mata yang semula terpejam perlahan lahan membuka mata dan menyesuaikan pencahayaan ruangan. mata menelisik setiap ruangan dengan kerutan di dahinya
"ah di rumah sakit" lirihnya dia hingga nyaris tidak ada suara. dia mencoba duduk dari ranjang
saat melihat lihat ruangan yang dirinya tempati, ada suara pintu terbuka dan langkah kaki masuk mendekat ke dirinya. dirinya menatap polos dokter dan suster yang sekarang sudah ada di hadapannya.
"permisi, maaf mengganggu waktunya. apa boleh kami memeriksa anda sebentar?" tanya dokter cukup ramah. pemuda itu hanya bisa menganggukkan kepala lemah dan kembali membaringkan tubuhnya di ranjang rumah sakit
"apa masih ada keluhan yang di rasakan?" tanya dokter setelah selesai memeriksa tubuh pasiennya.
"tidak dokter, sudah cukup membaik" pemuda itu setelah berujar dirinya terdiam cukup lama. dia kaget dengan suara yang keluar dari mulutnya karena suara itu bukanlah suara dirinya
pria itu meraba wajahnya dan menatap tangan serta kakinya dengan pandangan terkejut yang dimana membuat dokter serta suster menatap bingung
"ada apa?" tanya dokter pelan sambil memegang bahu pasiennya agar pasiennya tidak terlalu banyak bergerak di ranjang
"dok, boleh saya pinjam kaca?"
suster yang di sebelah dokter menyernyitkan dahinya namun setelah itu dirinya beranjak keluar untuk mengambil kaca sesuai arahan dokter
"ini kacanya" suster kembali dengan membawa kaca di tangannya lalu pemuda tersebut menerimanya dengan tergesa gesa
setelah mengaca, pemuda itu terheran bagaimana pantulan yang di kaca adalah wajah anak yang di tolongnya semalam bukan wajah dirinya. dirinya memijat kepala bingung dengan hal apa yang didapatkan hari ini
"apa ada yang sakit?" pemuda itu ingat jika keberadaan dokter dan suster masih berada di sekitarnya
"tidak dok, maaf bolehkah anda meninggalkan ruangan ini? dan sebelumnya terimakasih" dokter dan suster yang mendengar itu pergi meninggalkan pemuda yang tertidur di ranjang dengan kondisi bingung
"bagaimana ini bisa terjadi?"
pemuda tersebut bangun dari posisi tidurnya dan menatap selang infusnya lamat. darah keluar hingga menetes di lantai. pemuda itu mencabut selang infus tanpa ragu dan pergi tergesa gesa menuju ruang resepsionis
"sus, apa ada pasien bernama mino?" tanya pemuda itu sambil menatap suster yang ada di depannya dengan tatapan mengintimidasi
suster yang terkejut dengan kehadiran tiba tiba pemuda itu menatap takut dan segera mengecek data pribadi pasien yang masuk di rumah sakit
"maaf, pasien dengan nama mino yang baru semalam datang telah dinyatakan meninggal"
pemuda itu terkejut mendengar ucapan suster, dirinya merasa ini tidak mungkin terjadi. jika raganya mati lalu jiwanya kenapa tidak ikut mati? kenapa jiwanya masuk ke tubuh anak yang di selamatkan semalam? lalu kemana jiwa anak muda itu?
"sus, boleh saya tanya dimana ruang jenazah?" setelah di arahkan oleh suster tersebut, pemuda itu mengucapkan terimakasih lalu beranjak pergi menuju ruang jenazah menghiraukan panggilan suster karena darah dirinya masih menetes mengotori lantai
setibanya di ruang jenazah, dapat di lihat pemuda itu bahwa di depan ruang jenazah terdapat dua anak buahnya yang menatap sendu pintu ruang jenazah dan satu lagi atasan pemuda itu menundukan kepala
pemuda lari membuka paksa pintu ruang jenazah. kedua pria dan satu pria yang sudah berumur terkejut dan mendekati pemuda itu untuk berjaga jaga jika dia melakukan hal tidak terkendali
"BANGUNN"
pemuda itu dengan gilanya menepuk kasar pipi jenazah dan memegang tangan itu yang sekarang terasa dingin. dua pria tadi akhirnya memanggil suster yang bertugas untuk menghentikan aksi gila pemuda tersebut
"nak tenang" suster itu berujar sambil mengusap pelan punggung pemuda itu, dirinya banyak mengucapkan kata kata penenang. pemuda itu akhirnya mulai tenang, nafasnya mulai membaik
dia menatap ketiga pria yang juga menatapnya, setelah itu dia menghempas tangan suster yang memegang tangannya. dengan langkah marah dirinya keluar dari ruang jenazah namun sebelum pergi menjauh dirinya di tarik dengan kuat yang membuat tubuhnya menghadap kebelakang
"KAU!!" tunjuk salah satu pria tadi dan ternyata pria itu juga yang menarik dirinya
"kau yang menyebabkan bos kami meninggal" ucapnya sebelum mendaratkan pukulan ke pipi pemuda itu
"jika bos tidak menyelamatkanmu, dia tidak akan berakhir seperti ini" cercanya dengan menunjuk nujuk wajah pemuda itu
"park jeongwoo" ucap salah satu pria tadi yang perlahan maju kedepan. dia hanya mengucapkan nama pemuda itu tanpa melakukan tindakan lain
pria yang tadi memukul jeongwoo, dirinya menyeret jeongwoo untuk bangun dengan kasar dan ingin memberikan pukukan ke jeongwoo lagi namun sebelum itu terjadi
"CUKUP" pria lain yang lebih tua di antara mereka bertiga akhirnya membuka suara dan itu membuat pria yang ingin memberikan pukulan menatap heran
"sudah, biarkan dia pergi saja"
cekalan baju pada jeongwoo terlepas kuat dirinya hampir jatuh. jeongwoo menatap satu persatu ketiga pria yang ada di sana dengan lamat sebelum dirinya berlari menjauh dari mereka
TBC
aku kembali lagi😁🙌
ada yang minat ga ya? aku cuma iseng aja si buat cerita ini
see you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Swapped Souls
Teen Fiction❗WARNING❗ • bxb • jeongjae • jeongwoo top • jaehyuk bot bagaimana jika seorang siswa yang selalu di bully di sekolah tiba tiba menjadi gangster yang paling di takuti di wilayah tersebut ©maryoshza