[POV : DIRMAN, 2024]
Namaku Dirman, petugas kebersihan di pesantren. Umurku 30 tahun dan belum menikah. Karena gaji yg kecil, Aku juga bermain judi online sebagai tambah - tambah. Namun karena salah satu santri, Aku jadi ketahuan.
Waktu itu sudah musim liburan, namun beberapa santri ada yg masih tetap di pesantren. Karena ku pikir sepi, Aku bermain slot di depan asrama. Tak ku sangka, ternyata ada beberapa anak di lantai 2 yg merekam kegiatanku. Aku pun ditegur oleh ustadz.
Ustad tak menyangka orang yg ramah dengan anak - anak sepertiku ini, bermain judi online. Akhirnya Ia hanya memperingatiku dan tidak memberikan hukuman yg berat. Namun dendamku begitu tinggi karena telah dipermalukan.
Aku pun bertanya dgn anak - anak yg dekat denganku, dan ketemu lah satu nama pelakunya, yaitu Rizki. Rizki, usia 18th, tinggi 168cm, bb 60kg, dikenal tampan krn banyak cewek naksir, punya lesung pipi & sok cool. Dia memang berbakat, tapi anaknya agak songong. Akupun segan menegurnya, karena Dia adalah adik dari salah satu pimpinanku di satuan satpam.
Ilham, orang yg memberiku informasi, rupanya juga benci dgn Rizki karena gayanya yg sok memimpin. Ia memberiku ide untuk bekerja sama menculik Rizki. Malam itu pukul 23:41, pesantren sudah sangat sepi. Rizki hanya memakai sarung wayang dan kaos putih polos.
Rizki sedang tertidur. Tiba - tiba Ilham membangunkannya dan berkata bahwa Rizki dipanggil ustadz. Sontak Rizki segera berdiri dan menemuinya. Karena baru bangun, ia masih setengah sadar.
Ketika tiba di lorong, Aku langsung meringkusnya. Tangan kananku membekap mulutnya menggunakan udeng/iket, dan tangan kiriku menahan tangannya. Ia berontak. "Mmpphh..". Ilham menahan kakinya.Tak perlu waktu lama, Rizki pingsan. Aku dan Ilham langsung membawanya ke kamarku.
Aku melakban mulut Rizki dgn lakban hitam sebanyak 3 lapis. Ilham mengikat tangan & kaki Rizki dgn tali pramuka, mengitari tubuhnya & dikaitkan ke kursi. Lalu ia melepas sarung rizki dan memakaikannya layaknya ninja/maling. Katanya agar disangka kita menangkap maling.
Rizki mulai sadar. Aku panik, segera melepas buff masker yg ku pakai untuk menutup mata Rizki. "Mmhh... Mmmhhh.. Mmpphhh.. MMPPHHH.. MMPHH" Erang Rizki yg mula perlahan, tiba - tiba jadi keras dan berontak. Aku agak panik, tapi Ilham justru tersenyum dan merekamnya.
Ilham menyuruhku membekap Rizki agar tidak terlalu berisik. Ia lalu menyingkap sarung Rizki, dan mulai mempermainkan kontolnya dengan tangan.Aku kaget, namun tak dapat berkata apapun.Ilham memijat dan memaju mundurkan kontol Rizki hingga ngaceng.
"mmpphh... Mppphhh.. Mmhhg.."Erangan Rizki mulai melemas. Kontolnya ngaceng. Ilham menjilatinya. Dari ujung bawah, hingga atas. "MMMhhggrhhh.." badan rizki mulai bergoyah.Ilham menyuruhku untuk membekap mulut Rizki dengan udeng. Setelah itu Ilham mulai mengulum kontolnya.
"Egghrmm... Emmpphhh.. Mmmhhh.." hanya itu yg keluar dari mulut Rizki. Ilham terus mengulum kontol Rizki tanpa ampun."MMHHH..." badan Rizki semakin tak terkontrol."MMPPHHH..." Ilham terus mengoralnya hingga ke ujung."MMHH.. MMHH.. EGRMMPPHH.." Akhirnya Rizki crt di mulut.
Ilham menelan peju Rizki. Aku yg shock hanya bisa diam. Tanpa ku sadari, dibalik sarung dan sempakku, Aku juga ngaceng.Badan Rizki terlihat sangat lemas. Ilham melepas tali yg terikat dengan kursi, lalu meletakan Rizki di atas kasur.
