Eps 1.

471 29 4
                                    

Berawal dari jam pertama di mulainya pelajaran. Kelas 11B sangat sibuk berbisik-bisik tentang murid baru yang akan tiba tidak lama lagi. Disisi blaze yang duduk di pojok Paling belang dekat jendela hanya bisa diam saja. Siapa yang ingin dia ajak berbicara? Dia bahkan hanya duduk sendirian.

(Auth : Oiya guys, btw ini konsep semua kelasnya duduknya berduaan gitu tapi sama sejenis y.)

"(Hm, jika murid ini laki-laki pasti akan duduk di sebelahku.)" Gumam blaze dalam hati.

Tidak lama setelahnya wali kelas 11B masuk ke dalam kelas sambil membawa murid laki-laki yang menggunakan jaket biru.
"Harap semua diam dan perhatikan."
Gumam singat wali kelas.
Semua siswa-siswi pun akhirnya terdiam.
"Silahkan perkenalkan dirimu."
Ucap sang wali kelas.

Sang pemilik iris zamrud pun menghela nafasnya lalu mulai berbicara.
"Perkenalkan nama saya Ice Reygan Erlangga saya murid pindahan dari sma luar kota. Ku rasa aku tidak harus memberi tau apa nama sma ku sebelumnya." Gumam sang pemilik iris zamrud yang mengatakan namanya ada Ice Reygan Erlangga.

"Baiklah ice. Kemaren saya ingat di kelas ini ada tempat kosong. Tempat siapa itu?" Ucap sang wali kelas.
"Sebelah blaze si anak ayam pak, pojok belakang hali."
Jawab seseorang yang duduk di sebelah makhluk hidup yang di panggil hali. U know that who? Of Course! That Taufan who again.

"Baiklah Taufan. Ice... Silahkan duduk di sebelah blaze." Ucap singkat sang wali kelas.
"Hmm.."
Jawab ice lalu berjalan ke arah kursi kosong sebelah blaze.

"(Kan ku bilang juga apa.)" Ucap blaze dalam hatinya. Dia sudah biasa duduk sendirian dan sekarang? Dia harus menerima takdir. Haha.
Ice pun duduk di sebelah blaze tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Pelajaran pun akhirnya di mulai.

Di tengah jam pelajaran ke 3 di mana setelah ini mereka semua akan istirahat. Blaze mulai bosan dengan pelajaran ini. Kimia? Apalagi. Blaze tidak ikut mencatat materi sementara yang lain sibuk mencatat. Ini sudah biasa bagi blaze, blaze memilih memainkan pulpennya dari pada mencatat materi.

Blaze yang memang dari lahir sudah biasa menjahili teman atau pun bukan mulai ber-ulah Ke teman sebangku nya sendiri yang bahkan blaze saja belum sempat mengobrol dengannya dari jam pertama tadi. Sementara ice sibuk mencatat materi tiba-tiba bukunya di coret dengan blaze. Ice hanya memperhatikan coretan itu lalu lanjut mencatat.

"(Gitu y.)" Ucap blaze dalam hati. Blaze pun mencoret buku ice untuk kedua kalinya tapi masih tidak mendapatkan jawaban dari ice. Blaze pun melihat tangan ice yang putih.. Apalagi coret lha. Ice yang kesabarannya ngak kayak gempa pun akhirnya menatap blaze yang membaringkan kepalanya di meja. Ice hanya menatap tajam iris orange menyala milik blaze sekejap dan akhirnya blaze membuka suara.

"Lu serius? Lu ini bisu atau gimana njir kok diam aja dari tadi."
Ucap blaze kepada ice. Ice hanya diam dan melanjutkan mencatat materi.
"Yaelah bisu beneran kah?"
Ucap blaze kembali. Blaze masih tidak mendapatkan jawaban dari lawan bicaranya. Blaze yang emang ngak punya kesabaran pun mengehela nafasnya lalu menjulurkan lengan kanannya ke arah ice. Ice hanya menatap lengan itu lalu menatap datar sang lawan bicara.

"Salken gwa Blaze Ryu Angartara."
Ucap blaze pada ice sambil memperkenalkan dirinya. "Ngak bisa nanti pas istirahat aja? Gwa sibuk nyatet." Jawab ice lalu melanjutkan mencatatnya.
"Si anjir." Ucap blaze kepada ice.
"Lagian lu kenapa ngak nyatet materi. Ntar ketinggalan kelas baru ngeh." Ucap ice sambil melanjutkan mencatat materi.

"Udah terbiasa dari esdeh, dan belum pernah ketinggalan kelas tuh." Ucap blaze sombong. "Belum aja." Jawab singkat ice. Blaze hanya meng oh kan saja jawaban dari ice.

✧─── ・ 。゚★: *.✦ .* :★. ───✧

Akhirnya jam istirahat pertama pun berbunyi. "Laze, mau bareng ngk ke kantin? Si hali mau rapat osis sama solar, biasalah ketua dan wakil wkwk." Ucap Taufan kepada blaze yang mengajaknya bareng ke kantin.

Cinta Brudak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang