Rainy Night

491 28 4
                                    





Jisung tidak ingat kapan terakhir kali ia menjadi segugup ini, ujung jari kakinya tidak bisa diam dan terus bergerak menandakan bahwa ia sedang sangat menahan gejolak dihatinya. Dia Bahakan sudah tidak tau apa yang dirasakannya saat ini, semua bercampur aduk menjadi satu.

Hawa dingin mulai mengelilingi ruangan yang menjadi saksi bisu kegelisahanya sejak 15 menit yang lalu, adanya penghangat ruangan diujing kamar pun sangat tidak membantu. Tidak terlalu dingin sebenarnya karena saat ini dia menggunakan Hoodie hitam polos kesayanganya tanpa menggunakan kaos dalam, entahlah Jisung hanya tidak menyukai baju yang berlapis-lapis.

 Tidak terlalu dingin sebenarnya karena saat ini dia menggunakan Hoodie hitam polos kesayanganya tanpa menggunakan kaos dalam, entahlah Jisung hanya tidak menyukai baju yang berlapis-lapis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung menoleh ke arah jendela besar di samping tempat tidur, tampak disana hujan mulai turun perlahan membasahi kaca. Bersamaan dengan terbukanya pintu kamar mandi dan terlihat tuan muda mengenakan kaos oblong berwarna putih seputih kulitnya yang tampak begitu kontras dengan pencahayaan ruangan yang remang remang.

 Bersamaan dengan terbukanya pintu kamar mandi dan terlihat tuan muda mengenakan kaos oblong berwarna putih seputih kulitnya yang tampak begitu kontras dengan pencahayaan ruangan yang remang remang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Deg

Deg

Deg

Jantungnya semakin tak terkendali berdetak sangat hebat sampai sampai Jisung takut jika Chenle bisa mendengarnya.

"Kau sudah siap park?" bibir si tuan melebar menyinggung kan smirk yang membuat Jisung bergidik seketika.

.

.

.

.

.

.

.

Cklek

"Ini kamar utama di rumah ini, kau bisa menggunakannya, aku juga sudah membesikan semuanya" ucap Jisung sambil menaruh barang barang Chenle diatas meja.

Mata tajamnya menyapu seluruh sudut ruangan kamar itu dengan seksama. Satu kasur besar ditengah ruangan dan beberapa nakas disampingnya, toilet juga berada disebelah pintu masuk.

" Tidak buruk"

Jisung tersenyum lega mendengarnya, tidak sia sia dia bekerja keras menata ruangan ini dihari pertama mereka pindah, tadinya kamar ini akan menjadi kamar yujin ketika dia sudah pulang nanti. Tapi sekarang Chenle bisa menggunakannya terlebih dahulu

Dive into youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang