Part 8

3K 309 9
                                    

Lian dan Kai baru saja tiba di rumah, Lian langsung menuju kamar anak-anak nya karena Lian yakin Meera tengah menemani anak-anak nya tidur siang.

Lian masuk dan mendekat ke arah Meera, ia ciumi wajah Meera hingga sang empu terganggu.

"Eughhh" Lenguh Meera

"Sutss sutss, sayang" Ucap Lian sembari mengusap pipi Meera

Meera membuka mata dan melihat Lian tengah tersenyum padanya.

"Jam berapa ini? Perasaan baru banget anak-anak bobo. Kok mas udah dateng? Tumben mas udah dateng?" Tanya Meera sembari mengerjapkan matanya

"Suami datang tuh salam dulu, terus Salim baru di tanya macem-macem" Balas Lian

"Iya iya, Assalamualaikum suami" Ucap Meera lalu mencium tangan Lian

"Waalaikumsallam sayang" Balas Lian

"Kok udah dateng mas?" Tanya Meera

"Pindah ke kamar yuk, kasian anak-anak baru bobo. Nanti kita berisik disini, mereka kebangun lagi" Lirih Lian

"Yaudah yuk" Balas Meera

Lian menggandeng Meera menuju kamar mereka lalu Lian mengunci kamarnya

Setelah mengunci pintu, Lian naik ke ranjang dan menghampiri Meera yang tengah bersandar pada headboard ranjang.

Lian memeluk Meera dan mengusalkan wajahnya pada dada Meera.

"Sayang" Ucap Lian manja

"Kenapa? Capek ya? Hhmm? Mau di pijitin?" Tanya Meera sembari mengusap kepala Lian

"Gausah sayang, mas cuma mau begini dulu sama kamu" Balas Lian

"Yaudah, sambil aku usapin aja ya kepalanya" Ucap Meera

Lian hanya menganggukkan kepalanya

"Sayang" Ucap Lian

"Kenapa mas?" Tanya Meera

"Mas barusan dari sekolahan Abang" Balas Lian

"Jemput Abang kan? Tiap hari juga gitu, kenapa segala laporan?" Tanya Meera

"Bukan sayang"

"Mas di panggil ke sekolahan Abang" Ucap Lian

"Hah? Kenapa? Abang bikin salah apa sampe kamu di panggil ke sekolahan? Kenapa Abang gak cerita sama aku? Padahal tiap malem, aku selalu ajak Abang ngobrol loh mas. Kok aku sampe gatau masalah ini sih?" Tanya Meera panik

"Hey hey, tenang ya tenang. Gausah panik gitu" Ucap Lian sembari menegakkan lagi duduknya

Lian mengambil ponsel lalu menunjukkan rekaman cctv pada Meera. Lian juga menjelaskan permasalahan yang terjadi antara Kai dan Ryan.

Meera benar-benar terkejut, anaknya bisa melakukan itu pada teman sekolahnya. Namun dibalik itu, Meera sangat terharu saat mendengar penjelasan Lian kenapa Kai sampai melakukan itu pada kakak kelasnya.

"Jangan marah sama Abang, Abang ngelakuin itu karena dia terlalu sayang sama kamu"

"Anak sekecil Abang bisa sampe kepikiran usaha kamu bikin bekel itu loh sayang. Dia sangat menghargai usaha kamu nyiapin bekel itu"

"Aku gak belain Abang, karena aku juga tau Abang salah. Tapi anak kita udah minta maaf sama kakak kelasnya, dia bahkan minta maaf di depan mas dan orang tua kakak kelasnya itu loh. Keren banget kan anak kita?"

"Jadi please, jangan marahin Abang ya. Mas takut nanti dia jadinya kecewa sama kamu, kalo kamu marahin dia. Padahal dia lakuin itu karena bela dirinya sendiri, dan karena dia sayang sama kamu sayang" Ucap Lian lembut

Lentera S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang