15

325 47 3
                                    

Di rumah Shani terlihat Veranda yang sedang sibuk memperhatikan tanda petir yang ada di leher bagian kiri Zean yang sedang bermain di atas kasur sesekali ia tertawa karena zean selalu tersenyum ke arahnya

"kenapa muka ibu veranda sangat mirip dengan Shani? dia terlihat sangat cantik kalo dari dekat. Astagaa ibunda maafkan aku memuji ibu lain selain dirimu"

"kamu kenapa lucu banget sih zean beruntung banget sih mami dapet anak laki-laki ganteng kayak kamu dari tuhan" Ucap veranda sambil mencubit gemash pipi zean

"Aku masih penasaran dengan tanda ini deh kok bisa bentuknya kayak petir begitu mana gitu rapi banget lagi kayak tato" ucap veranda kemudian ia menyentuh tanda itu dengan telunjuknya seketika ia seperti tersetrum dan pingsan

"Ibu veranda kenapa pingsan. astaga aku harus apa? apa yang akan aku lakukan sekarang? ada apa dengan tanda di leherku ini?"

Beberapa detik kemudian veranda terbangun dan langsung berdiri dari kasur dan menghadap sepenuhnya pada zean

"Hey anak kecil"

"Kenapa suara ibu veranda menjadi seperti itu? suaranya seperti aku pernah mendengarnya"

"Yayayaaa kau pasti heran kenapa suara veranda menjadi seperti ini"

"Bagaimana dia tahu"

"Ini aku, Brando"

"Paman brando!! aku senang kau disini"

"Jangan bicara pake pikiran ayo kembali ke dirimu dulu ada agar bicaranya nyaman"

"Baiklah tunggu sebentar"

"Wajahmu tampan tapi masih terlihat seperti bayi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wajahmu tampan tapi masih terlihat seperti bayi"


"Ah mungkin karena aku sudah nyaman menjadi bayi hingga wajahku masih terlihat seperti itu walaupun aku sudah kembali ke tubuhku yang asli."

"begitu yaa"

"Jadi kenapa paman tiba-tiba datang ke tempat ku?"

"aku mengkhawatirkanmu karena aku berpikir kau sudah di titipkan di panti asuhan Edgar"

"Paman sangat tega berkata seperti itu. Tenang saja itu tidak akan terjadi karena keluarga ini dan keluarga Gracia sangat baik mereka bahkan membelikan aku pakaian bayi yang tak pernah ku lihat sebelumnya."

"Baguslah jika mereka menyayangimu seperti itu. Aku tidak perlu khawatir terhadap hal yang tidak perlu"

"Sebentar, aku mau bertanya pada paman"

"Silahkan Alaric Edgar keponakan tersayang"

"Kenapa paman menaruhku di sebuah rumah tua?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miracle BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang