"Lili, bagaimana menurut mu mereka? Tampan bukan?" Tanya Angel teman Lili yang tengah memperlihatkan bagaimana bentuk tubuh idol dari negeri gingseng itu
"Yah, lumayan bagus" Balas ku Sekena nya, karena memang aku cukup sering melihat foto-foto para idol berseliweran di media sosial ku tanpa mengenakan atasan, dan memperlihatkan bagaimana bentuk tubuh indah mereka
"Btw, gue udah dapat tiket buat konsernya Treasure loh" Ucap Anggel bangga
"Ya sudah, berapa tiket?"
"Dua, lo satu gue satu. Ya kali gue pergi sendiri ogah"
"Haha ya akan gue temenin, ayo kembali bekerja" Ajak ku pada Angel yang memang waktu istirahat bagi karyawan sebentar lagi akan habis
Aku bekerja di perusahaan retail, dan tanpa sengaja berteman dengan Angel dan berakhir menjadi sahabat. Aku selalu mendengarkan bagaimana Angel berbicara dengan exited jika menyangkut idol-idol Korea itu. Meski aku tidak terlalu fanatik menyukai mereka, aku akan memberikan respon yang tidak mengecewakan bagi Angel, bukankah itu gunanya sahabat?
Kini aku tengah berjalan bersama dengan Angel di trotoar sembari ngobrol-ngobrol santai, tapi aku melihat di depan ada mobil yang tampak tidak terkendali
"Kenapa mobil itu?" Tanya ku pada Angel, Angel pun melihat nya dan mulai merasa khawatir
"Kayak nya ada yang enggak beres sama mobil itu Li, ayo kita segera pergi" Ajak Angel, tapi sebelum kami menjauh mobil itu tiba-tiba sudah dekat dengan kami, dan dengan reflek aku mendorong Angel menjauh dan aku yang menjadi korban kecelakaan dari mobil bermasalah ini
"LILI!" Teriak Angel yang masih bisa ku dengar. Kepala ku rasanya sangat sakit bahkan mata ku pun sudah berkunang-kunang hingga akhirnya aku bisa melihat cahaya putih seolah menyedot jiwa ku
Aku tak tau apapun setelah cahaya putih itu menghisap jiwa ku, tapi yang aku tau sesaat membuka mata aku sudah berada di sebuah taman yang sangat indah
"Apakah ini surga?" Tanya ku yang merasa ini surga karena saking indahnya
"Kamu tidak sedang berada di Surga Lili" Balas perempuan cantik, dengan tubuh langsing tinggi. Berkulit putih bersih, rambut hitam panjang, dan seksi
"Maaf, kamu siapa?" Tanya ku, entah kenapa aku dapat memahami bahasa yang seperti bahasa Korea itu
"Aku Kim Hye Won"
"Bagaimana bisa aku berada di sini?" Tanya ku bingung
"Karena takdir"
"Kalau begitu, kapan aku bisa keluar dari sini, aku yakin ibu dan ayah ku sudah menunggu menjemput ku" Lirih diriku
"Maaf Lili, kamu masih belum waktunya untuk meninggalkan dunia ini, karena kamu akan berada di tempat seharusnya kamu berada" Jelas Kim Hye Won
"Di mana? Bukannya kalau sudah mati ya mati aja" Bingung ku
"Di raga ku, kamu akan menempati raga ku mulai saat ini. Karena pada dasarnya memang seharusnya jiwa kamu lah yang menempati raga ini sadari awal bukan aku" Jelas dia
"Maksud nya? Bukankah masalah jiwa sudah Tuhan yang atur, enggak mungkin ada kesalahan" Jelas ku
"Tapi sayangnya ada sedikit kesalahan dalam meletakkan jiwa antara kamu dan aku Lili"
"Kok ribet ya, tinggal mati aja dan aku bisa bertemu dengan ke dua orang tua ku padahal" Kesal Lili
"Maaf, tapi kamu harus menerima takdir mu. Sekarang masuk lah kamu ke dalam pintu bercahaya itu dan nanti kamu akan tiba di tubuh yang seharusnya kamu tempati" Ujar nya
"Bagaimana bisa aku menjalani hidup yang bukan milik ku? Kamu bercanda?" Kesal ku
"Kamu tenang saja Lili, nanti kamu akan dengan otomatis mengingat apapun tentang kehidupan baru mu ini, dan kamu juga akan mendapatkan kebahagiaan di sana. Percayalah" Balas nya
"Ck, ya sudah lah"
"Selamat tinggal Lili"
"Yee"
Lili memasuki pintu bercahaya itu meninggalkan Hye Won dengan senyum tenang nya "Kamu akan mendapatkan apa yang tidak pernah kamu dapatkan selama ini Lili, semoga bahagia"
***
Lili yang sudah membuka matanya beberapa menit masih belum sepenuhnya keluar dari rasa terkejut nya, bagaimana bisa tubuh yang ia tempati saat ini adalah seorang staff idol
"Hye Won sialan" Umpat ku
"Noona kamu mengumpat?" Tanya pria bernama Haruto
"Haha bukan, aku tidak mengumpat. Ada apa kamu ke sini Haruto ?" Tanya ku karena Haruto memasuki ruangan khusus pakaian para member
"Oh ya aku mau mengatakan baju untuk bagian solo ku itu rusak bagian ini" Tunjuk nya pada setiap kancing yang lepas dari tempat nya
"Apakah kamu membutuhkan secepatnya?" Tanya ku
"Iya noona, produsernya bilang satu jam dari sekarang aku akan kembali mengambil vidio" Jelas nya memelas
"Baiklah, tolong buka baju nya ya, biar aku benerin dulu" Haruto membuka baju nya dan meninggalkan bentuk tubuh yang cukup baik
"Ambil ini, nanti kamu sakit" Aku memberikan selimut padanya untuk di pakai karena udara memang dingin
"Terima kasih noona"
"Sama-sama"
Aku mengerjakan tugas ku dalam memperbaiki baju Haruto dengan baik dan juga cepat. Seolah aku sudah sangat terbiasa melakukan ini semua
Setengah jam berlalu dan aku sudah selesai melakukan nya, aku kembali ke arah Haruto yang tampak sedang tertidur "Pasti capek" Ucap ku
Aku memberi waktu kepada Haruto untuk tidur sebentar lagi sebelum aku membangun kan nya
"Haruto" Panggil ku lembut dan untung nya dia mudah untuk di bangunkan
"Eh noona, apakah sudah selesai?"
"Ya sudah, ini aku pasangkan" Haruto berdiri dan ternyata aku cukup kalah tinggi
Aku memakaikan pakaian itu pada nya "Apakah kamu sangat lelah?" Tanya ku sambil mengancingi baju nya
"Ya begitulah noona, aku dan yang lainnya kini di sibukkan dengan MV terbaru" Jelas nya
"Kalau begitu tolong jaga diri ya, kerja boleh tapi ingat kesehatan itu yang paling utama" Aku menjelaskan pada nya seolah dia adalah anak ku sendiri
"Ya noona aku akan mengingat ucapan noona"
"Bagus, sekarang kamu kembali bekerja sana. Waktu nya akan segera tiba bukan" Ucap ku melihat jam yang melingkar di tangan ku
"Iya terima kasih noona" Ucap nya, sebelum pergi ia memeluk ku dan mencium pipi ku dan itu membuat ku kaget
"Noona benar-benar seperti saudari ku" Ucap nya sebelum pergi, dan aku hanya tersenyum saja
"Dasar bocah itu" Gumam ku lalu melanjutkan merapikan setiap pakaian yang ada di sini
Pakaian ini sangat sesuai dengan citra YG, berbeda dengan yang di sebelah. Mengingat yang di sebelah aku tiba-tiba mengingat bagaimana bias pertama ku mengecewakan diriku
"Lupakan saja lah, lagian dia mana mungkin menyukai orang seperti mu. Fokus aja sama pekerjaan mu kali ini Lili atau sekarang nama ku Kim Hye Won? Haha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Staff Idol ✔
SonstigesTak pernah terpikirkan oleh gadis dewasa bernama Lili akan mengalami yang namanya perpindahan jiwa ke raga seorang pekerja di agensi besar Korea Selatan, hidup yang awalnya biasa saja tiba-tiba berubah semenjak mengenal para idol negeri ginseng itu