44. Terus Mengejarmu

545 45 4
                                    

Jodoh itu takdir, bukan qadar masih bisa dirubah dengan doa dan ikhtiar jadi gak boleh pasrah kalau memang dia yang kamu mau, kejar!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jodoh itu takdir, bukan qadar masih bisa dirubah dengan doa dan ikhtiar jadi gak boleh pasrah kalau memang dia yang kamu mau, kejar!

- Sakha Abhiseva -

🌞🌞🌞

Cuaca pagi ini terlihat mendung. Langit perlahan mulai terus menggelap, dan terdengar suara petir yang menyambar keras di atas langit.

Cuaca langit mendung sebenarnya bukan berarti mengartikan akan turun hujan, karena apa? karena siapa tahu akan ada angin yang datang berhembus dengan tujuan untuk menyingkirkan awan gelap itu, sehingga hujan pun tak jadi turun. Ya, semuanya belum dapat dipastikan. Manusia tak bisa memprediksinya.

Pagi ini Sakha baru saja menyelesaikan shalat dhuhanya di masjid. Ia selalu menyempatkannya terlebih dahulu, Sakha juga selalu mengajak Saga dan petugas medis lainnya untuk bisa melaksakanan shalat Sunnah Dhuha sebelum aktivitas dimulai.

"Alhamdulillah."

Sakha beranjak berdiri. Selesai berzikir lantas ia mulai keluar dari masjid. Dari belakang Saga hanya mengikutinya, sejak tadi ia terus memperhatikan wajah seniornya itu yang terlihat seperti ada yang sedang dipikirkan.

"Dokter!"

Lantas Sakha pun menolehkan kepalanya. Ia menatap Saga sambil menaikkan kedua alisnya.

"Ada yang dipikirin ya? Oke saya telepati dulu hm." Saga mulai memejamkan matanya.

Sakha hanya berdecak sambil mengusap cepat wajah Saga. "Kamu ngapain?"

Saga hanya menyeringai. Ia kembali membuka matanya.

"Cerita dong, Dok! Siapa tahu saya bisa bantu." ucapnya.

"Gak usah. Saya gapapa. Udah ayo!" ajak Sakha. Lagi pula saat ini ia tak ingin membagikan cerita sedihnya itu.

Sakha tak ingin penantiannya selama tujuh tahun itu sia-sia. Ia juga tak sanggup melihat wanita itu yang hendak dijodohkan oleh pria lain. Apalagi jika sampai Dafiya mengundangnya dipernikahannya nanti? Sudah pasti ia tak mau datang.

Sakha terdiam sambil berpikir, apakah ini tandanya bahwa ia harus menyerah? Hatinya sudah tertutup lama selama tujuh tahun, ia sampai tak melirik sedikitpun wanita lain lagi. Apakah ini waktunya ia harus membuka hati untuk wanita lain? Tapi bagaimana bisa? Ini sulit baginya.

"Argh!"

"Eh copot copot!" Saga tersentak kaget saat Sakha tiba-tiba berteriak.

Away to Guard [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang