Better

328 40 5
                                    

'We're so sorry for just canceled your order. Just check your account, we just sent back you money.'

2 jam sudah berlalu dari pesan yang dikirim sunghoon, tapi makian dan banyaknya nomor telepon yang terus meneleponnya tidak berhenti. Pelanggan setianya baru saja dikecewakan karna sunghoon membatalkan pesanan pembunuhan beberapa jam lalu.

'Lo baru aja kehilangan ratusan juta karna tiba-tiba cancel the order, stupid' Sunghoon jelas tau siapa yang berbicara dan memasuki ruang kerjanya.
  

Hee (Ruby) - Jay (Dion)

'Lihat, siapa yang jadi pahlawan hari ini HAHAHA,' timpa jay yang berjalan di belakang heeseung memasuki ruang kerja bos pembunuh bayaran ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Lihat, siapa yang jadi pahlawan hari ini HAHAHA,' timpa jay yang berjalan di belakang heeseung memasuki ruang kerja bos pembunuh bayaran ini

Sunghoon hanya membuang muka malas ke kedua patner kerjanya.

'Gue beneran tanya, gue cuma perlu 3 detik buat bocorin kepalanya dan kita dapet lebih dari 400 juta untuk orang ga berpengaruh kayak dia. Gak bakal ada yang peduli dia mati, sunghoon.' Tanya ruby kepada sunghoon (lagi)

'Jadi, untuk pertama kalinya gue denger sunghoon lebih mentingin orang dari pada duit? What kind of jokes.'  Dion

'He is your friend, jay'

'Gue bisa pake alasan itu kalau gue bosnya di sini, tapi di sini bosnya itu lu.' Final jay untuk sunghoon

'Gue ga boleh ngelakuin itu berarti? Inget. Gue. Bosnya. Di sini. Go back to your room.'

Jay dan Heeseung saling menatap satu sama lain sebelum berdiri dari duduk mereka, ada yang aneh dari sunghoon.

'Lo suka dia?'

.....

'Don't you dare to like him, hoon. Dia ga lebih dari sebuah sampah.' Komen Ruby ketika sunghoon tak menjawab pertanyaan jay sama sekali.

'I know, we are different.' Jawab sunghoon

Baru saja Ruby dan Dion ingin pergi dari ruangan sunghoon

'Hoon, gue kenal dia dari lama. Lebih lama daripada gue kenal lo. Lo berdua punya tujuan yang beda.

Lo mati biat hidup, sedangkan dia hidup buat mati.'

Sunghoon tau dengan jelas siapa orang yang menangkap perhatiannya secepat kilat. Pria yang memiliki umur yang sama dengannya. Tak ada track record apapun tentang keluarga, pendidikan, maupun berita beberapa tahun terakhir. Pria itu benar benar menghapus semua data dirinya dari jaringan sosial selama 10 tahun terakhit. Yang tersisa di internet luas hanya Data kematian seorang bernama Shim Jaeyun yang telah tiada 10 tahun lalu dengan wajah yang sama dengan pria tadi.

Namun, tak bisa ditepis kalau nama Vaxo menjadi topik pembicaraan semua kalangan pria yang sering sunghoon temui. Penyidia jasa sex dan drugs terpecaya di kota. Sama seperti sunghoon, usaha mereka masih berjalan karna tak bisa dipungkiri para petinggi dan aparat juga menggunakan jasa mereka.

Sedikit berbeda dengan sosok Robbert, penggunaan namanya lebih tertutup karna berhubungan dengan nyawa. Sunghoon berani bertaruh Vaxo bahkan tak tau dirinya siapa.

Tapi ini menjadi kesempatan emas, akan lebih baik  mendekatinya saat dia tidak tau siapa diri sunghoon sebenarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MUCIKA (SUNGJAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang