ʙᴀʙ 5 (ꜱᴀʟᴀʜ ᴛᴀɴᴄᴀᴘ)

46 7 0
                                    

TRIPLE UPDATE GAK TUHHHHH....

Biasakan VOTE sebelum membaca ya sayang-sayangkuhh. Biar makin menyala semangatkuu se-menyalanya matahari in the morning 🤭✨🌞
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Liona mengelap peluhnya dengan punggung tangan. Dia melompat turun dari punggung Brave si kuda putih yang membuat Alice dan beberapa prajurit yang melihatnya menatap ngeri. Takut Putri Kaisar itu jatuh dan terluka.

Sementara yang ditatap tersenyum senang dengan pencapaiannya yang kian meningkat dari hari ke hari. Memang benar kata Andromeda tempo hari, dia sangat cepat belajar. Untuk urusan memacu kuda bahkan dia hampir menandingi kemampuan Alice hanya dengan sepuluh hari belajar. Itupun  dengan waktu maksimal hanya empat puluh lima menit sehari.

Berbeda dengan Andromeda yang selalu memuji hal kecil pencapaiannya, Alice lebih tegas. Liona melihat wanita di hadapannya sangat realistis, dia memuji apa yang pantas mendapatkan pujian. Dan Liona tidak keberatan akan hal itu karena dia merasa dirinya pun sama.

Liona menegak air yang diberikan salah satu prajuritnya. Kemudian menatap bunga-bunga yang mekar di atas pohon. Sesekali melihat sekeliling hutan. Ya, ini hari ketiga dia berlatih di hutan. Menghindari pepohonan dan melompati bebatuan besar atau apapun yang menghalangi jalan. Adrenalinnya sangat terpacu.

“Anda belajar dengan cepat dan sangat baik. Yang Mulia Kaisar akan bangga dengan pencapaian yang nanti akan saya laporkan.” Ucap Alice dengan senyum bangga yang juga terukir di bibir Liona.

“Terimakasih. Itu berkatmu juga.” Jawabnya membuat Alice mengangguk merasa tersanjung. “Fredrick!” Dia memanggil seorang prajurit yang berjaga tak jauh darinya.

“Saya Yang Mulia.” Jawab prajurit itu sambil membungkuk hormat.

“Tolong panggilkan Andromeda dan suruh dia membawa peralatan latihanku kemari. Katakan padanya Aku akan latihan disini.” Ucapnya yang segera dilaksanakan oleh prajurit itu.

Liona tersenyum ketika mendapati Andromeda yang datang bersama Fredrick tidak lama kemudian. Dia menyapa Liona seperti biasa dengan senyum manisnya, namun matanya tidak ikut tersenyum. Jelas Liona paham sebabnya.

👑👑👑

Sementara disana Kaisar Allarick sedang kedatangan tamu besar. Keluarga inti kekaisaran Latona datang berkunjung tepat empat hari sebelum acara ulang tahun Putri Aluna diadakan.

“Maafkan atas kelancangan putra mahkota kami, jelas dia ingin masuk terlebih dahulu dan menemui keluarga Anda Yang Mulia. Hanya saja mungkin pemandangan disini begitu membuatnya tak sabar sehingga memilih berkeliling dahulu.” Ucap Kaisar Arthemis tidak enak.

Kaisar Allarick yang sudah sangat paham hanya mengangguk dan tersenyum. “Tidak apa-apa, Yang Mulia. Lagipula putriku juga sedang tidak ada di istana.” Jawabnya.

“Memangnya kemana gadis manis itu?” Sekarang Permaisuri Valerie yang bertanya.

“Dia sedang latihan berkuda di luar istana, di dampingi beberapa prajurit.” Jawaban itu membuat Kaisar Arthemis dan Permaisuri Valerie saling pandang tak percaya dengan apa yang mereka dengar.

“Aku tahu kalian pasti tidak percaya, Aku pun begitu awalnya. Bahkan menganggap entah masalah apa lagi yang akan ditimbulkan putriku dengan keinginan barunya. Tapi semua itu terpatahkan dengan laporan pelatih sekaligus prajuritku yang mendampinginya latihan. Dia berlatih keras dan hasilnya sangat memuaskan. Bahkan saat latihan memanah, Aku juga mendapatkan laporan yang sama baiknya.” Ucapnya dengan senyum penuh kebanggaan.

“Itu sangat baik, Yang Mulia. Putri Aluna tumbuh menjadi gadis dewasa yang lebih baik dari sebelumnya.” Ucap Kaisar Arthemis dengan senyum yang sama.

𝐋𝐢𝐨𝐧𝐚 𝐎𝐫 𝐀𝐥𝐮𝐧𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang