bab 4

1 0 0
                                    

Sudah 3 hari Lora mendiami Al. Mereka enggan bertatapan walaupun sedang libur bersama.

"Apa kalian akan seperti ini terus?"

Lora berbalik ke arah Ed, lalu membuang muka.

"Biasanya sih,kalo keluar nanti, anaknya mirip bapaknya loh" ganggu peter melihat kedua sejoli itu yang tidak saling bertegur.

Mereka melihat Lora dan Al bergantian.

"He mau punya anak lo berdua, jangan ke gini bego, heran deh" kesal Anna melihat keduanya, karna sendiri juga sudah mulai muak.

Lora tetap enggan menatap Al sedangkan Al berusaha menahan sabarnya.

"jangan emosi lo, gue tauu" sinis lora melihat tempat lain.

Kini mereka sedang berada di Jogja, sebelum besoknya Ed dan Arnold akan mengakhiri masa cuti mereka.

"Lauu"

Lora melihat Al sinis

"Apa"

"Galak amat elahh"

Al meraih tangan Lora, lora menghempas begitu saja.

"Gue lempar lo yaa", al mengepal tangannya kesal. Al berpindah duduk disamping laura.

"Gue hantam lo ya deket deket gitu al" ucap lora sembari melihat al dengan mata melotot.

"Oh tuhan apa dosa kuuuu" kesal al memegang kepalanya frustasi.

"Buat anak" jawan serempak beberapa temennya. Lau dn al melihat mereka bergantian

"Gue brojol, lo pada ga boleh gendong anak gue ya babi" ucap lora sembari menunjuk mereka.

Lau langsung meninggalkan mereka dan pergi entah kemana

"Noh kejer calon bini lo"

Al tak menghiraukan..lalu di lempar 1 botol aqua yang sudah habis di minum

" ia iaa iaa" ucap al lalu melangkah meninggalkan mereka.

"Balik woi" ucap al ketika berada d sampig lau yang kini sudah berdiri menghadap pantai.

Lau tidak menjawab.

Tiba tiba terdengar isak tangis dari Laura. Al kaget dan langsung melihat apa yang terjadi.

"Lah nangis anying"

"Hee kenapa lo" semakin di tanya seperti itu, laura semakin nangis kejar yang membuat al memeluknya.

Laura membalas pelukan al dan terisak dalam pelukan pria itu.

"Diem udah udah, pada dilihatin nii woilahh" bisik al mengelus pucuk kepala lau yang tak berhenti nangis. Lau tetap menangis

"Siapa yang buat?"

Lau menggeleng.

"Yauda diem dulu"

Lau menggeleng lagi tapi dengan nada menangis yang sudah tidak sebesar tadi.

Al terdiam dan tetap mengelus kepala hingga punggung laura.

"Lo bakalan ninggalin gue ga?" Pertanyaan yang tiba tiba muncul membuat al tau ,kalo mood lau sedang tidak baik baik saja.

"Bego elah" kesal al. Lau malah semakin nangis.

"Lo mau gue cium biar diem atau diem sendiri" ucap al berusaha menahan sabar. Laura malah menangis setelah mendapat tekanan seperti itu.

"Gue bercandaa sumpa lau" panik al memeluk sembari mengelus laura.

"Udahh diem kita lihat ombak mau ga lo?"

After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang