Kerajaan Outopia mempunyai seorang pangeran yang gagah dsn berani bernama Alves Smith Outopian. Pangeran mahkota yang akan melanjutkan tahta kerajaan di masa mendatang.
Pangeran Alves mempunyai bawahannya yang setia, sang duke dari wilayah selatan. Ia bernama Benzeeno Matthawan, sang jendral perang Duke Matthawan.
Beberapa hari yang lalu, perang di perbatasan terjadi. Sang raja yang geram atas tingkah laku barbarian, mengutus sang pangeran dan duke untuk menghentikan perang tersebut.
Hari ini adalah hari dimana perang telah usai dan kemenangan sudah jelas ada di sisi kerjaan outopia.
Pangeran Alves adalah sosok pangeran yang tegas, tapo bisa berbaur dengan bawahannya. Seperti sekarang, mereka tengah berpesta di barak militer karena memenangkan sebuah peperangan.
Semua prajurit mabuk karena perasaan bahagia bisa pulang ke rumah mereka masing masing dengan kedaan selamat begitu pun dengan sang pangeran dan duke yang duduk bersama para prajurit sembari mengobrol satu sama lain.
"Kalian lanjutkan saja, aku mau cari angin sebentar" Ucap sang pangeran.
"Baiklah" balas sang duke seraya ikut berdiri dan hendak mengikuti sang pangeran.
"Tidak.. Zeen, kamu disini saja temani para prajurit. Nanti aku kembali lagi" cegah sang pangeran.
"Tapi.."
"Tidak ada tapi tapian, Zeeno. Ini perintah!" Tegas pangeran.
"Baiklah" ucap pasrah sang duke lalu duduk kembali bersama prajurit prajurit yang lain dan kembali meminum minuman bersama yang lainnya.
Sang pangeran pun keluar dari sana lalu berjalan perlahan menuju hutan. Sampai lah ia di sebuah sungai berair jernih dengan arus yang tenang.
Sebenarnya alasan pangeran alves keluar adalah karena kepanasan. Entah apa tapi ia merasa panas di sekujur tubuhnya. Tak ingin mengganggu pasukannya yang tengah berpesta kemenangan, ia jadi beralasan ingin keluar mencari angin.
Satu per satu helaian baju yang menutupi pangeran alves di lepas dan ia mulai turun ke sungai, ia berencana untuk mandi karena perasaan panas yang mengakibatkan ia kegerahan sampai sampai baju yang di pakainya hampir saja basah karena keringat.
"Ahhh sergarnyaaa...."pangeran alves.
Pangeran Alves pun mandi dengan tenang nya.
Beberapa saat kemudian, pangeran pun selesai dengan mandi nya dan berencana kembali berkumpul bersama bawahannya.
Setelah masuk ke tempat tadi, semua orang sudah tergeletak di lantai tak sadarkan diri hanya ada beberapa orang yang memang di tugaskan untuk menjaga dan patroli.
Mata sang pangeran tak sengaja melihat Sang duke yang sudah mabuk, entah seberapa banyaknya ia minum sampai sampai ia mabuk seperti itu.
"Hahh... ini salahku karena keluar terlalu lama. Jadi tidak ada yang menahan mereka" ucap sang pangeran entah kepada siapa.
Sang pangeran pun memerintahkan prajurit yang masih sadar untuk memindahkann prajurit yang mabuk ke tempat istirahat mereka masing masing.
"Ah... biar aku saja yang membawa duke" cegah sang pangeran kala ada seorang prajurit yang akan membawa duke Matthawan.
Ia pun membawa tidak lebih tepatnya membantu duke berjalan menuju tempat istirahatnya.
Saat sampai di depan kasur, pangeran segera membaringkan sang duke.
Tapi, saat ia hendak berbalik untuk keluar, tangan nya di tarik dengan kuat oleh sang duke yang sudah mabuk itu.
"Ahhh" teriak pangeran merasakan sakit di area tangan nya yang di tarik.