KETAHUAN MESUM (1/2)

5.4K 47 0
                                    

[POV : ILHAM, 2017]

Namaku Ilham. Saat kejadian itu, usiaku 15 tahun. Tinggiku 156cm, badanku sedikit gemoy dan mukaku babyface. Orang menilaiku Aku ramah dan lucu. Waktu itu Aku mondok di daerah Jogja, berbeda dengan pondok yg sekarang.

Aku ramah dgn siapapun, tak terkecuali satpam dan pengurus. Pengurus yg paling dekat denganku adalah Kang Hanif. Sering kali Aku dimintai tolong untuk membelikan galon, menyapu halaman kantor, dan lainnya. Sebagai imbalannya, Aku diberi uang atau scrolling tiktok 15 menit. Jika bosan di kamar, Aku nongkrong di pos satpam. Semua satpam yang bergilir setiap 8 jam sekali, kenal denganku.

***

Kejadian itu bermula ketika ada acara ziarah. Kegiatan ini diwajibkan untuk kelas 2, sedangkan waktu itu sudah Aku kelas 3. Santri lainnya diliburkan selama seminggu. Hanya tersisa beberapa pengurus dan satpam karena kebanyakan santri pulang, kecuali Aku dan beberapa temanku yg memang jauh.

Saat itu pukul 22:18. Hujan mengguyur lumayan lebat. Aku bosan, sedangkan teman - temanku sudah tertidur. Seperti biasa, Aku keluar dan pergi ke pos satpam. Suasana lorong dan pesantren sangatlah sepi.

Sampai di pos satpam, ternyata kosong. Namun pandanganku tertuju pada paket yg baru dibuka dan laci meja yg sedikit terbuka. Paket itu tertulis BLACKWOLF Tali BDSM (2 pcs), Silver Duct Tape, dan red ball gag. Aku bingung, ini barang apa? Lalu saat ku lihat laci, ada 1 kaos kaki dan borgol.

"Eh Ilham, ngapain disini?" Tiba - tiba Pak Herman datang menepuk pundak ku dan merangkul pundakku. Malam itu, ia mengenakan seragam biru dongker, lengkap dengan rompinya.

"Aku bosen Pak di kamar." jawabku

"Oh ya udah, mending Kamu tidur juga ya." ucap Pak Herman sembari mengambil kaos kaki dan borgol di laci.

"Anu.. Itu sih paket apa Pak?"

"Ooh.. Itu peralatan gudang. Lagi ada sedikit renovasi. Udah Kamu tidur aja ya, udah malem." Pak Herman mengecup kepalaku yg berbalut kopiah dan mengelusnya. Lalu ia pergi.

Entah mengapa rasa penasaranku sangat tinggi, seperti ada yg ditutup - tutupi. Aku pun mengikuti Pak Herman. Ternyata Pak Herman pergi ke sebuah kelas. Aku mengintipnya dari pojokan jendela belakang. Terkejutnya Aku, melihat ada Kang Hanif di dalam sana. Ia memakai sarung hitam & baju seragam berwarna cream.

Peci putihnya diletakan di atas meja, bersamaan dengan tali, lakban, dan benda aneh yg Aku mengiranya itu adalah ball gag

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Peci putihnya diletakan di atas meja, bersamaan dengan tali, lakban, dan benda aneh yg Aku mengiranya itu adalah ball gag. Pak Herman juga meletakan kaos kaki dan borgol yg tadi Aku lihat ada di laci.

Tiba – tiba Pak Herman memeluk Kang Hanif dan mereka berciuman. Aku terkejut, namun penasaran. Mereka bercumbu, memainkan lidah dengan mesra dan hangat. Lidahnya saling bermain di sela – sela gigi mereka. Cukuran tipis kumis Pak Herman nampak menggelikan punggung bibir Kang Hanif. Namun justru itu yg membuatnya terasa nikmat. Kang Hanif terdengar beberapa kali mendesah. Pak Herman semakin menjadi – jadi. Tangannya menekan kepala Kang Hanif agar bibirnya menempel erat dengannya.

PENCULIKAN DI PESANTRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang