Part 06. Galuh dan Eve

500 67 8
                                    

Selamat Membaca

Kelviandra bangun dari tidurnya, jam telah menunjukkan waktu makan malam bersama Mr. White, Kelviandra melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan memulai rutinitas membersihkan tubuhnya.

"Tuan?" Galuh mengetuk pintu apartemen Kelviandra, namun Galuh tak mendapatkan jawaban dari dalam.

Bersandar pada tembok, sesekali melihat jadwal sang tuan di tab, penampilan Galuh bisa disebut mempesona saat ini. Mungkin orang saat ini akan mengira bahwa Galuh adalah seorang CEO.

Ponsel Galuh berbunyi, namun ketika melihat nama dari ponsel tersebut membuat Galuh menolak nya.

"Tuan?" Galuh kembali mengetuk pintu apartemen Kelviandra, kini pintu itu terbuka, terlihat Kelviandra tengah mengenakan handuk putih di pinggangnya.

Harum manly menguar, menandakan bahwa Kelviandra baru saja selesai mandi. Dengan satu alis terangkat dan seringainya yang cukup membuat Galuh menelan ludahnya pertanda ia tengah gugup.

"Mr. White telah menunggu anda, saya akan turun terlebih dahulu dan menyiapkan mobil." kemudian, dengan tergesa-gesa Galuh berlari kecil menuju lift tanpa menunggu jawaban dari Kelviandra.

"Bisa-bisanya gue mikir kalau Kelvian itu sexy, enyah otak mesum gue! Jijik juga kalau dipikir-pikir, jangan sampai gue belok." batin Galuh saat ini.

Melihat Galuh yang pergi tanpa menunggu jawabannya, Kelviandra kembali masuk kedalam unit apartemen miliknya dan mulai bersiap-siap.

Kini surai berwarna emasnya telah kering, Kelviandra menyisir lembut dan mulai mengikatnya ke samping bahu kanannya.

Kelviandra juga memakai kacamata tipis sebab manik matanya sedikit minus, beberapa berkas dan juga ponsel dibawa oleh Kelviandra.

Terakhir, Kelviandra memakai parfum yang Camilla sukai. Aroma pinus dan vanilla dapat Kelviandra cium dari tubuhnya.

Beranjak keluar dari apartemen, Kelviandra berjalan menuju lift dan menekan tombol lantai satu.

Ting!

Lift terbuka, Kelviandra berjalan keluar dari gedung apartemen. Selama ia berjalan gumaman dari beberapa orang tentang dirinya dapat Kelviandra dengar.

Seperti ini. "Gue kek lihat penyihir di manhwa njir!"

"Aduh, ketampanan yang bikin rahim aku anget."

"Kalau tuhan kasih gue jodoh bentuknya kek dia, gue yang agresif sih tiap hari."

"Cuci mata, btw dia manusia kan?"

"Dia kaya elf njir! Lihat mata birunya, rahangnya juga kokoh kek semen tiga roda."

Gumaman takjub dari mereka tak digubris oleh Kelviandra, melirik pun Kelviandra enggan, yang dipikirkannya saat ini adalah Camilla dan pekerjaannya.

Melihat sebuah mobil didepan pintu gedung apartemen, tanpa Kelviandra tebak sudah pasti itu mobilnya yang telah disiapkan oleh Galuh.

"Berangkat." Kelviandra menaruh satu kakinya diatas kaki kirinya. Kedua tangannya dilipat didepan dada.

Kini fokus Kelviandra pada jalanan luar jendela, begitu ramai dan penuh dengan lampu-lampu dari beberapa restoran dan usaha kaki lima.

Can't Run Away From me-Honey! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang