluh tahun lalu. Waktu begitu cepat berlalu, tapi menikmati tiap detik pertumbuhan kedua putra tercinta adalah kebangaan tersendiri, lebih lagi mereka tumbuh menjadi seperti apa yang kedua orang tuanya harapkan.

"Hari ini kau menang, puaskan bermanja dengan ibuku, aku akan berkencan, tapi besok jangan harap kau punya kesempatan.” Heeseung menyuap besar-besar nasi dalam mangkuk makanannya dengan rasa kesal, membuat sang lawan lebih bersemangat.

Namun kalimat terakhir membuatnya sedikit terusik hingga senyumnya luntur seketika, "berkencan?" Tiba-tiba saja nafsu makannya menurun, Sunoo sungguh lupa Heeseung memiliki kekasih. Padahal hari ini ia berencana mengajak lelaki itu pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa pakaian dan membuat tindikan baru di telinganya, tapi ternyata Heeseung sudah lebih dulu memiliki janji.

"Iya, aku akan pergi ke pantai, sekalian aku minta izin, ayah, ibu, aku akan pulang besok.” Heeseung selesai menyantap sarapan, ia tak perlu menunggu jawaban dari keduanya karena sudah tentu akan diberi izin.

“Hei kau tidak menunggu ayah atau ibumu memberi izin??” Suara Hansung tak mendapat jawaban, jadi ia melanjutkan, “baiklah kalau begitu jangan lupa pakai pengaman ya.”


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bed Friend [ Heeseung x Sunoo] [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang