CHAPTER 12

93 4 0
                                    

(Author POV)

"Entahlah, Dad tidak menaruh harapan besar padamu jika setiap hari yang kau lakukan hanya melihat-lihat foto namja tampan di layar hp."

Yunjin yang tengah menikmati hari liburnya itu dengan posisi setengah berbaring di atas sofa teras belakang rumahnya yang sejuk, mendadak bangkit dan duduk dengan punggung yang bersandar, menurunkan kedua kakinya sampai menyentuh lantai yang dingin.

Kepalanya sedikit pening, karena semalaman dia mabuk dan berpesta di satu club yang cukup terkenal di kalangan kampus.

Lalu sang ayah duduk di sampingnya.

Dia tidak berani menatap kedua mata ayahnya kali ini, karena suasana terasa sangat mencekam dan menakutkan. Dia sedang sial, tidak tahu ayahnya sedang berada di rumah.

"Hari ini Dad akan bertemu seseorang. Bagaimana jika kau ikut?" ajak ayahnya, yang mulai melembutkan nada bicara.

Yunjin berani menoleh. "Kemana? Siapa?"

"Jawab saja 'ya', apa sesulit itu?"

"Tentu saja aku akan ikut! Jika kau mengajakku ke pantai, aku akan memakai baju yang tipis, jika bertemu dengan seseorang yang penting, aku akan memakai baju yang formal. Apa salah aku bertanya?" Yunjin mulai kehilangan kesabarannya namun mencoba untuk kembali menurunkan intonasi karena teringat dulu dia pernah menerima tamparan di pipi kirinya karena melawan.

Ayahnya hanya membuang napas panjang. "Kita akan bertemu dengan salah satu profesor, membuat satu perjanjian. Tidak perlu berdandan yang formal. Mini dress, tidak apa. Asal masih dalam batas sopan."

Yunjin mengerutkan keningnya dalam-dalam. "Kenapa? Biasanya aku harus memakai blazer dengan celana bahan Oxford."

"Dad ingin kau memperbaiki lingkungan mu. Bergaul lah dengan orang-orang pintar dan berpendidikan. Jika kau melakukannya sedari dulu, Dad yakin kau akan berhasil masuk SNU dengan tanpa bantuan ku. Memalukan."

"Aku hanya ingin menikmati masa muda dan memanfaatkan privilage-ku. Lagipula pada akhirnya aku pasti akan menghadapi masa depan dengan usahaku sendiri. Kau tenang saja."

"Dad ingin kau berteman baik dengan profesor ini. Yang akan kita temui."

Kedua mata Yunjin terbelalak hebat. "Kau ingin aku bergaul dengan ahjusshi?!"

"Jika kau tidak mau, keluar dari rumah ini dan jangan harap aku akan pergi mencarimu." Ayahnya mengerutkan kening cukup dalam, masih berbicara dengan nada rendah namun sangat mengintimidasi.

Yunjin tidak bisa menjawabnya dan menurut saja dalam diam. Tenang saja, semua ada waktunya. Kini dirinya hanya perlu bersabar.

*

"Bagaimana?" tanya Sion pada Bona yang tengah membersihkan puluhan kuas cat dengan khidmat.

"Bagaimana apa?"

"Your first sex with mysterious guy."

Bona menoleh ke arah Sion yang tengah membantunya mengeringkan kuas cat dengan lap khusus. Setelah mata mereka bertemu, Bona kembali fokus pada kegiatannya.

Bona sudah meminum pil itu selama dua Minggu berturut-turut setelah menstruasinya selesai, namun rencananya selalu saja gagal. Seperti hari ini.

Dirinya sudah membuat janji dengan Jaehyun di apartemen, namun tiba-tiba Sion kembali dengan cepat dari rapat unit kegiatan mahasiswa di kampus. Sepertinya dewa tidak menghendaki itu terjadi.

"Incredible." Bona mendengus dengan senyuman, sambil kembali melanjutkan kegiatannya dan merubah posisi duduk yang tiba-tiba menjadi tidak nyaman. Dia berbohong.

Step By Step Before S*X || Jung Jaehyun 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang