“Cinta itu omong kosong. Orang akan mudah jatuh cinta jika egonya terpuaskan.”
࿔‧ ֶָ֢˚˖𐦍˖˚ֶָ֢ ‧࿔
Menyampirkan tas di bahunya, bergegas Nachia keluar dari kelas dengan tergesa. Situasi kawasan sekolah telah sepi sepenuhnya, berkat bel pulang yang berkumandang setengah jam lalu.
Tersisa Nachia seorang, bersama kawan piketnya yang sempat terpaksa tertahan di kelas. Untung jadwal piket sudah beres dalam waktu ringkas, Nachia jadi leluasa untuk langsung pergi sekarang.
Selagi berlari di koridor, gadis berbando kuning itu sejenak menyalakan ponsel ---salahkan dering telepon yang sedari tadi berderet masuk.
Oke, ternyata tidak penting. Begitu dicek, tertera nomor Jenna memanggil.
“Kenapa nelp--- ”
“LO VIRAL, CHIA!!!”
Terjengit, laju lari Nachia spontan terhambat di tengah lorong. Gendangnya agak pengang, akibat jeritan Jenna lewat via telepon.
“Viral? Apanya yang viral, sih? Jangan ngaco.”
“Suwer tekewer kewer, gue kagak ngarang! Lo viral, bestie! Gara-gara nolongin korban bully si Rico di lapang tadi siang!”
“Ah ... gitu. Terus harus gimana?”
“Buset, nyantai kali. Fiks, sih, besok lo bakal digosipin satu sekolah!”
Helaan napas penat meluncur. Langkah Nachia kembali melaju.
“Gak papa. Gosip viral dadakan kayak gini bakal reda dadakan juga. Toh, aku viral karena nolongin korban bully, kan? Seenggaknya media udah ekspos sebejat apa Rico pas sekolah.”
“Hmm, bener juga. Cowok yang tadi lo tolongin gimana sekarang?”
“Gak tau, terakhir ketemu pas di UKS doang. Namanya Archell, kelas 11 IPA 3.”
“Oh, si gagap. Udah gak aneh dia jadi sasaran empuk tukang bully. Haha.”
Haha? Apa-apaan tawa mengejek itu.
Sekalipun Jenna teman akrab Nachia, tidak ada dalam kamus hidupnya untuk menormalisasikan kalimat bullying.
Padahal Nachia baru mengenal Archell hari ini, tapi ia emosi sendiri mendengar caci-maki terhadap sosok lemah dan terkucilkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distract
Teen Fiction(warning⚠️ : bullying, toxic, violence.) *** Mengira seorang Archellino San Jean hanyalah laki-laki cupu yang lemah dan polos, adalah kesialan terburuk bagi Nachia. Awalnya, Nachia mengenal Archell sebagai siswa gagap yang menjadi sasaran empuk par...