Kaki Rizki ditekuk ke depan, lalu paha dan lututnya disatukan dalam ikatan. Tangannya tetap di belakang, namun menambah ikatan di bagian dadanya.Dengan posisi seperti ini, pantat Rizki terekspos dengan mudah.Ilham tau Aku ngaceng sedari tadi. Ia menyuruhku utk mengentot Rizki
Aku bingung, tp Ilham memaksaku dengan mengancam.Akhirnya Aku singkap sarungku, dan ku buka cd-ku. Ter-ekspos lah kontolku yg panjangnya hanya 30cm.Posisi Rizki menyamping. Aku tidur di samping belakangnya, dan berusaha memasukan kontolku dengan tangan.
Ilham menertawakanku. Ia membantuku dengan menjilati anus Rizki dan membukanya. Tangan kananku menarik tubuh Rizki dan dgn mudah kontolku telah masuk."EEHMMPP..." erang Rizki. Sontak membuat tangan kiriku langsung membekapnya. Kaki kanan ku berada di atas kaki Rizki.
Aku mulai menggenjotnya. Awalnya terasa aneh, namun lama kelamaan terasa nikmat."mmhh.. Mmmpphhh..." Rizki mulai mendesah, namun ku tahan dgn tangan kiriku.Aku mulai menikmati tubuhnya. Mulai ku kencangkan gerakanku."ahh.. Aghrhh..." aku mulai terbawa suasana.
"MMMPPPHHH..." Suara Rizki makin kencang. Aku pun makin kencang membekap mulutnya.
"Mmppphhhh..."
"agrrhh..." suara desahan Rizki membuat ku semakin bergairah.
"Mmpphh.. EHMPPHHH.. MPPHHH"
"agrhh... Arhhh..." aku terus menggenjotnya hingga ujung.
Aku menyuruh Ilham mengambil sorban hitam. Lalu ku ikatkan melingkar ke bagian mulut Rizki. Aku mengubah posisi. Kini Rizki terlungkap seperti sujud, dan Aku setengah berdiri. Aku menggenjotnya tanpa ampun "Mmmpphhh... MMPPHHH.." suara rizki semakin membuatku bergairah.
Sepertinya aku sudah tidak tahan. Tiba - tiba ilham membuka sorban dan udeng yg melilit mulut Rizki. Ia menurunkan bagian sarung di wajah Rizki, dan melepas lakbannya.Mulut Rizki terbuka, namun dengan cepat Ilham mengarahkannya untuk mengulum kontolnya.
Ilham memasukan wajah Rizki ke dalam sarungnya. Ia memaksa Rizki mengulum kontolnya.Aku melanjutkan genjotanku. Ilham menaik turunkan kepala Rizki dengan paksa."Ogrhhmm.. Ohhmmm..." desahan Rizki benar - benar membuatku beringas.
Ilham orgasme duluan. Ia menekah kepala Rizki agar peju-nya tertelan, "OGHHRMMM..." desah Rizki dibarengi batuk.Aku pun akhirnya meluncurkan seluruh pejuku di dalam pantat Rizki. "Agrhh... Ahhh.. Ahhhh.." rasanya lega sekali
Ilham menyingkap sarungnya, dan melepas kepala Rizki "BANGS.. MMMPPHH." Ia hendak berteriak, namun dengan sigap Aku membekapnya dan membiusnya dengan udeng. Setelahnya semua kita rapikan dengan semula, dan mengembalikan Rizki ke kamarnya.
~
Setelah semua itu, Ilham pergi ke pos-ku untuk sekedar ngopi dan melepas penat. Aku pun penasaran, mengapa Ilham bisa setrampil itu untuk memerkosa orang.Ilham pun menceritakan semuanya.
[Bersambung]
KAMU SEDANG MEMBACA
PENCULIKAN DI PESANTREN
Teen FictionWARNING! Cerita ini mengandung unsur lgbt dan bdsm. Seluruh cerita adalah fiktif, murni fantasi penulis dan tidak ditujukan untuk mengarah ke suatu instansi apapun. Ilham, seorang santri yang sangat tertarik dengan kegiatan bdsm (soft). Ia terobsesi...