Vol II : Tipuan ?

81 22 4
                                    

Happy Reading ! <𝟑

Beberapa menit kemudian, kedua saudari itupun sampai dikamar yang bernuansa oranye dan putih, sesuai dengan nama pemilik kamar, senja.

Walaupun tidak terlalu besar, namun kamar tersebut terlihat sangat indah dan tidak terlalu sempit.

Navisha pun membantu adiknya untuk naik ke kasur dengan hati hati. Setelah duduk di pinggiran kasur, Navisha bergegas mengambil sebotol betadine dan kompres untuk mengobati luka adiknya tersebut.

Saat Navisha mengobati luka Rashella, perhatian Rashella seketika tidak bisa berpaling dari sang kakak

"Bagaimana mungkin?" Batin Rashella
"Dia seharusnya membiarkanku terluka" lanjut batinnya

Navisha terlihat sangat tulus mengobati adiknya tersebut.

Beberapa detik kemudian, Navisha secara tidak sengaja, menepuk titik tersakit Rashella dengan kapas. Rashella pun meringis kesakitan.

Ringisan tersebut membuat Navisha sedikit panik dan mencoba menenagkan Rashella. Rashella pun menjadi sedikit tenang ketika Navisha meniup lembut luka pada kaki Rashella.

"Tuhan...apakah ini sebuah tipuan? Atau hanya sebatas mimpi?" Ucap batin Rashella.

Jelas inu bukanlah mimpi atau karangan semata, kakak perempuannya terlihat sangat tulus mengobatinya.

"Tuhan... ini bukan tipuan kan?"

Beberapa menit kemudian, Ibu kedua kakak beradik itu memasuki kamar Rashella.

"Manja banget sih jadi anak. Sampai minta kakaknya yang ngobatin" Julid ibundanya

"Bunda, ini Visha kok yang mau bantu Rashell. Bukan Rashell yang nyuruh." Ujar Navisha

"Huh, ngapain kamu bantuin anak pembawa sial seperti dia!"

Kata kata dari ibunda benar benar menusuk hati Rashella. Seperti Panah yang tajam menusuk ke ulu hati seorang Rashella. Bagaimana mungkin ?

"Bunda! Jangan kayak gitu! Jaga dikit omongan bunda! Itu sudah keterlaluan bunda!" Ujar Navisha dengan penuh amarah

"Hm, terserah kamu deh Navisha. Bunda capek jelasinnya!" Wanita itupun keluar dari kamar tersebut.

Setelah itu, Navisha pun menatap mata adiknya dan berkata.
"Gausah di dengerin ya shell? Bunda emang kayak gitu orangnya. Kamu sabar aja ya" Ucap Navisha sambil tersenyum kepada adiknya

Rashella mengangguk mengerti.
Kemudian suasana kembali hening.

Beberapa menit kemudian, Rashella pun memberanikan diri untuk memecah keheningan.
"Kakak...." panggil Rashella
"Eh? Kenapa? Masih sakit ya??" Navisha mulai khawatir.

"E-enggak kok... eee aku mau nanya.."
"Oh boleh! Mau nanya apa?" Jawab Navisha.
"Kok kakak mau nerima aku dikeluarga ini? Aku kan anak pembawa sial kak" ujar Rashella
"Siapa bilang kamu anak pembawa sial?! Engga ya shell, kamu anak pembawa keberuntungan! Dan soal kakak mau nerima kamu... emang ga boleh ya seorang kakak menerima dan menyayangi adiknya??" Jawab Navisha.

Rashella pun tertawa sedikit. Melihat adik perempuannya tertawa, Navisha pun ikut tertawa tipis.

Semua candaan dan tawa dari kedua kakak dan adik itu pun berhasil menghangatkan suasana ruangan, yang tadinya mati menjadi hidup kembali.
____________________________________


Makasih udah baca sampai akhir! See u soon in vol 4 guys! ૮꒰ 𖦹 ˔ 𖦹 ꒱ა

BADAI TELAH BERLALU [RAMI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang