ʙᴀʙ 18 (ᴍᴇʀᴜʙᴀʜ ᴛᴀᴋᴅɪʀ)

7 1 0
                                    

Terakhir update 2 Agustus 2024, dan sekarang udah 8 September 2024 ges!

Wah! Pantes lapaknya berdebu :)
Ada yang masih mau baca cerita ini kah?
Thankyou so much buat kalian yang masih suka sama cerita ini meskipun udah lebih sebulan gak Author sentuh (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠❤

Semoga suka, Aku gak tau part nya bakal nyambung apa gak. Tapi semoga puas dengan part satu ini.

Jangan lupa tinggalkan jejak guys, see you next chapter!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Liona's POV

Kalian tahu kebingungan yang gue rasain? Bangun dalam keadaan ngelihat satu orang lagi yang berwajah mirip sama gue, lagi nangisin dan melukin badan gue pas baru aja buka mata?

Gue jadi ngerasa, ini sebenarnya gue lagi dimana sih? Apa lagi ada di lain dimensi milik Aluna? masa lalu Aluna pas ketemu emaknya mungkin?

Kalau orang lain yang lihat, ya gue pasti kelihatan linglung. Otak gue masih loading cuy, serius! Masih perlu perlahan mencerna sesuatu yang gak pernah masuk akal semenjak datang kesini.

Kekuatan, transmigrasi, manusia serigala. Jadi putri Kaisar yang super duper disegani.

Gue gak pernah bercita-cita mengalami ini semua. Kalau Lo tanya apa gue percaya sama hal ginian, gue juga gak tau mau jawab apa. Dibilang gak percaya, tapi gue ngalamin. Dibilang percaya, tapi ini di luar nalar banget! Masa iya gue transmigrasi ke novel karya sahabat gue sendiri?

"Luna, sayang... Kamu dengar Ibunda bicara, 'kan Nak?" Tanya wanita yang mengaku Ibunda dari Aluna sambil ngusap-ngusap pipi gue. "Ini Ibundamu, sayang. Ibu kembali!" Ucapnya lagi seraya tersenyum, meskipun masih ada tetes air mata yang membekas di pipinya.

Oke, gue bakal mendalami peran Aluna lagi!

————

Aluna POV

"Ibu?"

"Iya, sayang. Ini Ibundamu!" Jawab wanita yang tak lain adalah Permaisuri Aileen Victoria yang kembali mendekap tubuhku. "Luna mau minum? Apa yang sakit sayang? Bicara pada Ibu!"

"Minum," lirihku yang dengan segera seorang pelayan dengan sebuah nampan di tangannya bergegas menghampiri.

Permaisuri Aileen menyodorkan segelas air yang langsung kuteguk rakus. Sungguh, rasanya kerongkongan ini kering sekali.

Atensiku teralih pada Kaisar Allarick yang tiba-tiba mendekapku setelah Aku selesai minum. Padahal sejak tadi kuperhatikan, sang Kaisar hanya mampu diam, wajahnya masam, nampak bahwa pikiran dan emosinya sedang tidak stabil entah karena apa.

"Aku baik-baik saja, Ayahanda." Ucapku dengan senyum manis yang berusaha kutunjukkan.

Kaisar melepaskan pelukan, mengusap wajahku, kemudian menangis. Kulihat juga para paman dan bibiku yang tengah menangis terisak di sudut ruangan. Lalu kembali netra ini beradu pandang dengan netra bewarna pelangi milik Permaisuri Aileen Victoria, takjub. Sebelum Aku menyadari rona kesedihan yang dalam terpancar disana.

"Jadi Aku sebenarnya manusia serigala kan?" Pertanyaanku malah membuat Duchess Alura semakin histeris.

Tak lama tabib masuk, membawa tubuhnya yang sudah pingsan keluar dari kamarku. Diikuti oleh suaminya juga paman dan bibiku yang lain.

"Dimana keluarga kekaisaran Latona?" Tanyaku ketika tak menyadari keberadaan keluarga kekaisaran tetangga itu.

"Sedang mengurus Arthur di kamarnya." Jawab Kaisar Allarick seraya kembali memelukku sambil bersandar di kepala ranjang.

𝐋𝐢𝐨𝐧𝐚 𝐎𝐫 𝐀𝐥𝐮𝐧𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang