Biarkan aku,
Biarkan sekali lagi aku kembali
Menyusuri pekatnya masa lalu
Menahan isak yang tak pandai ku kuasaiMengenang pacuan kuda dalam jantungku
Menikmati derasnya air mata pilu
Terasa kembali getar jari jemari
Tak ku ragu aku menangis lagiTumbuh dalam sakit penuh rindu
Terlalu tak siap atas ketiadaan mu
Aku, rentan tanpa dirimu
Aku, hanya tersisa waktu ituHilang rumah...
Hilang arah...
Maukah engkau kembali?
Mungkin setidaknya sampai kakiku berdiri sendiriMasih kumiliki separuh dunia
Mungkin justru aku kehilangannya?
Akankah aku mampu tanpamu?
Akankah semestaku indah tanpamu?
Aku rindu kehadiran mu ibu, kembali lagi ya?