CHAPTER 9

162 7 4
                                    

( Author POV)

Bona mengerutkan keningnya dalam-dalam. "Seks?!"

"Ya."

"Bagaimana bisa permintaan pertama langsung tertuju pada seks?!"

"Karena aku sangat membutuhkannya sekarang.."

"Kau menyukaiku?" tanya Bona, to the point.

"Tidak," jawab Jaehyun tanpa ragu.

"Wah.." Bona menggeleng tidak habis pikir. "Kau pikir aku pelacur? Tidak semudah itu kau bisa memanfaatkan ku hanya untuk memuaskan nafsu bejatmu itu, Prof!"

"Lee Bona.."

Bona mendorong dada Jaehyun untuk menjauh, lalu berbalik untuk menekan knop pintu, namun bersamaan dengan masuknya seseorang ke dalam ruangan itu.

Kedua mata Bona melebar, melihat sosok yang sangat cantik dengan senyumannya yang bersinar.

Yeoja itu mengangguk kecil pada Bona lalu beralih pada Jaehyun. "Oppa.."

Blam!

Pintu itu tertutup setelah Bona keluar dari ruangan dengan sempurna. Namun dirinya masih berdiri di sana beberapa saat. Mencerna kejadian beberapa detik yang lalu. Ia tidak percaya akan mengalaminya.

Tidak lama Sion datang menghampiri. "Lama sekali."

"Mianhae. Kajja.."

Setelah kegiatan hari itu selesai, mereka memutuskan untuk pergi ke salah satu kedai ramen yang terkenal di dalam kampus. Tempatnya cukup besar dan banyak spot nyaman untuk berlama-lama sambil mengobrol atau mengerjakan tugas.

Tidak biasanya, tempat itu tidak terlalu ramai. Mungkin karena kegiatan perkuliahan belum dimulai secara resmi. Yang hadir dalam orientasi hanya mahasiswa baru dan panitia saja.

Setelah membolak-balik halaman buku menu, ternyata harganya cukup mahal dan itu membuat Bona sedikit ragu untuk memilih dua menu.

"Pesan saja apapun yang kalian inginkan. Aku yang traktir!" seru Sion.

Yuna bersorak, "yeayyy!!"

Sementara Bona mengeluarkan napas lega secara diam-diam. Ayolah, she's broke as hell. Ibunya tidak terlalu memberikannya uang jajan lebih, apalagi dia sudah berkuliah.

Dia harus mencari pekerjaan sampingan secepatnya.

"Bagaimana Profesor Jung?" tanya Yuna setelah mereka semua memesan ramen pilihan masing-masing.

"Ya, begitulah." Bona mendengus kecil, tapi sesuatu seperti menghujam dadanya ketika teringat permintaan pertama Jaehyun.

"Kau tidak pingsan di dalam ruangannya, bukan?"

Mendengar pertanyaan itu, Sion hanya tertawa kecil.

"Jangan berlebihan, Shin Yuna."

"Aku hanya khawatir padamu. Di pertemuan pertama saja wajahmu sangat merona dan lidahmu menjadi kelu ketika saling bertatapan dengan profesor tampan itu."

"Kau tidak bisa mengelak, Lee Bona. Aku juga melihatnya.." Sion ikut menggoda Bona kali ini.

"Ya, aku mengaku, dia sangat tampan."

Kedua temannya bersorak, akhirnya Bona mengakuinya.

"Jung Sion?!"

Mereka semua menoleh ke asal suara dengan bersamaan. Ada seorang gadis yang berdiri terhalang dua meja dan kini dia jalan menghampiri.

Sion berdiri dengan senyumnya yang simpul. "Yeri Noona.."

Mereka berpelukan dan Yeri memberikan kecupan di pipi kanan dan kiri Sion dengan suara decakan yang renyah. Itu membuat Bona dan Yuna saling bertatapan penuh arti.

Step By Step Before S*X || Jung Jaehyun 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang