Ujung mataku berair
Dan dinding hatiku mulai rapuh
Rentan ku sebagai wanita
Apakah ini yang dinamakan kecewa?
Jika iya,
Mengapa sangat sakit
Tak pernah ku ingin merasakannya
Tetapi, takdir tuhan berbeda
Nyata yang pahit
Sungguh tak kuasa ku menahannya
Tanpa ku sadari
Air di ujung mataku ini berlinang
Hujan itu mengguyurku
Tepat diantara segala rasa ini
Batinku bertanya
Kenapa ini semua terjadi padaku?
Kupikir
Mungkin aku wanita yang tegar
Tapi sekuatnya pohon itu tumbuh
Dia juga bisa tumbang
Walau dalam waktu cukup lama